Otoritas Jasa Keuangan Bali menggelar edukasi keungan kepada perbekel di Kota Denpasar, Badung, dan Gianyar dalam momentum hari Galungan dan Kuningan, Rabu (30/4/2025). (Foto: OJK Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus
meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui berbagai kegiatan edukasi
kepada masyarakat, untuk meningkatkan pemahaman tentang produk dan layanan
keuangan serta kewaspadaan terhadap kejahatan keuangan digital sehingga
masyarakat terhindar dari kerugian finansial.
OJK Provinsi Bali bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
(PMD) dan Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Bali menggelar
edukasi keuangan kepada Perbekel (Kepala Desa) di wilayah Kota Denpasar, Badung
dan Gianyar, dalam momentum perayaan Galungan dan Kuningan dengan tema “Mengelola
Keuangan Dengan Dharma” bertempat di Kantor OJK Provinsi Bali, Denpasar, Rabu
(30/4/2025).
Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK
Provinsi Bali Ni Made Novi Susilowati dalam sambutannya menyampaikan pentingnya
edukasi keuangan bagi Perbekel dalam perannya meningkatkan wawasan dan
pemberdayaan masyarakat di desanya.
“Melalui momentum perayaan Galungan dan Kuningan sebagai
wujud kemenangan Dharma (Kebenaran) terhadap Adharma (Ketidakbenaran), kita
bersama-sama menjaga keseimbangan hidup baik secara spiritual maupun duniawi,
salah satunya melalui pengelolaan keuangan dengan bijak,” kata Novi.
Novi juga menyampaikan pentingnya mengelola keuangan yang
baik sesuai ajaran agama Hindu untuk mencapai tujuan kehidupan Moksartham
Jagadhita Ya Ca Iti Dharma, sehingga masyarakat mampu mencapai kehidupan yang
sejahtera di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat dengan jalan dharma.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi
Keuangan (SNLIK) tahun 2024, indeks literasi keuangan nasional sebesar 65,43
persen sedangkan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen, mencerminkan
masih adanya gap antara literasi dan inklusi keuangan. Oleh karenanya, melalui
edukasi keuangan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan indeks literasi dan
inklusi keuangan baik di tingkat nasional maupun daerah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Deputi Direktur
Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Bali
Rony Ukurta Barus, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan
Kawasan Perdesaan, Dinas PMD dan Dukcapil Provinsi Bali Luh Gita Andari, Kanit
1 Subdit III Ditressiber Polda Bali I Made Martadi Putra, serta Penyuluh
Narkoba Ahli Madya Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali Gusti Ayu Witarini
Dwipayanti.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan
Kawasan Perdesaan, Dinas PMD dan Dukcapil Provinsi Bali Luh Gita Andari
mengapresiasi pelaksanaan edukasi keuangan ini untuk tujuan meningkatkan
pemahaman pengelolaan keuangan bagi Perbekel dan PMD di wilayah Kota Denpasar, Badung
dan Gianyar.
“Edukasi ini sangat penting karena sejalan dengan visi dan
misi pemberdayaan masyarakat dan dalam upaya membangun kesadaran masyarakat
untuk merencanakan keuangan yang sehat dan aman sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat Bali,” ujar Gita.
Kanit 1 Subdit III Ditressiber Polda Bali I Made Martadi
Putra sebagai narasumber Waspada Kejahatan Keuangan Digital dan Cyber Crime,
menyampaikan berbagai jenis cyber crime yang sedang marak terjadi di
masyarakat, seperti penipuan online, judi online, illegal acsess, dengan
berbagai modus kejahatan keuangan ilegal seperti scam, phishing, social
engineering, sniffing, money mule, pemerasan video call, giveaway palsu,
penipuan segitiga penjual pembeli kendaraan, bukti transfer menggunakan AI,
rumah kos, serta penipuan kerja paruh waktu.
Sebagai upaya pencegahan, masyarakat diminta tidak mengumbar
data pribadi di media sosial, tidak mudah percaya, tidak asal klik dan install
aplikasi, serta selalu update/mengganti password secara berkala dan memback-up
data pribadi.
Penyuluh Narkoba Ahli Madya Badan Narkotika Nasional
Provinsi Bali Gusti Ayu Witarini Dwipayanti sebagai narasumber Bahaya
Penyalahgunaan Narkoba dan Sinergi Penangananya, menyampaikan bahwa saat ini
Bali merupakan lokasi end user jalur peredaran narkoba nasional maupun
internasional sehingga menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kejahatan
baik kejahatan masyarakat, kejahatan digital maupun sebagai pelaku judi online.
Sebelumnya, OJK Provinsi Bali juga telah melaksanakan
edukasi keuangan syariah bagi UMKM dan pelajar dalam rangka Hari Raya Idul
Fitri, dan kepada Jemaat Umat Kristiani dalam Perayaan Paskah tahun 2025.
Melalui kegiatan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat di
Bali bersama stakeholders daerah diharapkan dapat mendukung ekosistem Industri
Jasa Keuangan yang inklusif, inovatif dan berkelanjutan serta meningkatkan
inklusi dan literasi masyarakat yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan
industri yang lebih sehat. (lan)