Ny. Putri Koster berbagi cinderamata saat menjadi narsum dalam Dialog Khusus dengan tema Pelayanan Kesehatan Tradisional, di Studio INews Bali, Denpasar, Senin (22/5/2023). (Foto: Hum)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster berkesempatan
menjadi narasumber dalam Dialog Khusus dengan tema 44 Tonggak Peradaban Penanda
Bali Era Baru dengan tema Pelayanan Kesehatan Tradisional bertempat di Studio
INews Bali, Denpasar, Senin (22/5/2023).
Bersama dengan Koordinator Pokli Pembangunan Prov Bali Prof.
I Made Damriyasa dan Pokli Bidang Pendidikan, Kesehatan, Jaminan Sosial dan
Tenaga Kerja Prof I Made Agus Gelgel Wirasuta, wanita yang akrab disapa Bunda
Putri itu mengatakan, para penglingsir dan leluhur Bali sudah mewariskan
kearifan lokal terutama pengobatan tradisional atau usadha.
Menurutnya sudah sepantasnya masyarakat Bali mulai
menggunakannya dan melestarikan sebagai sebuah pengobatan alternatif yang
bergandengan dengan pengobatan medis juga.
Ia mengatakan, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur
Wayan Koster dan Wakil Gubernur Cok Ace sudah mengeluarkan Pergub Bali Nomor 55
Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, di mana sudah terkandung
sistem, fasilitasi dan pemasarannya.
“Sehingga TP PKK Provinsi Bali sebagai partner pemerintah
berkewajiban untuk menyosialisasikan program tersebut hingga ke tingkat unit
terkecil dari masyarakat yaitu keluarga,” ujarnya.
Ia mengatakan, TP PKK juga mempunyai program berupa aksi
sosial yaitu terjun langsung ke masyarakat untuk membantu mereka.
Bunda Putri menambahkan, TP PKK Provinsi Bali mempunyai
program HATINYA PKK untuk menanam halaman rumah dengan tanaman yang berguna.
“Jadi masyarakat Bali bisa menanam jenis tanaman obat di
samping bumbu dapur. Bayangkan jika satu desa saja yang melakukan program
tersebut, maka bisa menjadi pemasok tanaman obat untuk obat tradisional,”
imbuhnya.
Terakhir, ia berharap agar seluruh masyarakat Bali bisa
mendukung program tersebut. “Pemerintah sudah siapkan relnya, berupa regulasi,
fasilitas hingga pemasaran, yuk kita jalan bersama untuk melestarikan warisan
para leluhur,” tandasnya.
Sementara itu Koordinator Kelompok Ahli Bidang Pembangunan
Pemerintah Provinsi Bali, I Made Damriyasa mengatakan Mempromosikan kesehatan
tradisional Bali penting disampaikan dalam mencapai visi Bali Era Baru melalui
Nangun Sat Kerthi Loka Bali di tengah masyarakat Bali hingga keluar negeri.
Pada prinsipnya ada tiga unsur utama yang harus dijaga keharmonisan, yakni
alam, manusia dan kebudayaan.
Menurutnya, dari 44 Tonggak Penanda Bali Era Baru, tujuh
belas (17) diantaranya untuk adat, seni dan budaya sementara sisanya berkaitan
dengan kehidupan manusianya. Salah satunya adalah kesehatan tradisional Bali
yang ditunjang oleh peradaban Bali.
(zil/*)
