Raih Pengakuan Kelas Dunia, Chef Syrco Bakker Perkenalkan Pure BASÈ

 


Inilah salah satu menu Pure BASÈ dari Syrco BASÈ, salah satu destinasi kuliner terkemuka di Bali yang berfokus pada konsep conscious dining. (Foto: Ist) 

BALI, PERSPECTIVESNEWS- Syrco BASÈ, salah satu destinasi kuliner terkemuka di Bali yang berfokus pada konsep conscious dining, memperkenalkan Pure BASÈ, menu baru lima hidangan yang menghadirkan pengalaman fine dining Ubud menjadi lebih dekat untuk semua orang, lebih mudah dijangkau dan inklusif.

Namun restoran ini tetap setia pada tiga pilar utama yakni: Traceability, Nature, dan Transparency.

Dengan harga IDR 850.000++, menu ini merayakan hasil bumi, manusia, dan lanskap Indonesia melalui pengalaman bersantap yang elegan dan berkualitas, sekaligus membumi.

Peluncuran ini bertepatan dengan pencapaian penting bagi Chef Syrco Bakker, yang baru-baru ini menerima penghargaan Two Knives (World-Class) di ajang The Best Chef Awards 2025 di Milan, menempatkannya di antara 236 chef terkemuka dunia yang diakui atas kreativitas, keahlian, dan pengaruhnya di panggung kuliner global.

“Menerima penghargaan ini bersama para rekan yang saya hormati adalah sebuah kehormatan yang luar biasa. Pengakuan ini memperkuat tujuan kami di Bali, untuk menciptakan hidangan yang bermakna namun tetap mudah dijangkau, dan menunjukkan bahwa keunggulan serta kesederhanaan dapat berjalan beriringan ketika kita menghormati manusia dan hasil bumi Indonesia,” ujar Chef Syrco Bakker.

Pure BASÈ menjadi langkah berikutnya bagi Syrco BASÈ dalam perjalanan conscious dining, sebuah kembalinya esensi, di mana keanggunan berpadu dengan keterjangkauan.

Dirancang agar dapat dinikmati secara individual maupun bersama, pengalaman lima hidangan ini menangkap cita rasa Bali melalui sajian yang menonjolkan kolaborasi dan keahlian lokal.

Para tamu memulai perjalanan mereka di taman restoran, mempelajari bagaimana bahan-bahan ditanam, kemudian melanjutkan ke Aging Room, tempat para produsen lokal dan karya mereka ditampilkan, memberikan pandangan transparan terhadap filosofi sumber bahan di Syrco BASÈ.

Menu ini menghadirkan kreasi seperti Savoy Cabbage dengan green chili koshi dan jeruk nipis, tomato dengan almond dan rempah taman, Duck Betutu dengan taro rosti dan daun kucai, serta Nasi Ulam, hidangan nasi harum yang merupakan penghormatan terhadap warisan kuliner Indonesia.

Kreasi lainnya seperti Sepia dengan black garlic dan lemon kosho, serta Hamachi dengan semangka dan kelapa, mencerminkan hubungan mendalam restoran ini dengan para petani, nelayan, dan pengrajin lokal.

Pengalaman bersantap ditutup dengan manis melalui Kolak, interpretasi modern dari hidangan kelapa dan pisang khas Indonesia yang dicintai, atau Milk Chocolate dengan mulberry dan karamel.

“Setelah lebih dari satu setengah tahun proses belajar dan penyempurnaan, kami ingin menjadikan Syrco BASÈ lebih mudah dijangkau oleh khalayak yang lebih luas tanpa kehilangan integritas dari nilai-nilai yang kami junjung,” tambah Chef Syrco.

“Pure BASÈ adalah tentang menetapkan standar baru untuk fine dining- jujur, inklusif, dan memiliki keterikatan yang mendalam dengan tanah, serta budaya yang menginspirasinya,” jelas Chef Syrco.


Chef Syrco Bakker, menerima penghargaan Two Knives (World-Class) di ajang The Best Chef Awards 2025 di Milan. (Foto: Ist)

Penghargaan yang diterima di The Best Chef Awards semakin memperkuat visi akan koneksi dan keunggulan yang diusung oleh Syrco BASÈ.

Diselenggarakan di Milan, edisi tahun 2025 ini menghadirkan para chef dan pemimpin industri kuliner dari 69 negara, merayakan kreativitas dan inovasi melalui Knife Recognition System yang inklusif.

Penghargaan Two Knives (World-Class) diberikan kepada para chef yang keahlian dan pengaruhnya merepresentasikan standar keunggulan global—mengukuhkan kontribusi berkelanjutan Chef Syrco terhadap lanskap kuliner Indonesia yang terus berkembang.

Sebagaimana The Best Chef Awards merayakan para pionir yang membentuk masa depan gastronomi, Pure BASÈ mewujudkan semangat progresif yang sama di Indonesia, dengan mengedepankan aksesibilitas, kolaborasi, dan kesadaran melalui sajian yang menceritakan kisah tentang tempat, manusia, dan makna di baliknya. (**)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama