Perspectives News

BI Bali Apresiasi Program KUR Nasional

 


Peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP) yang digelar serentak secara nasional, Selasa (21 Oktober 2025) secara daring, juga diikuti Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, Gubernur Bali, BPD Bali, serta berbagai stakeholder perbankan dan lembaga pemerintah.  (Foto: BI Bali)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pelaksanaan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 800.000 debitur dan Peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP) yang digelar serentak secara nasional, Selasa (21 Oktober 2025).

Dalam kegiatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp300 triliun pada tahun 2025, dengan proporsi minimal 60% dialokasikan untuk sektor produksi.

Selain itu, pemerintah juga memperkenalkan Kredit Program Perumahan (KPP) senilai Rp130 triliun, yang terdiri dari Rp117 triliun untuk sisi supply yakni pembiayaan bagi UMKM pengembang perumahan dan kontraktor serta Rp13 triliun untuk sisi demand, mencakup pembiayaan pembangunan dan renovasi rumah.

Kegiatan ini turut dihadiri secara daring oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, Gubernur Bali, BPD Bali, serta berbagai stakeholder perbankan dan lembaga pemerintah.

Dalam sambutannya, Erwin menilai program ini sebagai bentuk sinergi strategis lintas kementerian, lembaga, dan perbankan, yang sejalan dengan kebijakan nasional dalam mendorong inklusi keuangan serta memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan dan penyerahan akad KUR oleh perbankan kepada perwakilan pelaku UMKM di Bali. BI Bali menyampaikan apresiasi tinggi terhadap BPD Bali, Bank Mandiri Taspen, serta seluruh bank penyalur KUR yang terus aktif mendukung program pemerintah ini.

Menurut data dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bali, penyaluran KUR di Bali selama Januari–Agustus 2025 telah mencapai Rp7,04 triliun dengan total 99.539 debitur. Dari jumlah tersebut, penyaluran terbesar berdasarkan nilai terjadi di Kota Denpasar sebesar Rp1,17 triliun (12.285 debitur), disusul Kabupaten Badung sebesar Rp1,13 triliun (12.591 debitur), dan Kabupaten Gianyar sebesar Rp1,03 triliun (13.019 debitur). Sementara itu, Kabupaten Buleleng mencatat jumlah debitur terbanyak, yaitu 17.945 debitur dengan total nilai Rp855 miliar.

Erwin Soeriadimadja menegaskan bahwa penyaluran KUR dan KPP di Bali diharapkan mampu memperkuat daya dorong ekonomi daerah, agar semakin tangguh, inklusif, dan berdaya saing. Ia menambahkan, selama ini KUR di Bali banyak terserap untuk sektor perdagangan dan jasa, sejalan dengan karakteristik Bali sebagai destinasi wisata unggulan. Namun ke depan, Erwin mendorong agar penyaluran pembiayaan dapat diperluas ke sektor pertanian dan industri pengolahan.

“Perbankan perlu mendorong pembiayaan ke sektor-sektor produktif seperti pertanian dan industri pengolahan. Untuk itu, dibutuhkan sinergi berbagai pihak agar manfaat ekonomi dapat dirasakan lebih luas,” ujar Erwin.

Lebih lanjut, BI Bali menilai pentingnya upaya mitigasi risiko pinjaman, perluasan akses pembiayaan, serta penguatan kapasitas kewirausahaan bagi pelaku UMKM. Selain itu, pembangunan rantai nilai ekonomi dari hulu ke hilir menjadi kunci agar Bali mampu mewujudkan ekosistem ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.

“Bali memiliki potensi besar untuk membangun pasar dan rantai nilai yang kuat. Bank Indonesia akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat, daerah, perbankan, dan pelaku usaha agar ekonomi Bali tumbuh tinggi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Erwin.

Langkah ini juga merupakan bagian dari komitmen BI dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, memperkuat kemandirian UMKM, serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Berdasarkan data terbaru, pertumbuhan ekonomi Bali triwulan II 2025 tercatat sebesar 5,95% (yoy). Dengan hasil survei BI yang menunjukkan tingginya optimisme masyarakat, pertumbuhan ekonomi Bali diperkirakan akan terus menguat di triwulan-triwulan berikutnya.

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama