GM PT PLN (Persero) UID Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho saat menyerahkan cinderamata kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Dr. Chatarina Muliana Girsang, S.H.,S.E.,M.H. (Foto: PLN)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Dalam upaya memperkuat ketahanan energi dan mendorong percepatan transisi menuju energi bersih, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali bersama perusahaan-perusahaan di sektor ketenagalistrikan yakni PLN dan anak usahanya seperti Indonesia Power serta PLN ICON Plus menegaskan komitmen untuk terus berkolaborasi mendukung pembangunan berkelanjutan di Pulau Dewata.
Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Dr. Chatarina Muliana Girsang,
S.H., S.E., M.H., menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang telah terjalin
dengan PLN dan jajarannya. Ia menegaskan bahwa sinergi lintas lembaga ini
penting dalam memastikan proyek strategis nasional di sektor ketenagalistrikan
dapat berjalan dengan baik dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami menyambut dengan senang hati dan mengapresiasi kerja
sama ini. Kejati Bali mendukung dan akan terus berkolaborasi dengan PLN untuk
memastikan setiap langkah pembangunan energi di Bali berjalan sesuai ketentuan
hukum dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” ujar Dr.
Chatarina.
General Manager PT PLN Indonesia Power Unit Pembangkitan
Bali menuturkan bahwa kerja sama dan dukungan berbagai pihak, termasuk Kejati
Bali, menjadi faktor penting dalam menjaga keandalan pasokan listrik yang
menopang aktivitas ekonomi dan pariwisata.
“Kami berharap dengan kerja sama yang telah terjalin selama
ini, upaya kami dalam menjaga pasokan listrik untuk menunjang pembangunan dan
kegiatan masyarakat di Bali dapat terus berjalan optimal,” ungkapnya.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Madura Bali
menambahkan, saat ini sekitar 30 persen pasokan listrik Bali berasal dari
sistem Paiton, Jawa Timur. Dengan meningkatnya kebutuhan listrik, terutama dari
sektor pariwisata dan perhotelan, perlu dilakukan penguatan sistem kelistrikan
Bali.
“Ke depan, kita perlu membangun jaringan tambahan dari Jawa
Timur ke Bali untuk memperkuat sistem yang ada. Tantangan dalam pengembangan
PLTS juga menjadi perhatian bersama agar ketahanan energi di Bali semakin kuat
dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Eric Rossi Priyo Nugroho dari PLN
menyampaikan kondisi kelistrikan Bali kini menghadapi situasi yang cukup kritis
seiring meningkatnya permintaan listrik.
“Kebutuhan listrik meningkat signifikan, terutama dari
sektor perhotelan dan industri wisata yang tumbuh pesat. Karena itu, kolaborasi
lintas pihak menjadi kunci untuk menjaga keandalan pasokan listrik di Bali,”
ujar Eric.
Dari sisi teknologi dan inovasi, General Manager PLN ICON
Plus Regional Bali dan Nusa Tenggara, Anton, menjelaskan bahwa ICON Plus turut
mendukung percepatan transisi energi melalui pemanfaatan teknologi digital dan
energi terbarukan.
“ICON Plus berkomitmen mendukung pemasangan PLTS melalui
program Smart PVR, pengembangan SPKLU untuk kendaraan listrik, serta penyediaan
layanan internet guna mempercepat digitalisasi sektor energi. Semua ini sejalan
dengan target Net Zero Emission yang ingin kita capai bersama,” jelas Anton.
Kolaborasi antara PLN, Kejati Bali, dan BUMN diharapkan
dapat mempercepat realisasi sistem kelistrikan yang andal, efisien, dan ramah
lingkungan. Langkah bersama ini tidak hanya memastikan Bali memiliki pasokan
energi yang cukup, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui energi bersih yang berkelanjutan.
“Terima kasih atas dukungan dan pendampingan dari Kejati
Bali. Semoga sinergi ini terus berlanjut agar seluruh target pengembangan
sistem kelistrikan dapat tercapai dengan baik demi kemajuan Bali dan
masyarakatnya,” tutup GM Indonesia Power Unit Pembangkitan Bali. (lan)
