Sarasehan yang diadakan AFJ di Blitar bertema Penerapan Kesejahteraan Hewan dan Pengelolaan Peternakan Ayam Petelur Bebas Sangkar, Rabu (7/5/2025). (Foto: Humas AFJ)
BLITAR,
PERSPECTIVESNEWS - Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hewan yang
diternakkan, Animal Friends Jogja (AFJ) mengadakan Sarasehan Peternak bertema
“Penerapan Kesejahteraan Hewan dan Pengelolaan Peternakan Ayam Petelur Bebas
Sangkar (Cage-Free)”, di ruang Sasana Mulya, Pendapa Ageng Hand Asta Sih, Jl.
Raya Togogan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (7/5/2025).
Sarasehan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang
lebih mendalam kepada para peternak tentang pentingnya kesejahteraan hewan
serta bagaimana sistem peternakan ayam petelur bebas sangkar bisa menjadi
alternatif yang lebih etis dan lebih memperhatikan prinsip-prinsip
kesejahteraan hewan.
Jawa Timur dikenal sebagai gudang pangan nasional, khususnya
dalam produksi telur ayam. Di tingkat nasional, Kabupaten Blitar bahkan memasok
hingga 30 persen kebutuhan telur. Namun, mayoritas peternak di Blitar masih
menggunakan sistem kandang baterai, yang membatasi ayam untuk berperilaku alami
seperti bertengger, bersarang, mandi debu, dan bergerak bebas.
Sarasehan yang dihadiri oleh 41 peternak dari Kabupaten
Blitar ini menghadirkan tiga pembicara utama yang membahas berbagai aspek
terkait peternakan ayam petelur bebas sangkar.
Anom Yusuf Tri Bambang Susilo, dari Indonesian Program
Associate Global Food Partners, membahas manajemen peternakan bebas sangkar dan
potensi pengembangannya.
Agung Setyoleksono dari Peternakan Tri Manunggal Bhakti
memaparkan pengelolaan peternakan postal, sementara Kepala Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Blitar, Eko Susanto, menjelaskan peran dinas pada
kesejahteraan hewan dan sistem peternakan ayam petelur bebas sangkar
(cage-free).
"Permintaan telur bebas sangkar semakin meningkat, baik
dari konsumen maupun pasar internasional. Meskipun demikian, ketersediaannya
masih terbatas. Hal ini menunjukkan adanya peluang besar bagi peternak untuk
menerapkan sistem bebas sangkar pada industri peternakannya," ujar drh.
Desti Ika Yanti dari Animal Welfare Specialist AFJ dalam keterangan tertulis
diterima perspectivesnews, Kamis (8/5/2025).
"Pemeliharaan ayam dengan sistem bebas sangkar terdapat
beberapa tipe yaitu postal,
free-range/umbaran, veranda, multitier/bertingkat, pasture-raised/padang
penggembalaan, sistem ini memberikan ruang bagi ayam untuk mengekspresikan
perilaku alaminya, seperti bertengger, bersarang, mencari sumber pakan
potensial dan mandi debu. Ini adalah bagian dari upaya menjaga kesejahteraan
hewan," kata Anom Yusuf Tri Bambang Susilo.
Eko Susanto, perwakilan Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Blitar, menambahkan, "Melihat tren pasar Asia dan global yang
semakin mengutamakan kualitas dan etika, serta menyadari bahwa tren pasar akan
terus berubah seiring meningkatnya kecerdasan konsumen, ini menjadi pilihan
strategis bagi pemilik peternakan dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan
yang ada; oleh karena itu, kami mendorong peternak di Blitar untuk mulai
menerapkan sistem cage-free sebagai alternatif yang lebih sehat,
berperikehewanan, dan memiliki potensi pasar yang jelas."
“Harapan kami, sarasehan ini menjadi titik awal bagi
peternak Blitar untuk mempelajari lebih lanjut mengenai sistem bebas sangkar
yang memperhatikan kesejahteraan hewan. Sistem bebas sangkar sebagai salah satu
sistem yang memenuhi kesejahteraan hewan serta inovasi usaha yang punya daya
tawar dan daya tarik dengan segmentasi pasar tertentu.” ujar drh. Desti Ika
Yanti, menutup acara sarasehan.
Dengan semakin banyaknya peternak di Blitar yang mengetahui
sistem peternakan bebas sangkar, harapannya akan tumbuh lebih banyak inisiatif
yang mendorong peningkatan kesejahteraan ayam petelur.
Transisi menuju sistem ini bukan sekadar memberikan ruang
gerak yang lebih luas bagi ayam, tetapi juga mencerminkan langkah menuju masa
depan yang lebih welas asih dan peduli terhadap kehidupan makhluk lain. (r)