Bupati Tamba bertopi-red), saat cek kesiapan serta mendampingi tim advance
dari Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian RI,
serangkaian Hari Kakao Indonesia, Jumat (25/8/2023). (Foto: Abhi/Humas Jembrana).
JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS-
Setelah sebelumnya sukses penyelenggaraan festival layang layang internasional
di Sirkuit All in One Desa Pengambengan, kali ini Kabupaten Ujung Barat Pulau
Bali ini bersiap menyambut kedatangan delegasi dari 40 negara dalam acara
Indonesia International Cocoa Conference ( IICC) yang akan digelar di Nusa Dua,
Badung, 16 September 2023.
Serangkaian kegiatan, delegasi IICC yang juga dirangkaikan
dengan Peringatan Hari Kakao Indonesia, akan mengunjungi kebun Kelompok
Tani Kakao Merta Abadi yang terletak di Desa Ekasari, Kecamatan Melaya.
Keunggulan biji kakao Jembrana yang sudah mendunia, menjadi
daya tarik kedatangan para delegasi itu. Bahkan, karena kualitasnya, kakao
Jembrana diganjar penghargaan tingkat nasional oleh Dewan Kakao Indonesia.
Mengusung tagline acara ‘Kakao Jembrana Menuju Dunia’,
acara itu diharapkan makin meneguhkan Jembrana sebagai Kota Kakao yang
selama ini dikenal akan kualitas biji kakao premiumnya. Diagendakan pula
penandatanganan prasasti dari Dewan Kakao Internasional.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat mengecek kesiapan serta
mendampingi tim advance dari Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis
Kemenko Perekonomian RI serangkaian Hari Kakao Indonesia, Jumat (25/8/2023)
mengatakan, keberadaan acara itu penting bagi perkembangan kakao di Jembrana, terlebih
dengan tagline acara ‘Kakao Jembrana Menuju Dunia’, makin membuatnya
bersemangat untuk mewujudkan branding Kabupaten Jembrana sebagai Kota Kakao.
“Tentu acara ini peluang dan kesempatan yang mesti diambil
petani kakao Jembrana yang juga akan berimbas kepada mereka. Kita persiapkan
dengan baik karena rencananya ada sekitar 40 delegasi dari Negara luar.
Lebih lanjut, dukungan yang dibutuhkan petani Jembrana saat
ini adalah bibit. Karena semangatnya sudah ada, dimana ditargetkan setiap rumah
tangga petani ada tanaman kakao di Desa Ekasari.
Demikian halnya dukungan dari pemerintah juga sudah baik dan
terintegrasi dengan beberapa fasilitas pendukung hulu dan hilir dibangun.
“Bibit itu kita butuhkan untuk ditanam dan dibagikan kepada
petani. Sementara pembenahan sektor hulu dan ke hilir, sedang dibangun rumah
bersama produksi kakao atau factory
sharing yang ditarget rampung pada akhir tahun 2023. Jadi semuanya
terintegrasi,” jelasnya.
Di sisi lain, Soetanto Abdoellah selaku Ketua Umum Dewan
Kakao Indonesia menjelaskan, tamu kunjungan tidak hanya dari Indonesia tapi
beberapa Negara Eropa, Asia hingga Afrika menyatakan kesiapannya
untuk hadir.
“Karena itu, bersama Bupati Jembrana dan jajaran
mempersiapkan kunjungan itu dengan sebaik-baiknya karena melihat potensi Kakao
Jembrana yang luar biasa, termasuk dukungan penyelenggaraan dengan kesiapan
seperti kebun kakao, fermentasi, pengeringan gudang, sampai pembuatan nibs
kakao yang sudah dipersiapkan dengan baik sebagai objek kunjungan.
“Dengan tagline acara ‘Kakao Jembrana Menuju Dunia’, mari
kita tunjukkan bahwa Kabupaten Jembrana adalah penghasil kakao yang bagus
dan layak menjadi konsumsi dunia, terbukti mendapat penghargaan sebagai
produsen biji kakao terbaik di Indonesia,“ ucapnya.
Ditambahkan, Kakao Jembrana sudah digunakan sebagai bahan
baku produsen coklat premium seluruh dunia, termasuk dukungan semangat luar
biasa yang ditunjukkan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Jembrana bagi
pengembangan kakao selama ini.
“Dengan berbagai keunggulan itu, sehingga kami tidak ragu-ragu
memilih Jembrana sebagai lokasi Peringatan Hari Kakao Indonesia,“ tutupnya. (abhi/humj)