perspectivesnews.com: Seni & Kebudayaan
Showing posts with label Seni & Kebudayaan. Show all posts
Showing posts with label Seni & Kebudayaan. Show all posts

Saturday, November 25, 2023

Pemkot Denpasar Gelar Sembahyang Bersama Hari Tumpek Wayang


Pemkot Denpasar menggelar persembahyangan bersama serangkaian Hari Tumpek Wayang, Sabtu (25/11/2023) di Pura Agung Jagatnatha Denpasar.  (Foto: Humas Denpasar) 

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pemkot Denpasar menggelar persembahyangan bersama serangkaian Hari Tumpek Wayang, Sabtu (25/11/2023) di Pura Agung Jagatnatha Denpasar.

Persembahyangan bersama ini dihadiri langsung Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda Denpasar, serta kepala OPD Pemkot Denpasar.

Rangkaian upacara diawali dengan sesolahan Wayang Lemah, yang diiringi suara kekidungan. Upacara yang dipuput Ida Pedanda Gede Ketut Peling, Griya Puniawati Banjar Bengkel Denpasar, ini pun berlangsung khidmat.

Wali Kota Jaya Negara bersama Wawali Agus Arya Wibawa mengatakan, peringatan Hari Tumpek Wayang  merupakan hari suci pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebaga Dewa Iswara yang berfungsi untuk menerangi kegelapan, memberikan pencerahan kehidupan di dunia serta mampu membangkitkan daya seni dan keindahan.

Tumpek Wayang juga merupakan cerminan dimana dunia yang diliputi dengan kegelapan manusia oleh kebodohan, keangkuhan, keangkaramurkaan.

Tumpek Wayang kata Jaya Negara juga bermakna sebagai ‘Hari Kesenian’. Karenanya, secara ritual diupacarai (kelahiran) berbagai jenis kesenian seperti wayang, barong, rangda, topeng, dan segala jenis gamelan.

"Aktivitas ritual tersebut sebagai bentuk rasa syukur terhadap Sang Hyang Taksu sering disimboliskan dengan upacara kesenian wayang kulit, karena mengandung berbagai unsur seni atau teater total. Dalam kesenian ini, semua eksistensi dan esensi kesenian sudah tercakup," ujarnya.

Pihaknya menambahkan, melalui peringatan Hari Tumpek Wayang diharapkan mampu menyeimbangkan alam semesta beserta isinya. Serta mampu memberikan kakuatan agar manusia senantiasa mulatsarira dan introspeksi diri.

"Nilai-nilai adiluhung pada peringatan Hari Tumpek Wayang dapat memberikan keberkahan bagi seluruh masyarakat dalam melaksanakan swadarmanya masing-masing," ujar Jaya Negara.  (wan/humas)

Wali Kota Jaya Negara Ngayah Nyangging pada Pewintenan dan Metatah Massal PHDI

 

Wali Kota Jaya Negara saat ngayah Nyangging pada Pewintenan dan Metatah Massal PHDI, Sabtu (25/11/2023).  (Foto: Humas Denpasar)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS-  Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah nyangging pada serangkaian karya Pewintenan dan Metatah Masal yang digelar oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) di Pura Agung Loka Natha, Kecamatan Denpasar Utara, Sabtu (25/11/2023).

Terkonfirmasi sejumlah 204 orang mengikuti upacara Metatah Masal, dan 212 orang lainnya mengikuti serangkaian karya Menek Kelih, Pewintenan Saraswati, dan Sapu Leger.

Jaya Negara pada kesempatan itu hadir bersama Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Wawali I Kadek Agus Arya Wibawa dan Sekertaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana.

Dalam kesempatan itu Jaya Negara mengatakan, Metatah merupakan prosesi upacara yang memiliki arti untuk memanusiakan manusia sesuai dengan hakikatnya, serta memelihara hubungan yang harmonis antara umat manusia dengan sang pencipta.

"Sebagai manusia kita semua tidak terlepas dari siklus hidup mulai dari kandungan, hingga beranjak mamasuki usia dewasa, serta astungkara membawa kebijaksanaan sesuai dengan kodrat sebagai manusia, demikian yang mendasari makna dari prosesi Metatah," ungkap Jaya Negara.

Sementara itu, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka menyampaikan, pelaksanaan upacara ini secara bersama-sama dimaknai sebagai upaya menghapus stigma upacara dan Yadya di Bali ini menelan biaya yang besar dan cenderung menjadi beban.

"Penyelenggaraan upacara ini, merupakan wujud implementasi jiwa gotong royong dan kebersamaan sebagai budaya yang sejak lama tertanam dalam masyarakat di Bali yang dikenal sebagai spirit Vasudhaiva Kutumbakam, sehingga para peserta hanya perlu berpunia semampunya tanpa ada batasan besaran yang harus diberikan," ujar I Made Arka.  (gita/humas)

Wawali Arya Wibawa Hadiri Pujawali Nadi di Banjar Tengah Sesetan


Wawali Arya Wibawa Hadiri saat menghadiri Pujawali Nadi di Banjar Tengah, Sesetan, Denpasar, Sabtu (25/11/2023).  (Foto: Humas Denpasar)  

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa meghadiri pelaksanaan bhakti serangkaian Pujawali Nadi di Banjar Tengah, Desa Adat Sesetan, Denpasar bertepatan dengan Hari Tumpek Wayang, Sabtu (25/11/2023) siang.

Dalam kesempatan itu, turut pula mendampingi, Camat Denpasar Selatan, I Made Sumarsana, Lurah Sesetan, Putu Wisnu Wardana serta beberapa undangan lainnya.

Wawali Arya Wibawa, seusai persembahyangan mengatakan, berkaitan dengan pelaksanaan pujawali ini, dirinya berharap masyarakat setempat dapat diberikan kesejahteraan dan kerahayuan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

“Kita bersama-sama memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar Beliau menganugerahkan keselamatan dan kesejahteraan bagi umat semuanya. Selain itu juga, pelaksanaan pujawali ini kita  harapkan akan dapat memupuk rasa persaudaraan di Banjar Tengah ini," ungkapnya.

Pelaksanaan Pujawali ini yang bertepatan dengan Hari Tumpek Wayang, menurut Arya Wibawa juga hendaknya dapat dimaknai sebagai momentum untuk melakukan untuk melakukan "Otonan Jagat", hari baik untuk pembersihan, penyucian, serta pemuliaan jagat raya dan isinya.

Sementara itu, Kelian Banjar Tengah, Desa Adat Sesetan Ketut Kertayasa, saat ditemui menjelaskan, upacara Pujawali Nadi ini juga dirangkaian dengan upacara pewintenan yang diikuti sejumlah masyarakat.

"Mudah-mudahan dengan Pujawali ini, akan dapat membawa kebaikan serta pembersihan baik dari alam jagat raya maupun para makhluk yang ada di dalamnya. Terima kasih kami ucapkan kepada pihak Pemkot Denpasar dan pihak terkait lainnya untuk dukungan atas terselenggaranya kegiatan ini," katanya.  (win/humas)

Thursday, November 23, 2023

Bupati Jembrana Tolak Joged Porno Pentas di Jembrana


Bupati Tamba mengeluarkan SE Nomor 683 Tahun 2023 tentang Pementasan Tari Joged Bumbung yang ditandatangani Kamis (23/11/2023) di Rumjab Bupati Jembrana.  (Foto: Humas Jembrana)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Bupati Jembrana I Nengah Tamba sangat menyayangkan Tari Joged Bumbung oleh beberapa pihak dinilai telah terjadi penyimpangan dari pakem dan tata pementasannya. Tari Joged Bumbung berpotensi memenuhi kualifikasi pornografi dan pornoaksi, baik dalam pertunjukan langsung maupun media sosial.

Menurut Bupati Tamba, Tari Joged Bumbung harus dihormati, dilindungi, dan dilestarikan apalagi sejak tahun 2015 telah diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO sebagai tari pergaulan untuk hiburan masyarakat Bali.

Bupati Tamba meminta seluruh masyarakat Jembrana dan pihak-pihak terkait agar mendukung dan turut serta berperan aktif menghormati, melindungi dan melestarikan pakem dan tata cara pementasan Tari Joged Bumbung.

Hal itu ditegaskannya dengan dikeluarkannya Surat Edaran Nomor 683 Tahun 2023 tentang Pementasan Tari Joged Bumbung yang ditandatangani Kamis (23/11/2023) di Rumah Jabatan Bupati Jembrana.

Bupati Tamba melihat, pertunjukan Joged Bumbung yang berbau erotis kerap muncul di berbagai platform media sosial yang sangat mudah untuk ditonton oleh anak-anak. Hal itu tentunya berpotensi untuk dilihat dan ditiru oleh anak-anak.

"Hari ini banyak sekali kita lihat di YouTube atau media sosial pertunjukan Joged Bumbung yang diluar pakem yang ada. Saya tidak suka hal tersebut sehingga saya mengeluarkan Surat Edaran ini," ucapnya.

Dalam surat edarannya, pihaknya menegaskan kepada Instansi Pemerintahan, Lembaga, Perguruan Tinggi, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Budayawan, dan Seniman terkait di Kabupaten Jembrana untuk melaksanakan pembinaan secara intensif dan berkelanjutan terhadap sekaa/sanggar/kelompok seni Tari Joged Bumbung sesuai dengan pakem beserta etika pementasannya secara langsung dan/atau media online.

Bahkan, dirinya akan melibatkan PolPraDes (Polisi Pamong Praja Desa), Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk melakukan pengawasan terhadap kemungkinan adanya pementasan Tari Joged Bumbung yang tidak sesuai pakem bahkan terkesan erotis.

"Di desa kita memiliki PolPraDes, Bhabinkamtibmas dan Babinsa akan kita tugaskan untuk mengawal ini. Apabila ditemukan hal itu, kita akan minta PolPraDes, Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk berkoordinasi meminta pertanggung jawaban penyelenggara dan hiburannya akan kita bubarkan," tegasnya.

Menurut Bupati Tamba, kegiatan yadnya yang diiringi oleh pementasan Tari Joged Bumbung yang tidak sesuai pakem selain mendapat sanksi sekala berupa pembubaran juga mendapat sanksi secara niskala.

"Masyarakat sekarang harus sadar, pementasan Joged Bumbung yang tidak sesuai pakem ada sanksinya, yaitu sanksi sekala dan sanksi niskala. Sanksi niskala saya rasa seluruh kegiatan upacara yang merupakan Manusa dan Dewa Yadnya apabila diiringi dengan hiburan yang seperti ini, yadnyanya kemungkinan tidak lulus bahkan kembali leteh," ujarnya.

Bupati yang pernah menduduki ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali (2014-2019) juga meminta para Youtuber dan/atau pegiat media sosial agar tidak memfasilitasi dan/atau menyebarkan content/penampilan Tari Joged Bumbung yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi, pada platform Youtube dan media sosial lainnya.

Bupati Tamba mengaku akan mendukung pelestarian Tari Joged Bumbung klasik dengan memberikan apresiasi serta melibatkan para seniman Joged Bumbung dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

"Yayasan Jogeg Bumbung ini agar terus eksis, kami akan memberikan apresiasi, sama seperti Jegog dan Makepung. Kalau ada event-event dinas, kita akan tampilkan Joged Bumbung dengan apresiasi yang nilainya nanti akan kita tentukan sebagai jasa pementasan," tandasnya.

Sementara itu ketua Yayasan Jogeg Bumbung Klasik Jembrana, I Gede Andaya Sukalana sangat mendukung kebijakan yang dikeluarkan oleh Bupati Jembrana.

Hal tersebut, menurutnya dapat melindungi Joged Bumbung Jembrana berkembang sesuai dengan pakem yang telah ada. Dengan jumlah 32 sekaa se-Jembrana, Ia siap mensosialisasikan penerapan SE tersebut.

"Saya sangat mendukung dan itulah yang saya harapkan, karena banyak di luaran sana, joged yang jaruh (erotis), dikonotasikan Jembrana juga seperti itu karena di Jembrana sedang booming Joged Bumbungnya. Mereka beranggapan itu adalah Joged Bumbung Jembrana, padahal itu salah besar," ucapnya.

Andaya Sukalana mengatakan, munculnya Joged Bumbung yang berbau porno di daerah lain karena belum adanya perhatian pemerintah. Namun di Jembrana, dirinya bersyukur pemerintah daerah memberikan perhatian khusus terhadap pelestarian Joged Bumbung Klasik.

"Bukannya saya menjelekkan teman yang lain, pada dasarnya semua bagus cuma oknum-oknum yang seperti itu. Mungkin perhatian belum sampai kesana. Astungkara Jembrana betul-betul diperhatikan oleh Bapak Bupati. Saya sangat berterima kasih kepada bupati atas himbauan-himbauan seperti surat edaran tadi," ujarnya.

Pihaknya tidak menampik adanya pementasan Joged Bumbung yang tidak sesuai dengan pakemnya. Dijelaskan, Joged Bumbung itu dipentaskan oleh oknum-oknum penari yang tidak tergabung dalam suatu wadah yayasan kesenian khusus Joged Bumbung.

Dirinya menegaskan, di Yayasan Jogeg Bumbung Klasik Jembrana, hal-hal seperti itu tidak akan terjadi, karena pihaknya memiliki aturan yang ketat terkait dengan pakem pementasan Tari Joged Bumbung. (ngurah/humas)

 

Sunday, November 19, 2023

Wali Kota Jaya Negara Buka Seremonial HUT ke-45 STT Kumbajaya Tulangampiang


Wali Kota Jaya Negara membuka seremonial HUT ke-45 STT Kumbajaya Tulangampiang, di Lapangan Basket SMP Negeri 4 Denpasar, Minggu (19/11/2023) pagi.  (Foto: Humas Denpasar)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka rangkaian acara HUT ke-45 Sekaa Teruna Teruni (STT) Kumbajaya Tulangampiang yang mengangkat tema Gerakan Masyarakat (GERMAS) Muda-Muda Bisa.

Pembukaan ini ditandai dengan pemotongan tumpeng di area Lapangan Basket SMP Negeri 4 Denpasar, pada Minggu (19/11/2023) pagi.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Denpasar, Jaya Negara memberikan ucapan selamat serta apresiasi kepada STT Kumbajaya Tulangampiang atas eksistensi dalam menggelar kegiatan-kegiatan positif bagi teruna teruni di Kota Denpasar.

"Partisipasi dan antusiasme teruna teruni dalam menggelar acara ini kami maknai sebagai wujud mereka melestarikan budaya menyama braya serta gotong royong, yang menjadi landasan mereka sebagai generasi penerus untuk membangun Kota Denpasar di masa depan," kata Jaya Negara.

Sementara itu, Ketua STT Kumbajaya Tulangampiang, I Wayan Surya Natih bersama Wakil Ketua sekaligus Ketua Panitia, I Kadek Slamet Putra Pinajeng menyampaikan, kegiatan ini diawali dengan acara jalan santai yang diikuti oleh ratusan peserta terdiri dari siswa siswi SD hingga SMP di wilayah Desa Pamecutan Kaja, dan para Teruna Teruni, kemudian senam oleh PKK Desa Pemecutan Kaja, donor darah, serta penampilan band, DJ dari anggota STT.

"Harapan kami di ulang tahun Ke-45 ini akan semakin meningkatkan solidaritas dan kerjasama dalam berorganisasi agar semakin baik dan maju, serta mampu menggelar acara yang lebih meriah ke depan," ujar Wayan Surya Natih.  (gita/humas)

Saturday, November 18, 2023

Sekda Alit Wiradana Buka Pegelaran Budaya Renon Festival



 


Sekda Alit Wiradana membuka pagelaran budaya Renon Festival, Sabtu (18/11/2023).  (Foto: Humas Denpasar)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pagelaran Budaya Renon Festival dibuka Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana mewakili Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ditandai dengan pemukulan gong dan pelepasan balon ke udara, Sabtu (18/11/2023), di Pertigaan Jalan Tukad Bilok dan Jalan Balian, Renon.

Perhelatan Renon Festival 2023 sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan dan memperkenalkan sejarah, budaya serta kesenian yang ada di Desa Adat Renon, selain memberikan wadah dan membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di Denpasar khususnya.

Rangkaian Renon Festival telah dimulai dari September sampai dengan puncak event di Desember 2023.

Jro Bandesa, Desa Adat Renon, I Wayan Suarta didampingi ketua panitia Renon Festival, I Wayan Sukarsa mengatakan, Renon Festival yang pertama ini dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Desa Adat Renon pada 27 Desember 2023.

Renon sebagai salah satu desa yang memiliki sejarah panjang, berangkat dari Prasasti Blanjong, Shri Kesari Warmadewa.

Berdasarkan sejarah itu, penduduk Renon tadinya bertempat di Sanur Kauh, Blanjong. Karena terjadi peperangan, lalu mengungsi di tanah Renon yang lamanya sudah 5 abad. “Festival ini sekaligus sebagai sebuah perayaan 5 abad kami sudah tinggal di Renon,” katanya.

Lebih lanjut disampaikan, malam budaya akan digelar lomba baleganjur tingkat umum, serta juga dimeriahkan lomba sepeda hias anak se-Bali. Sedangkan pada puncak acara pada 23-25 Desember 2023 dipusatkan di Lapangan Renon.

Ajang ini juga melibatkan desa lain di luar Desa Adat Renon yang diharapkan nantinya ada perputaran ekonomi. 

"Dari Desa Adat Renon yang terdiri dari 4 banjar yakni Banjar Peken, Banjar Tengah, Banjar Kelod dan Banjar Pande ingin membawa pesan untuk kita bersatu, serta berharap ajang budaya ini bisa terus berlanjut oleh generasi muda,” ujarnya.

Sementara Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana mewakili Wali Kota Denpasar memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan parade budaya Renon Festival yang pertama ini.

Pihaknya mengaku bangga dan kagum atas komitmen desa dalam menumbuhkan dan menjaga seni budaya yang dimiliki serta memberikan wadah serta ruang kreatifitas bagi pelaku kreatif dan UMKM untuk terus bertumbuh.

Kegiatan ini secara langsung mendukung visi Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju. Hal ini khususnya misi kelima yakni menguatkan jati diri dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan kebudayaan Bali.

"Tentu kami dari Pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiasi sekaligus dukungan atas pelaksanaan parade budaya Renon Festival pertama tahun 2023 ini. Semoga kegiatan semacam ini terus tumbuh sebagai upaya mewadahi kreatifitas untuk mendukung pelestarian seni budaya, termasuk juga mendukung pergerakan perekonomian lokal pelaku UMKM," ujarnya.  (ays/humas)


Saturday, November 4, 2023

Sebanyak 28 Kelompok Peserta Ikuti Festival Legong Keraton Lasem VIII Kota Denpasar


Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana membuka Festival Legong Keraton Lasem VIII se-Bali, Sabtu (4/11/2023).  (Foto: Humas Denpasar) 

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Festival Legong Keraton Lasem VIII se-Bali yang merupakan kolaborasi Pemerintah Kota Denpasar bersama Puri Agung Denpasar, diikuti 28 kelompok peserta yang dibuka secara resmi Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana.

Sekda yang mewakili Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara itu melakukan pembukaan ditandai dengan pemukulan gong di Jaba Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Sabtu (4/11/2023).

Pelaksanaan kegiatan tersebut diharapkan menjadi wahana penguatan dan pelestarian kesenian klasik Palegongan, khususnya Tari Legong Keraton Lasem di Kota Denpasar.

Penglingsir Puri Agung Denpasar, AA Ngurah Wira Bima Wikrama menjelaskan, pelaksanaan Festival Legong Keraton Lasem ini merupakan langkah nyata dalam mendukung dan menguatkan kesenian klasik, khususnya Palegongan di Kota Denpasar.

Dikatakan, selain melestarikan kesenian Tari Legong Keraton Lasem, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkenalkan sejak dini mengingat tarian ini merupakan dasar dari seluruh jenis Tari Bali.

Menurutnya, lomba ini dikhususkan bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dengan materi Legong Keraton Lasem yang menggunakan kaset Aneka Record STSI Vol. 5.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk yang kali ke delapan kali ini akan memperebutkan Piala Bergilir Wali Kota Denpasar. Hingga kini sebanyak 28 kelompok dengan jumlah peserta sebanyak 84 orang telah terdaftar mengikuti kegiatan ini.

“Harapan kami melalui kegiatan ini dapat mendukung pelestarian kesenian klasik Legong Keraton Lasem di Kota Denpasar,” ujarnya.

Sementara Sekda Alit Wirdana mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini dengan memberikan apresiasi atas dukungan pelestarian kesenian klasik Bali, khususnya Tari Legong Keraton Lasem ini.   (ags/humas)

Wednesday, November 1, 2023

Tawarkan Lima Elemen Pertunjukan, GWK Bali Countdown 2024 Sajikan #BukanSekedarKonser


Presscon terkait penyelenggaraan GWK Bali Countdown 2024, Sound of Soulz yang akan menjadi alternatif menyambut tahun baru di Bali.  (Foto: perspectives)

BADUNG, PERSPECTIVESNEWS- GWK Bali Countdown 2024, Sound of Soulz akan menjadi alternatif  menyambut tahun baru di Bali. Berlangsung selama tiga hari berturut-turut, berbagai event bakal digelar, mulai dari musik, budaya hingga teknologi.

Acara tahun baru terbesar di Bali ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Tahun ini, tema Sound of Soulz akan menggambarkan suara jiwa generasi milenial dan Gen Z.

Dengan konsep #BukanSekedarKonser, GWK telah berkolaborasi dengan Emperor Production di bawah pimpinan Erwan Tobing, menggandeng Clubhoppers Networks, sebuah platform hibrid mutakhir untuk musik dansa elektronik, budaya, dan teknologi. 

Clubhoppers Networks, yang dimulai sebagai program siaran radio di IndikaFM pada tahun 2000, telah berkembang menjadi visi yang bertujuan membangun ekosistem berkelanjutan bagi komunitas untuk terhubung, berkreasi, dan berinovasi.

CEO Emperor Production Erwan Tobing mengatakan, acara ini akan menghadirkan pengalaman yang tak hanya #BukanSekedarKonser, tetapi juga sebagai perayaan budaya, kreativitas, dan teknologi.

"Sound of Soulz akan menjadi panggung bagi generasi milenial dan Gen Z untuk merayakan suara jiwa mereka dengan bintang-bintang musik, DJ terkenal, pertunjukan visual yang memukau, dan pertunjukan kembang api yang megah," ungkap Erwan Tobing saat presscon di White Rock Beach Club, Ungasan, Rabu (1/11/2023). 

Tema Sound of Soulz yang berarti Suara Jiwa Generasi Milenial dan Gen Z ini akan dilangsungkan pada Jumat 29 Desember 2023 sampai dengan Minggu 31 Desember 2023.

Berbeda dengan event sebelumnya, konsep acara kali ini menawarkan lima elemen guna menyajikan pengalaman yang tak terlupakan. Lima elemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Music Festival dengan menghadirkan bintang tamu artis skala nasional yaitu DEWA 19 Feat. Ello dan Virza, Isyana Sarasvati, GIGI, dan artis lainnya.

2. DJ Festival yang menghadirkan DJ kaliber nasional yaitu DJ Joana, DJ LTN; Marquee dan DJ mancanegara yaitu DJ Christina Noveli, DJ Super 8 & Tab, dan DJ Max Laxton.

3. Dance show berupa penampilan tarian nusantara dan etnik yang akan dibawakan oleh Braver Dancer (tari kontemporer modern yang memukau), LED WINGS dancer dengan perpaduan Spash Percussion.

4. Magical Night Market yang menyajikan aneka kuliner yang lezat dan bervariasi, sajian signature beverages hingga berbagai fashion attire dan aksesoris dengan koleksi menarik. Sesuai tema Sound of Soulz (SOZ) tersedia juga Photo Booth 360, dengan dekorasi led lights, Magic Show, aneka games, door prizes menarik setiap harinya dengan hadiah utama 2 (dua) unit Motor Kawasaki, Voucher Hotel dan masih banyak lagi.

5. Spectacular firerwalk yaitu juru kunci penanda Tahun Baru 2024, berupa pertunjukan kembang api spektakuler terbesar di Pulau Bali.

Selain menyediakan door prizes berupa gadget, voucher hotel hingga hadiah utama Motor Kawazaki, yang menjadikan event ini berbeda dari event lainnya adalah Sound of Soulz mengundang para SOZ untuk berbagi kasih melalui Lumbung Kasih yang akan diserahkan kepada Yayasan Peduli  Kanker Anak (YPKA) Bali. Tidak hanya party, tapi SOZ juga memberi dari hati.

Mengenai tiket, terdapat pilihan tiket harian atau tiket terusan selama tiga hari. Terdapat penawaran terbatas harga tiket special PRE-SALE 31 Desember hanya Rp. 250.000. Untuk informasi detail tiket, pembaruan acara, dan lainnya, silakan kunjungi situs web resmi di www.soundofsoulz.com dan Instagram di @soundofsoulz.  (lan)

Sunday, October 29, 2023

Tabuh Rebana Bersama Tandai Pembukaan JFH Bupati Cup II Tahun 2023


Wabup Ipat (2 dari kanan) ikut tabuh rebana tandai pembukaan JFH Bupati Cup II tahun 2023, di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Minggu (29/10/2023).  (Foto: Humas Jembrana)

JEMBRANA, PERSPECTIpESNEWS- Berlangsung dengan riuh dan semarak. Inilah yang terlihat pada suasana Jembrana Hadrah Festival (JHF) Bupati Cup II Tahun 2023 yang digelar di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Minggu (29/10/2023).

JHF Bupati Cup II Tahun 2023 dibuka secara resmi dengan tabuh rebana bersama oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) bersama Dandim 1617 Jembrana, Letkol Inf. Teguh Dwi Raharja, Anggota DPRD Jembrana, perwakilan Polres Jembrana dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Jembrana.

Memperebutkan piala bergilir Bupati Cup Tahun 2023, festival seni ini diikuti sebanyak 25 grup hadrah se Kabupaten Jembrana.

“Untuk tahun ini jumlah peserta yang ikut lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 15 peserta. Tentu ini menandakan minat untuk berkesenian handrah makin hari semakin meningkat, ” ungkap Husnul Himah selaku ketua panitia JHF Bupati Cup II Tahun 2023.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Jembrana atas segala dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan ini.

“Saya mewakili panitia dan seluruh peserta mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Jembrana, inilah wujud dukungan pemerintah dalam pelestarian seni budaya yang ada di Kabupaten Jembrana,” ucap Husnul.

Sementara itu, Wabup Ipat menuturkan festival seni menjadi momen yang istimewa, lantaran semua yang hadir dapat bersama-sama mengekspresikan bakat dan kreativitas melalui seni hadrah yang indah.

“Melalui pentas seni ini, saya berharap kita semua yang hadir dapat merasakan keindahan seni dengan segala bentuknya, sehingga setiap bentuk pertunjukan dapat mengisi jiwa dengan keindahan dan penuh inspirasi,” tuturnya.

Wabup asal kelurahan Tegal Cangkring, Mendoyo itu juga ingin Jembrana Hadrah Festival Bupati Cup II tahun 2023 tidak hanya sebagai ajang meraih juara namun yang lebih penting yakni bagaimana sikap prilaku para peserta bisa meningkatkan iman dan silaturahmi serta menjadi suri tauladan bagi umat lainnya.

“Saya juga mengingatkan bahwa sikap toleransi dengan konsep menyama braya yang sudah terbina selama ini agar bisa terus ditingkatkan” pungkasnya.  (ari/humas)

 

Thursday, October 26, 2023

Pentaskan 1.007 Penari, Gelung Agung dan Tetangunan Anyar Pura Agung Jagatnatha Denpasar Dipelaspas

Pelaksanaan Karya Melapas Gelung Agung dan Tetangunan Anyar Renovasi Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar bertepatan dengan Wraspati Kliwon Wuku Menail, Kamis (26/10/2023) (FOTO: Agus).

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Sebanyak 1.007 Penari Rejang Sutri Witala turut dipentaskan serangkaian Karya Melapas Gelung Agung dan Tetangunan Anyar Renovasi Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar dengan Wraspati Kliwon Wuku Menail, Kamis (26/10/2023). Upacara pemelaspasan tersebut dilaksanakan setelah pengerjaan renovasi fisik tembok penyengker, kori agung dan beberapa bangunan tuntas dilaksanakan.

Diiringi suara kidung dan Gambelan Gong Gede, rangkaian upacara diawali Pementasan Tari Rejang Sutri Witala, Rejang Sari, Rejang Renteng dan Rejang Dewa. Turut dipentaskan juga Tari Baris Gede oleh Anggota DPRD Kota Denpasar bersama Forum Perbekel Lurah se-Kota Denpasar, Topeng Wali dan Topeng Sidakarya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denasar, I Gusti Ngurah Gede, dan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana turut mendem pedagingan.

Tampak hadir pula Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, Forkopimda Kota Denpasar, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka, Bandesa Madya MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, Pimpinan OPD serta masyarakat. Tampak pula Wali Kota Denpasar priode 2008-2021, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

Seluruh rangkaian Melapas Gelung Agung dan Tetangunan Anyar Renovasi Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar diakhiri persembahyangan bersama dipuput Tri Sadhaka yakni Ida Pedanda Putra Telaga, Griya Gulingan Sanur, Ida Pedanda Gede Made Kerti, Griya Budha Saraswati, Taman sari Batuan Sukawati, dan Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kerta Bhuana, Griya Batur Sari Murti Denpasar.

Setelah karya melaspas, rangkaian upacara akan dilanjutkan dengan Karya Pujawali Padudusan Alit bertepatan dengan Purnama Kalima, Redite Pon Prangbakat, 29 Oktober mendatang.

Wali Kota I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menjelaskan, pelaksanaan Karya Melapas Gelung Agung dan Tetangunan Anyar Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar dilaksanakan lantaran pengerjaan fisik telah selesai dikerjakan. Dimana, setelah upacara melaspas, rangkaian akan dilanjutkan dengan Pujawali pada 29 Oktober mendatang.

Kadis Perkim Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmdja mengatakan, renovasi Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar dilaksanakan untuk memperbaiki beberapa bangunan yang mengalami kerusakan. Selain itu, dengan konsep bangunan yang menggunakan gaya bebadungan ini diharapkan dapat menjadi ikon baru Kota Denpasar.

“Harapan kami tentu Pura Agung Jagatnatha dengan sejarahnya dapat menjadi ikon baru di Kota Denpasar, terlebih juga ikon bangunan atau
tempat suci dengan ciri khas style Bebadungan dengan bata merah sebagai gaya arsitektur Kota Denpasarm,” ujar Cipta Sudewa. (ags)

 

 

 

Blog Archive

Teknologi

Sports

Jembrana