perspectivesnews.com

Monday, September 18, 2023

BI Gandeng Pemprov. Bali Gelar BJCW 2023, Ajang Promosikan UMKM dan Budaya Bali


BJCW 2023 digelar di LW Denpasar, dihadiri diantaranya Menteri P3A RI, Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, Sekda Prov. Bali Dewa Made Indra dan juga Kepala Perwakilan BI Bali, R. Erwin Soeriadimadja,  (Foto: BI Bali)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menggelar Bali Jagadhita Cultural Week (BJCW) 2023 dalam rangka mempromosikan UMKM dan Budaya Bali bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali.

Kegiatan BJCW ke-4 berlangsung pada 15 – 17 September 2023 di Living World Denpasar. BJCW merupakan flagship event tahunan yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas UMKM Bali dan Nusa Tenggara.

Pada tahun ke-4 penyelenggaraan BJCW, tema yang diangkat adalah “Amertha Buana Lestari Bhagya” yang bermakna Anugerah Alam yang Lestari dan Bahagia.

Opening ceremony BJCW dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Republik Indonesia, Anggota Komisi XI DPR RI, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Perwakilan Kepala Daerah se-Bali, perwakilan instansi vertikal, Organisasi Perangkat Daerah terkait, perbankan, dan pelaku UMKM.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Bintang Puspayoga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah mendorong pengembangan UMKM, termasuk pendampingan kepada kaum perempuan yang bergerak di usaha UMKM.

Bintang berharap pendampingan kepada perempuan, khususnya kelompok rentan dapat terus dilanjutkan. Hal tersebut diungkapkan Bintang pada opening ceremony BJCW IV.

Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia atas dukungannya kepada UMKM. Dukungan Bank Indonesia mampu mengantarkan UMKM hingga dapat melakukan ekspor.

Rai berharap UMKM baru dapat terus tumbuh sehingga Bali tidak hanya mengandalkan pariwisata pada perekonomiannya. Kerja keras dan semangat gotong royong seluruh pihak menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono mengungkapkan bahwa Bank Indonesia sebagai Bank Sentral berupaya memberikan kontribusi terbaik untuk terus meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian.

“UMKM di Bali harus “seken-seken, saje-saje, beneh-beneh”. Selain itu, pengembangan UMKM sangat erat kaitannya dengan peran perempuan mengingat 64% pelaku UMKM didominasi oleh perempuan,” tutur Doni.

Perempuan dalam UMKM memiliki peran yang beragam mulai dari sebagai pemilik usaha, investor, maupun pekerja.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyampaikan bahwa perekonomian Bali tengah dalam masa pemulihan pasca pandemi Covid-19.

“UMKM harus dipusatkan untuk dikembangkan. UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia karena memberikan sumbangan besar terhadap Produk Domestik Bruto (61,1%), penyerapan tenaga kerja (97,1%), dan ekspor (14,4%),” ujarnya.

Dewa mengapresiasi Bank Indonesia dan UMKM yang telah berupaya mendorong perekonomian Bali, serta berharap sinergi yang telah terjalin dapat terus berlanjut.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, R. Erwin Soeriadimadja menyampaikan bahwa BJCW bertujuan untuk mempromosikan produk-produk UMKM, meningkatkan kapasitas UMKM dalam memanfaatkan potensi pasar domestik maupun ekspor, mendorong transformasi digital, memperluas akses UMKM ke pasar domestik dan global, serta memfasilitasi business matching pembiayaan Kredit Usaha Rakyat kepada UMKM.

BJCW sekaligus menjadi bagian dalam mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI).

Lebih lanjut, Erwin menyebut, BJCW menyisipkan semangat UMKM di bidang green economy. Hal ini selaras dengan tema BJCW ke-4 yang mendukung keberlanjutan alam lestari.

Tema ini diwujudnyatakan pada fesyen, makanan, dan produk daur ulang. Pelaksanaan BJCW IV didukung oleh 69 UMKM, terutama UMKM yang sudah mendukung green economy.

Pada kesempatan ini, terdapat festival kopi Bali dan Nusa Tenggara sebagai bentuk dukungan GBWI. Di samping itu, juga terdapat penandatanganan nota kesepahaman antara PHRI dengan 4 Desa Wisata sebagai dukungan untuk kemajuan desa wisata sekaligus mendukung kegiatan berwisata di Bali.

Pelepasan ekspor UMKM binaan Bank Indonesia di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur juga diresmikan pada kegiatan ini.

Rangkaian kegiatan BJCW tahun 2023 terdiri atas pameran UMKM, talkshow pariwisata, berbagai perlombaan, fesyen show dan parade.

Festival Kopi Balinusra juga hadir berupa latte art workshop, talkshow kopi, dan business matching. Pelaksanaan BJCW juga menghadirkan operasi pasar yang bekerja sama dengan Paiketan Perumda Pangan Bali sebagai langkah nyata dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.  (lan/*)

 

Dishub Denpasar Gelar Penertiban Parkir Liar di Jalan Pulau Nias

 


Dishub Kota Denpasar melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian efektivitas pelaksanaan kebijakan untuk lalu lintas dan angkutan jalan di Jalan Pulau Nias, Senin (18/9/2023).  (Foto: Ayu/Humas Denpasar)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Dinas Perhubungan Kota Denpasar melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian efektivitas pelaksanaan kebijakan untuk lalu lintas dan angkutan jalan di Jalan Pulau Nias, Senin (18/9/2023).

Dengan menerjunkan Tim Gabungan sebanyak 49 orang yang terdiri unsur TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, RPKAD, Organda, Perumda Bhukti Praja Sewakadarma, dan PUPR Denpasar, giat tersebut turut memeriksa 99 kendaraan.

Kadis Perhubungan Kota Denpasar Ketut Sriawan mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di Kota Denpasar sehingga tercipta rasa nyaman dan aman bagi pengendara.

Sriawan menjelaskan, dari hasil kegiatan tersebut sebanyak 99 kendaraan turut ditertibkan. Jumlah tersebut terdiri atas 1 mobil barang, 6 mobil penumpang, dan 92 kendaraan roda dua. Dari jumlah tersebut, 43 kendaraan dihimbau, 6 kendaraan roda empat diberikan stiker, dan 50 kendaraan roda dua juga mendapatkan stiker.

Sebagai tindak lanjut, Sriawan mengatakan telah melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Rumah Sakit Prof. I Gusti Ngoerah Gede Ngoerah untuk menangani masalah parkir di Jalan Pulau Nias. Hasilnya, disepakati untuk menempatkan petugas yang akan mengawasi dan mengarahkan parkir ke tempat yang telah disediakan.

"Jalan Pulau Nias kini diawasi dengan ketat karena sudah tidak lagi menjadi jalan alternatif, mengingat Jalan Pulau Bali digunakan untuk bangunan Rumah Sakit," ungkap Sriawan.

Lebih lanjut Sriawan mengaku, secara rutin selanjutnya akan dilaksanakan penindakan dengan cara penggembosan ban serta penutupan celukan-celukan agar tidak bisa digunakan sebagai tempat parkir. Tak hanya itu, Sriawan menuturkan bahwa pihak rumah sakit juga berencana mengadakan pertemuan lanjutan untuk memperbaiki situasi parkir di wilayah tersebut.

"Dengan dilaksanakan kegiatan pengawasan, tidak ada lagi yang parkir sembarangan di wilayah tersebut," jelasnya.  (ayu/humas)

Pemkot Denpasar Terus Bersinergi dengan Pemerintah Pusat Dukung Pengendalian Inflasi


Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, AA Gde Risnawan saat mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2023 secara virtual di Kantor Wali Kota Denpasar, Senin (18/9/2023).  (Foto: Ags/Humas Denpasar)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah Kota Denpasar siap bersinergi dengan Pemerintah Pusat dalam mendukung pengendalian inflasi.

Hal tersebut diungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, AA Gde Risnawan saat mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2023 secara virtual di Kantor Walikota Denpasar, Senin (18/9/2023).

Turut mendampingi pada kesempatan tersebut, Kadis Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, Kadis Kominfos Kota Denpasar, IB Alit Adhi Merta, Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar, I Wayan Putra Sarjana, Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Denpasar, serta instansi terkait lainnya.

Dalam arahannya, Irjen Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir dalam arahannya mengatakan, saat ini Tim Pengendali Inflasi baik di pusat maupun di daerah masih berupaya untuk mengatasi harga pangan khususnya komoditas beras.

“Sudah tiga minggu lebih harga beras terus merangkak naik dan belum menghasilkan penurunan yang signifikan hingga saat ini, hal ini harus menjadi kewaspadaan agar inflasi tidak meningkat,” katanya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, AA Gde Risnawan didampingi Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar, I Wayan Putra Sarjana menjelaskan, Pemkot Denpasar terus menggencarkan beragam upaya dalam menakan dan mengendalikan inflasi di Kota Denpasar.

Hal ini termasuk juga membangun sinergitas dengan Pemerintah Pusat dalam perumusan kebijakan, inovasi serta program prioritas.

"Pada intinya kami di Pemerintah Kota Denpasar siap bersinergi dengan Pemerintah Pusat, baik itu kebijakan, inovasi dan program dalam penanganan inflasi berkelanjutan," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, hingga saat ini angka inflasi Kota Denpasar pada  Agustus berada di kisaran 0,21 persen sedangkan angka inflasi tahun kalender Kota Denpasar berada di angka 1,58 persen dimana komoditi penyumbang inflasi di Kota Denpasar diketahui yakni cabai rawit, akademi/perguruan tinggi, canang sari, sekolah dasar, air kemasan, beras hingga telur ayam.

"Saat ini harga beras mulai meningkat dan menjadi perhatian serius TPID Kota Denpasar," jelasnya.

Dikatakannya, beragam inovasi terus dioptimalkan Pemkot Denpasar dalam mendukung pengendalian inflasi. Mulai dari pelaksanaan Rakornas Pengendalian Inflasi, koordinasi dengan Bulog, pemantauan stok dan pasokan harga pangan, Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, pelaksanaan panen padi dan jagung, bazzar pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, panen bawang merah dan pemantauan stok beras.

"Kami berharap melalui giat program dan inovasi ini, bisa produktif dalam menekan angka inflasi di Kota Denpasar," ujarnya.  (ags/hums)

Ny. Antari Jaya Negara Hadiri Monev di SD 2 Negeri Tonja


 


Ny. Sagung Antari Jaya Negara menghadiri kegiatan Monev Program Transisi PAUD - SD yang Menyenangkan di SD Negeri 2 Tonja, Senin (18/9/2023) pagi.  (Foto: Wina/Humas Denpasar)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara menghadiri kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Transisi PAUD - SD yang Menyenangkan di SD Negeri 2 Tonja, Senin (18/9/2023) pagi.

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya untuk memastikan transisi PAUD - SD dapat berlangsung baik.

Di hadapan para tenaga pendidik di SD Negeri 2 Tonja, Ny. Antari Jaya Negara menjelaskan terkait pentingnya komunikasi maupun interaksi antara pihak sekolah, murid, dan para orang tua untuk mensukseskan transisi PAUD ke SD.

"Saat ini selain pendidikan materi formal, pengajaran tentang fondasi perilaku kepada anak anak kita juga adalah hal penting yang harus kita utamakan. Terlebih mengenai budi pekerti yang mendasari banyak hal di kehidupan, dan interaksi sosial anak sehingga nantinya proses transisi PAUD ke SD juga akan semakin optimal," tutur Ny. Antari Jaya Negara.

Ny. Antari Jaya Negara mengatakan, transisi PAUD ke SD merupakan sebuah proses perpindahan peran anak sebagai peserta didik PAUD menjadi peserta didik SD, dimana terdapat penyesuaian diri anak dengan lingkungan belajar yang baru.

Pihaknya menambahkan, kesiapan bersekolah sebaiknya didasari dari tujuan pembelajaran yang sesungguhnya, yaitu memastikan setiap anak bisa mendapatkan haknya untuk menjadi pembelajar di sepanjang hidupnya.

"Berdasarkan hal di atas, baik tenaga pendidik, ataupun orang tua harus berkomitmen untuk bersama menerapkan pola didik yang seimbang dan sejalan, baik di sekolah maupun di rumah," imbuh Ny. Antari Jaya Negara.

Kepala SD Negeri 2 Tonja, I Kadek Tediana Saputra mengucapkan terima kasih kepada Bunda PAUD Kota Denpasar atas kunjungannya guna melakukan monev transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. (wina/humas)

Prospek Cerah, Bupati Tamba Siapkan Bantuan Pendampingan Peternak Madu Kele-kele


Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat mengunjungi Usaha Budidaya Kelompok Peternak Madu Kele-kele Pucuk Sari, Senin (18/9/2023).  (Foto: Adi/Humas Jembrana)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Madu Kele-Kele atau Lebah Trigona mulai menjadi primadona bisnis baru di Kabupaten Jembrana. Banyak masyarakat Jembrana mulai menekuni budidaya Kele-kele, salah satunya I Ketut Swintara yang juga merupakan ketua Kelompok Peternak Madu Kele-kele Pucuk Sari, Banjar Delod Pempat, Desa Mendoyo Dangin Tukad. 

Warga memanfaatkan pekarangan rumah dan kebunnya untuk dijadikan rumah Kele-kele. Bisnis Madu Kele-kele ini cukup menggiurkan lantaran hanya memerlukan modal sedikit, namun bisa meraup untung banyak.

“Inilah yang kita butuhkan dari setiap kelompok-kelompok masyarakat, beliau sudah mandiri. Madu Kele-kele ini beda dengan madu tawon. Penghasilan dari kelompok Pucuk Sari ini lumayan besar, bisa menghasilkan Rp 3 juta dengan memiliki 300 koloni,” ujar Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat mengunjungi Usaha Budidaya Kelompok Peternak Madu Kele-kele Pucuk Sari, Senin (18/9/2023). 

Lebih lanjut, Bupati Tamba berencana akan memberikan bantuan untuk pendampingan supaya Madu Kele-kele ini bisa tumbuh dan berkembang. Dirinya pun memberi nama Madu Kele-kele hasil dari kelompok Pucuk Sari yakni Madu Kele Pak Ngah. 

“Hasilnya sudah ada. Ini merupakan bagian dari pendapatan untuk teman-teman UMKM yang ada di desa. Saya datang kesini akan memberikan semacam stimulus dengan membuatkan tempat dari rumah Kele-kele, sehingga bisa menjadi satu tempat yang bisa dikunjungi wisatawan atau pembeli yang hadir, sehingga tempatnya bisa kelihatan lebih baik dan higienis,” jelasnya. 

Sementara, I Ketut Swintara menuturkan, awal dari menekuni bisnis ternak Madu Kele-kele ini sudah dari tahun 2005. Dirinya yang tidak memiliki pengetahuan di bidang Kele-kele dan sempat gagal dalam bisnis tersebut. 

Namun dengan kegigihannya, Swintara kembali mencoba dan hingga kini bisa beternak baik dengan Kele-kele.  

“Astungkara, sekarang saya sudah memiliki 300 sarang, namun saya pencar dan saya titipkan di kebun tetangga,” jelasnya. 

Pihaknya menyebutkan, dari 300 sarang rumah Kele, selama 3 bulan mendapatkan hasil jual hingga Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. Madu Kele ini dijual dengan harga Rp. 200.000 per kemasan 100 ml. 

“Secara rinci kami memiliki jumlah Kele-kele 300 kotak, dalam 3 bulan menjual madu mendapat Rp 3 juta bahkan Rp 4 juta. Itupun tergantung pada musim bunga,” bebernya.  (adi/humas)

 

Blog Archive

Teknologi

Sports

Jembrana