PEKAT IB Provinsi Bali menunjukkan komitmennya mendukung
program ketahanan pangan pemerintah dengan menggandeng PT Wahyu Tri Buana Bakti
menyediakan pupuk organik cair bagi petani dan peternak. (Foto: dik/perspectivesnews)
JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pembela Kesatuan Tanah Air
(PEKAT) Indonesia Bersatu (IB) Provinsi Bali menunjukkan komitmennya mendukung
program ketahanan pangan pemerintah dengan langkah konkret menyentuh langsung
masyarakat. Ormas ini menggandeng PT Wahyu Tri Buana Bakti menyediakan pupuk
organik cair bagi petani dan peternak di Bali.
Langkah ini menjadi angin segar bagi para petani yang selama
ini dihadapkan pada permasalahan klasik, yaitu ketersediaan pupuk kimia yang
terbatas dan harganya terus melambung. PEKAT IB Bali melihat peluang ini
sebagai bagian dari dukungan terhadap program pertanian hijau (organik) yang tengah
digalakkan pemerintah provinsi dan pusat. Pupuk organik cair yang mereka
sediakan berbahan dasar sampah organik, selaras dengan upaya pelestarian
lingkungan.
Ketua DPW PEKAT IB Provinsi Bali, Drs I Ketut Putra Wijaya,
CRBD, menegaskan organisasi yang dipimpinnya memiliki landasan cinta Tanah Air
yang kuat dan berkomitmen mendukung program Astacita Pemprov Bali, di mana
salah satunya adalah mewujudkan ketahanan pangan.
"Ini juga merupakan upaya kami untuk mengubah citra yang
mungkin melekat pada organisasi masyarakat. Melalui langkah yang sah dan
terstruktur kami ingin berkontribusi nyata dalam mengembangkan potensi
pertanian dan perkebunan di Bali. Kami memulainya di Kabupaten Jembrana sebagai
langkah awal, dengan membuka lahan percontohan," ujar Putra Wijaya
didampingi Wakil Sekretaris Program DPW PEKAT IB Provinsi Bali, I Dewa Nyoman
Kramas Arya Oka.
Putra Wijaya menjelaskan penggunaan pupuk organik cair
produksi asli Bali dengan merek Cap Gunung Slamet ini diharapkan dapat menekan
biaya produksi petani secara signifikan dan mengubah pola pikir dari penggunaan
pupuk kimia ke organik.
Direktur PT Wahyu Tri Buana Bakti, Dinar Leni Marlina,
menyambut baik inisiatif dan misi mulia PEKAT IB Bali dalam mendukung program
ketahanan pangan. Melalui nota kesepahaman (MoU) yang telah terjalin, pihaknya
optimis akan terwujudnya sinergi yang positif sebagai sumber pendapatan sektor
terkait.
"Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada pertanian dan
peternakan, tetapi juga sebagai wujud bakti sosial kepada masyarakat. Pondok
pesantren dan panti asuhan juga dapat memanfaatkan pupuk ini untuk tanaman dan
hewan peliharaan mereka," terang Marlina.
Marlina menambahkan bahwa pupuk cair organik ini memiliki
fungsi ganda, yaitu sebagai pupuk dan komposter, serta dapat digunakan mulai
dari masa tanam hingga menjelang panen. Bahan baku pupuk ini sepenuhnya berasal
dari sampah organik. (dik)