Ny. Putri Koster saat memaparkan kepada Ny. Selvi Rakabuming Raka mengenai sistem pengolahan sampah, di Pusat Daur Ulang Kota Denpasar, Jumat (7/11/2025), (Foto: Humas Pemprov Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Duta Pengolahan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Padas (Palemahan Kedas), Ny. Putri Koster, memaparkan sistem pengolahan sampah berbasis sumber kepada Ny. Selvi Gibran Rakabuming, istri Wakil Presiden RI, dalam kunjungan kerja di Pusat Daur Ulang (PDU) Kota Denpasar, Jumat (7/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut Ny. Putri Koster menjelaskan
konsep pengelolaan sampah dari hulu atau berbasis sumber sebagai solusi
penanggulangan sampah di Bali. Ia menegaskan, pengolahan dimulai dari tingkat
desa sebagai satuan wilayah terkecil yang paling dekat dengan masyarakat. “Peran
kepala desa, lurah, serta bendesa adat menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan
program ini,” ujarnya.
Menurutnya, konsep tersebut sejalan dengan Peraturan
Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 yang menugaskan bupati dan wali kota
memperkuat pengelolaan sampah di wilayah masing-masing agar dapat diselesaikan
di tingkat desa tanpa membebani daerah lain.
Putri Koster menuturkan, sampah organik diolah menggunakan
komposter yang menghasilkan pupuk cair dan padat untuk menyuburkan tanah.
Selain itu, penerapan Teba Modern juga terus digencarkan dengan cara memproses
sampah organik di dalam lubang tanah menggunakan eco enzyme.
Dengan cara ini, masyarakat tidak perlu lagi membeli pupuk
kimia karena sudah mampu memproduksi pupuk sendiri.
Untuk sampah anorganik, pemerintah daerah bersama desa dan
desa adat terus mendorong pengembangan teknologi pengolahan serta optimalisasi
peran TPS3R dan PDU. Sejumlah desa adat seperti Cemenggaon dan Punggul disebut
berhasil menuntaskan penanganan sampah organik, sementara sampah anorganiknya
diolah secara terpadu.
Pemerintah Provinsi Bali menargetkan permasalahan sampah di
seluruh wilayah dapat terselesaikan pada 2027, sehingga tempat pembuangan akhir
(TPA) di Bali dapat ditutup secara menyeluruh.
Dalam paparannya, Putri Koster menekankan bahwa kebersihan
Bali merupakan tanggung jawab bersama. Sinergi antara pemerintah, desa adat,
dan masyarakat menjadi kunci terwujudnya lingkungan bersih dan berkelanjutan.
“Dengan gotong royong semua pihak, cita-cita Bersih Bali,
Bersih Indonesia dapat terwujud. Bali harus menjadi contoh bagi dunia dengan
lingkungan yang tertata dan lestari,” ujarnya menegaskan.
Sementara itu, Ny. Selvi Gibran Rakabuming menyampaikan
apresiasi atas sistem pengolahan sampah di Bali yang dinilainya sudah
terintegrasi dengan baik dan memiliki dasar regulasi yang kuat.
Ia berharap sistem tersebut dapat terus dikembangkan dan
menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
“Jika berhasil di Bali, daerah lain pasti akan mengikuti. Dari Bali untuk Indonesia, agar bukan hanya Bali yang bersih, tetapi seluruh Indonesia,” tandasnya. (hms)
