Perspectives News

OJK Gandeng BPD Bali dan Politeknik Negeri Bali Lakukan Literasi Keuangan

Kepala Direktorat Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Cecep Setiawan saat memberi penjelasan kepada pers didampingi Dirut Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma (kanan), Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi (dua dari kiri), dan Kepala Direktorat Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali Irhamsyah (kiri) (Foto: djo/perspectivesnews)

BADUNG, PERSPECTIVESNEWS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank BPD Bali dan Politeknik Negeri Bali (PNB) melakukan literasi keuangan di kampus Politeknik Negeri Bali, Jimbaran, Kabupaten Badung, Senin (25/8/2025). Dalam acara bertajuk Ngobrol Pintar Seputar Keuangan Yuk (Ngopi Kuy), yang diikuti ratusan mahasiswa Politeknik Negeri Bali itu, dinobatkan lima orang mahasiswa sebagai Duta Literasi Keuangan.

“Hasil survei tahun 2025 tingkat literasi keuangan di Indonesia mencapai 66,46 persen sedangkan tingkat inklusi keuangan atau tingkat penggunaan produk dan layanan keuangan mencapai 80,51 persen. Artinya masih ada orang-orang yang telah menggunakan produk dan layanan keuangan tapi belum mempunyai literasi yang memadai,” kata Kepala Direktorat Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Cecep Setiawan.

Karena itu, lanjut Cecep, ini menjadi PR bersama OJK, BPD Bali, kampus (PNB,red) maupun media untuk bersama-sama meningkatkan literasi keuangan masyarakat. OJK sendiri, sebut dia, telah membentuk apa yang disebut Duta Literasi Keuangan termasuk mahasiswa PNB yang direkrut sebagai Duta Literasi Keuangan.

Lebih jauh Cecep mengungkapkan, digitalisasi keuangan memberikan kemudahan kepada masyarakat termasuk mahasiswa, namun di sisi lain menimbulkan kerentanan-kerentanan dengan banyaknya penipuan-penipuan dan kejahatan ilegal yang terjadi. OJK, kata dia, juga sudah membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI).

Ia mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan berbagai bentuk kejahatan digital. Penipuan digital, lanjut dia, bisa menimpa siapa saja apakah masyarakat yang pendidikannya rendah maupun yang tingkat pendidikannya tinggi.

Lima orang mahasiswi PNB diangkat menjadi Duta Literasi Keuangan oleh OJK. (Foto: djo/perspectivesnews)

“Potensi kerugian akibat kejahatan digital di Indonesia mencapai triliunan rupiah, sementara yang berhasil diselamatkan baru sekitar Rp400 miliar. Jumlah itu terbilang kecil karena laporan dari korban sering terlambat masuk, sehingga uang sudah keburu hilang,” katanya.

Cecep memberikan beberapa tips untuk mencegah masyarakat menjadi korban penipuan digital, pertama, kata dia jangan angkat telepon dari nomor tidak dikenal. kedua jangan klik tautan atau file audio/video dari sumber mencurigakan. Ketiga abaikan pesan singkat atau permintaan data pribadi dari pihak yang tidak jelas. Keempat jika ada permintaan data dari pihak yang mengaku dari bank, segera konfirmasi langsung ke nomor resmi bank terkait.

Sementara Dirut Bank BPD Bali, I Made Sudharma mengatakan, dengan digitalisasi Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) wajib menyampaikan manfaat, risiko, dan program layanannya. Program edukasi dan literasi keuangan ini harus dimaksimalkan oleh PUJK seperti kehadiran perbankan di kampus ini, termasuk Duta Literasi Keuangan adalah salah satu upaya PUJK memperluas jangkauan informasi keuangan ke masyarakat.

Sedangkan Direktur Politeknik Negeri Bali, Nyoman Abdi mengatakan pihaknya sebagai lembaga vokasi akan bersinergi dengan OJK maupun perbankan untuk selalu memperkuat sumber daya manusia di bidang digitalisasi.

“Kami punya program studi yang mengarah ke digitalisasi seperti akuntansi bisnis digital yang mana sumber daya manusia ini yang akan perkuat implementasi digitalisasi keuangan,” katanya.

Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali Irhamsah pihaknya sangat mengapresiasi kampus PNB Bali yang sudah bekerja sama dengan baik dalam edukasi literasi keuangan ini.

“Kampus adalah agen perubahan yang bagus untuk edukasi keuangan. Saat ini banyak sekali terjadi scam. Karena itu, OJK telah memiliki Satgas Daerah Bali adalah satu forum koordinasi lintas lembaga termasuk ada BPD Bali di dalamnya. Edukasi literasi ini juga bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan,” demikian Irhamsah. (djo) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama