Pembukaan
Seminar Internasional bertajuk “Zero Waste and Circular Economy” yang diikuti
oleh delegasi dari berbagai kota anggota jaringan CityNet se-Asia Pasifik,
Senin (27/10/2025) di Bali Beach Convention Center, Sanur.
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Asia-Pacific International Seminar
on Zero Waste menjadi rangkaian pembuka CityNet Executive Committee Meeting
ke-45 Tahun 2025, yang digelar di Bali Beach Convention Center, Sanur, Senin
(27/10/2025).
Wali Kota
Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya
Wibawa, hadir langsung dalam seminar yang diikuti delegasi dari berbagai kota
anggota jaringan CityNet se-Asia Pasifik. Turut hadir pimpinan OPD di
lingkungan Pemkot Denpasar. Rangkaian acara ditutup dengan pemukulan kul-kul
sebagai simbol harmoni dan kebersamaan.
Dalam
sambutannya, Wali Kota Jaya Negara mengajak para peserta untuk merenungkan
filosofi keseimbangan hidup dan rasa hormat terhadap alam sebagai nilai yang
telah menjadi napas masyarakat Bali selama berabad-abad.
“Udara pagi
Denpasar selalu dimulai dengan aroma dupa dari canang yang perlahan naik di
depan rumah warga sebagai tradisi kecil penuh makna untuk merenungkan filosofi
keseimbangan hidup dan rasa hormat terhadap alam, nilai yang telah menjadi
napas masyarakat Bali,” ujar Jaya Negara.
Lebih
lanjut, Jaya Negara menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada CityNet
Secretariat serta Zero Waste Foundation yang telah mempercayakan Denpasar
sebagai tuan rumah forum strategis ini.
Wali Kota
Jaya Negara menegaskan bahwa tema yang diangkat bukan sekadar wacana teknis,
melainkan seruan moral untuk perubahan. Menurutnya, filosofi Zero Waste harus
berakar dari kesadaran kecil dan kebiasaan sehari-hari dalam menghormati alam,
sebagaimana nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karana yakni keseimbangan
antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
“Kearifan
lokal adalah fondasi inovasi global. Denpasar ingin menunjukkan bahwa kota
budaya juga bisa menjadi kota berkelanjutan,” tegasnya.
Jaya Negara
juga menyinggung bahwa Denpasar, seperti banyak kota lain di Asia Pasifik,
baru-baru ini diingatkan oleh alam melalui peristiwa banjir. Jaya Negara
menyebut kejadian tersebut bukan sekadar ujian, melainkan pengingat bahwa
keseimbangan alam tidak dapat dinegosiasikan.
“Menjaga
lingkungan bukanlah pilihan, tetapi keharusan moral dan tanggung jawab bersama.
Daya tahan kota tidak hanya dibangun melalui infrastruktur, melainkan juga
melalui kesadaran, perubahan perilaku, dan kebijakan yang berpihak pada alam,”
ungkapnya.
Dalam
kesempatan yang sama, Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa turut memaparkan
berbagai inisiatif nyata Pemerintah Kota Denpasar dalam mendukung prinsip Zero
Waste. Program tersebut mencakup pengelolaan sampah berbasis sumber di tingkat
rumah tangga, penguatan bank sampah komunitas, serta pengembangan ekonomi
sirkular yang melibatkan generasi muda.
“Mari kita
jadikan momentum ini untuk memperkuat jejaring, memperluas kolaborasi, dan
menyalakan semangat baru membangun kota tanpa limbah. Dari Denpasar, mari kita
belajar, berbagi, dan bergerak bersama mengubah kebiasaan menjadi gerakan,
gerakan menjadi kebijakan, dan kebijakan menjadi budaya,” ujar Arya Wibawa.
Puncak
kegiatan ditandai dengan peluncuran “Call to Action for Zero-Waste Cities”,
sebuah komitmen bersama para pemimpin kota anggota CityNet untuk membangun kota
yang berdaya tahan, berbudaya bersih, dan berkelanjutan.
Dalam sesi
peluncuran Call to Action for Zero-Waste Cities, tiga perwakilan negara anggota
CityNet membacakan deklarasi bersama sebagai bentuk komitmen global menuju kota
tanpa limbah.
Perwakilan
Sri Lanka, Wali Kota Yraie Cally Balthazar dari Dewan Kota Kolombo,
menyampaikan bahwa kota-kota adalah penggerak kemajuan global, namun juga
menjadi penghasil sebagian besar limbah dunia.
“Sebagai
pusat inovasi dan peluang, kami memiliki kekuatan sekaligus tanggung jawab
untuk memimpin transisi menuju masyarakat tanpa sampah,” ujarnya.
Dari
Filipina, Wali Kota Ronnie Dadivas dari Roxas City menegaskan pendekatan Zero
Waste menawarkan jalan menuju kota yang lebih bersih, sehat, dan tangguh
mengurangi polusi, menekan emisi, melestarikan sumber daya, serta menciptakan
lapangan kerja hijau.
Sementara
itu, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menutup deklarasi dengan
menegaskan pentingnya tindakan nyata lintas negara.
“Ini menjadi
seruan kita bersama untuk bertindak dengan penuh urgensi, memimpin dengan
keberanian, dan mentransformasi kota-kota kita demi bumi dan generasi yang akan
datang. Dari Denpasar, tanah yang penuh harmoni, pesan moral itu bergema dari
kearifan lokal menuju inspirasi global demi masa depan yang bersih, berbudaya,
dan berkelanjutan,” pungkas Jaya Negara. (pur)
