Perspectives News

Dikerumuni Burung, Nelayan Temukan Jenazah Korban KMP Tunu Pratama di Perairan Jembrana

 

Miftahul Rahman (40), seorang nelayan asal Pebuahan, Desa Banyubiru, Negara yang menemukan jenazah di perairan pesisir Jembrana, Rabu (9/7/2025) pagi. (Foto: Dik/Perspectives)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Sesosok jenazah diduga korban KMP Tunu Pratama Jaya, kembali ditemukan, Senin (9/7/2025). Jenazah yang ditemukan nelayan Pebuahan ini sekitar pukul 7.00 WITA, sedang dikerumuni gerombolan burung laut.

Jenazah tersebut diduga kuat adalah salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali beberapa waktu lalu.

Jenazah ditemukan dalam kondisi terapung sekitar dua kilometer dari bibir pantai. Penemuan ini bermula dari kisah Miftahul Rahman (40), seorang nelayan setempat, yang awalnya berniat mencari cumi (kenus) di tengah laut.

“Awalnya saya berangkat mancing sekitar pukul 06.00 WITA. Saya sempat mencari ikan kenus di pinggiran, tapi tidak ada. Jadi saya langsung ke tengah laut,” ungkap Rahman saat ditemui di pesisir Pantai Pebuahan.

Sesampainya di tengah, pandangannya tertuju pada gerombolan burung laut yang mengitari sesuatu yang tampak mencurigakan.

“Saya kira awalnya pelampung. Tapi saat saya dekati, ternyata itu jenazah,” jelasnya dengan nada terkejut.

Posisi jenazah saat ditemukan tengadah ke atas dan berjenis kelamin laki-laki, menggunakan celana pendek dan baju yang sudah robek robek.

Merasa tidak berani mendekat lebih jauh, ia segera meminta bantuan nelayan lain Ahmad Rojikin, yang tidak jauh dari lokasinya. Namun, ia tetap mengawasi posisi jenazah dari kejauhan agar tidak hanyut terbawa arus.

“Saya jaga dari jauh, supaya tidak hilang jejak karena terbawa arus, sambil memanggil teman untuk datang,” imbuhnya.

Karena kesulitan untuk menaikan ke sampan/perahunya mesti sudah dibantu rekannya, akhirnya Rahman menyuruh rekannya untuk kembali ke darat dan memberitahukan Basarnas.

"Saya dengan teman tidak bawa HP. Saya suruh teman saya untuk pergi ke darat memberitahukan petugas," ungkapnya.

Kemudian RIB atau Parahu karet dari Tim Basarnas langsung meluncur ke lokasi penemuan dan berhasil mengevakuasi korban ke pesisir pantai. Jenazah selanjutnya dibawa ke RSU Negara menggunakan ambulance untuk identifikasi lebih lanjut oleh Tim DVI Polda Bali. (dik)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama