perspectivesnews.com

Headline

Government

Politik

bisnis


Web Hosting

Teknologi

Tuesday, October 3, 2023

Perluas Akses Keuangan Difabel Desa Bengkala Melalui Program Generic Model Ekosistem Keuangan Inklusif

 

Pertenunan Werdhi Budaya Klungkung saat pelaksanaan capasity building yang diikuti oleh penenun difabel Kelompok Ekonomi Masyarakat (KEM) Kolok Desa Bengkala. (FOTO: Humas OJK 8)

KLUNGKUNG, PERSPECTIVESNEWS - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara melaksanakan kegiatan capacity building untuk Kelompok Ekonomi Masyarakat (KEM) Kolok Desa Bengkala, Senin (2/10/2023). Kegiatan ini untuk memberdayakan masyarakat difabel Desa Bengkala, baik tuna rungu maupun tuna wicara yang sering dikenal dengan sebutan ‘kolok’.

Kegiatan ini juga dihadiri Pemilik Pertenunan Werdhi Budaya, Anak Agung Oka Wisnu; Kepala Cabang Singaraja PT BPD Bali, Made Aditya Pranajaya; Perbekel Desa Bengkala, I Made Astika; Lurah Semarapura Kangin, Ida Bagus Putra Adnyana dan Klian Banjar Sengguan Klungkung, I Gusti Bagus Basudewa.

Pelaksanaan program capacity building yang diikuti oleh penenun difabel KEM Kolok Desa Bengkala sejalan dengan komitmen OJK untuk memberikan akses keuangan yang setara bagi kaum difabel, none left behind, inklusi yang inklusif.

“Kaum difabel juga berkontribusi pada perekonomian daerah, sebab mayoritas warga ‘kolok’ Desa Bengkala merupakan bagian dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” demikian disampaikan Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Kristrianti Puji Rahayu dalam sambutannya.

“Peningkatan kapasitas dari UMKM kaum difabel di Desa Bengkala bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perdesaan. Melalui peningkatan kapasitas UMKM kaum difabel di Desa Bengkala diharapkan kualitas hasil tenun yang dihasilkan akan meningkat sehingga akan mempermudah untuk mendapatkan pendanaan dari pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk mengembangkan usaha yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraannya,” kata Kristrianti.

Berbagai upaya dilakukan OJK, Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng bersama PUJK yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk mendorong peningkatan kapasitas difabel di Desa Bengkala. Desa Bengkala merupakan pilot project dari program Generic Model Ekosistem Keuangan Inklusif (GM EKI) di Provinsi Bali yang digagas oleh OJK. Program ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta mewujudkan keuangan inklusif di wilayah pedesaan.

OJK telah melakukan survei dan pendalaman potensi ekonomi di Desa Bengkala. Dari survei dimaksud ditemukan bahwa terdapat potensi kaum difabel di Desa Bengkala untuk menghasilkan sebuah produk tenun ikat. Peningkatan kapasitas penenun difabel yang tergabung dalam KEM Kolok Desa Bengkala akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Desa Bengkala. Selain industri tenun, terdapat beberapa industri lain yang juga berkembang di Desa Bengkala yaitu industri dupa, industri jamu dan industri ingka.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas penenun dan hasil tenun maka OJK melakukan aliansi strategis dengan menghubungkan penenun ‘kolok’ dengan off taker. Hal itu diwujudkan dengan capacity building yang khusus diperuntukkan bagi penenun ‘kolok’ Desa Bengkala. OJK juga telah melakukan business matching termasuk mencari off taker untuk memasarkan hasil tenun dari KEM Kolok Desa Bengkala. Kegiatan capacity building ini melibatkan Pertenunan Werdhi Budaya sebagai off taker hasil tenun yang dihasilkan KEM Kolok Desa Bengkala. Kegiatan capacity building akan dilaksanakan pada tanggal 2 s.d. 8 Oktober 2023 bertempat di rumah produksi Pertenunan Werdhi Budaya Klungkung.

Sebelumnya, Anak Agung Oka Wisnu selaku pemilik Pertenunan Werdhi Budaya telah berkunjung ke KEM Kolok Desa Bengkala untuk melakukan studi lapangan dan berkoordinasi dengan ketua kelompok dari KEM Kolok Desa Bengkala. Anak Agung Oka Wisnu menilai masih perlu peningkatan kualitas kain tenun yang dihasilkan baik dari segi pengerjaan maupun kualitas bahan yang digunakan.

“Kami akan membantu penenun ‘kolok’ Desa Bengkala untuk terus meningkatkan kualitas hasil tenun yang dihasilkan sehingga akan diterima luas oleh pembeli di pasar baik domestik maupun mancanegara. Kegiatan ini juga sebagai bentuk komitmen kami untuk berbagi kepada sesama agar dapat mendukung perekonomian dan kreatifitas penenun difabel,” kata Anak Agung Oka Wisnu.

Perbekel Bengkala, I Made Astika menyambut baik kegiatan dimaksud dan menyampaikan apresiasi kepada OJK. Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan kemampuan penenun difabel dari Desa Bengkala akan meningkat dan menghasilkan hasil tenun yang diterima oleh pasar baik nasional bahkan mancanegara serta hasil tenun yang dihasilkan memiliki ciri khas tertentu yang hanya ditemukan di penenun ‘kolok’ Desa Bengkala.

“Kami mengucapkan terima kasih untuk OJK yang telah menginisiasi terlaksananya kegiatan ini. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini penenun difabel dari Desa Bengkala mampu ‘naik kelas’ dan mendunia,” kata I Made Astika.

Kedepan, setelah penenun ‘kolok’ dapat meningkatkan hasil produksi dan pemasarannya melalui pelatihan secara intensif, PT BPD Bali berkomitmen untuk membantu penenun ‘kolok’ Desa Bengkala dalam mempermudah akses permodalan. Dengan akses permodalan maka penenun ‘kolok’ Desa Bengkala pun dapat meningkatkan skala usahanya.

OJK berkomitmen untuk terus meningkatkan pengembangan potensi ekonomi daerah dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, kementerian/lembaga, PUJK, serta pemangku kepentingan lainnya. Pendalaman akses keuangan masyarakat juga menjadi fokus utama OJK, termasuk akses keuangan bagi masyarakat difabel. (r/lan)

 

Desak Made Rita Pecahkan Rekor Speed Putri Asian Games

 

Desak Made Rita Kusuma Dewi memecahkan rekor nomor speed putri Asian Games setelah mencatatkan waktu 6.600 sedangkan rekor sebelumnya dibukukan Aries Susanti Rahayu yaitu 7,61 detik di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. (FOTO: ant)

HANGZHOU - Atlet panjat tebing Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi memecahkan rekor Asian Games setelah mencatatkan waktu 6,600 detik pada babak kualifikasi nomor speed Asian Games Hangzhou, Selasa (3/10/2023).

Rekor baru itu mengalahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh Aries Susanti Rahayu yaitu 7,61 detik di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

Pada babak kualifikasi di Shaoxing Keqiao Yangshan Sports Climbing Centre, Desak yang merupakan peringkat dua dunia itu awalnya mencatatkan waktu 6,667 detik di jalur B.

Atlet yang telah mengantongi tiket ke Olimpiade Paris itu kemudian memperbaiki catatan waktunya menjadi 6,600 detik pada penampilan keduanya di jalur A yang sekaligus menjadi catatan waktu terbaik dari 16 atlet yang lolos ke final.

Pada babak kualifikasi yang sama, atlet Indonesia lain Rajiah Sallsabillah mencatatkan waktu terbaiknya 6,870 detik di jalur B, setelah pada kesempatan kedua di jalur A dia hanya mampu tampil dengan 6,902 detik.

Juara speed relay Asian Games 2018 itu menyelesaikan kualifikasi di peringkat ketiga, di bawah atlet tuan rumah Lijuan Deng dengan catatan 6,730 detik. Wakil China lainnya, Di Niu membayangi di peringkat keempat dengan catatan 6,954 detik.

Masing-masing dua wakil Indonesia dan China itu akan menjadi penantang utama di final yang juga akan diramaikan oleh Tamara Ulzhabayeva asal Uzbekistan yang finis peringkat lima dengan waktu terbaik 7,497 detik. (red/ant)

Blog Archive

Teknologi

Sports

Jembrana