Ketum Dekranas, Ny. Selvi Gibran Rakabuming (4 dari kiri) saat menghadiri penutupan DBFW 2025 – Session 1, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Jumat (7/11/2025) malam. (Foto: Hms Prov. Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Penutupan Dekranasda Bali
Fashion Week (DBFW) 2025 – Session 1 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya
Denpasar, Jumat (7/11/2025) malam, menjadi momen istimewa dengan hadirnya Ketua
Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Ny. Selvi Gibran Rakabuming.
Dalam arahannya, Ny. Selvi Gibran mendorong para pelaku UMKM
dan desainer lokal untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman, namun
tetap berpijak pada jati diri budaya Bali sebagai kekuatan utama dalam bersaing
di pasar global.
Dalam sambutannya, Ny. Selvi Gibran juga menegaskan,
kreativitas para desainer dan perajin Bali telah menjadi inspirasi nasional.
Namun demikian, inovasi harus selalu dibarengi dengan pelestarian nilai budaya
agar setiap karya memiliki karakter dan identitas yang kuat.
“UMKM dan desainer Bali memiliki potensi luar biasa.
Teruslah berinovasi, menyesuaikan dengan perkembangan zaman, tapi jangan pernah
meninggalkan jati diri budaya yang menjadi kekuatan kita,” imbuhnya.
Ketua Umum Dekranas juga menyampaikan apresiasi atas
penyelenggaraan DBFW 2025 yang dinilai menjadi wadah strategis dalam
menampilkan karya-karya terbaik dari Dekranasda sembilan kabupaten/kota
se-Bali.
Ajang ini dinilai mampu memperkuat sinergi antara Dekranas
pusat, provinsi, dan daerah dalam mengangkat wastra serta kriya lokal agar
semakin dikenal luas.
“Dekranasda Bali Fashion Week ini luar biasa. Ajang seperti
ini penting untuk memperkuat kepercayaan diri para pelaku UMKM agar siap tampil
di tingkat nasional dan internasional. Inilah bentuk kolaborasi nyata antara
pusat dan daerah,” ungkapnya.
Selain menyaksikan peragaan busana, Ny. Selvi beserta
rombongan juga berkesempatan mengunjungi stan-stan di pameran IKM Bali Bangkit,
tempat beragam produk kriya dan busana lokal dipamerkan.
Ny. Selvi mengaku terkesan dengan kualitas dan kreativitas
para perajin yang dinilai telah memenuhi standar ekspor tanpa kehilangan
sentuhan khas Bali.
“Saya melihat langsung karya para perajin Bali. Produknya
sangat bagus, halus, modern, tapi tetap memancarkan nuansa Bali. Ini menjadi
bukti bahwa UMKM kita sangat siap bersaing,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengingatkan pentingnya
menjadikan wastra dan kebaya bukan hanya sebagai busana, tetapi juga sebagai
simbol identitas dan kebanggaan perempuan Indonesia.
“Setiap kali kita mengenakan wastra, itu bukan sekadar kain,
tapi jati diri kita sebagai perempuan Indonesia. Mari kita lestarikan dan
kenalkan di panggung dunia,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ibu Putri
Koster, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Ibu Ketua Umum
Dekranas.
Ia menegaskan komitmen Dekranasda Bali untuk terus membina
dan memperkuat kapasitas para desainer, perajin, serta pelaku UMKM lokal agar
siap bersaing di kancah nasional maupun internasional.
“Langkah kecil yang kami lakukan di Bali ini, jika
dijalankan dengan tekun dan konsisten, akan melahirkan desainer dan perajin
yang mampu menjadi trend centre mode dunia. Kami terus berupaya tekun dan
konsisten agar kreativitas lokal bisa menginspirasi dunia,” ujar Ibu Putri
Koster.
Acara penutupan DBFW 2025 Session 1 yang juga dihadiri para
Ibu Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (SERUNI) Kabinet Merah Putih,
menampilkan karya Taksu Design, dipadu dengan alunan musik khas Bali oleh Gus
Teja, menciptakan perpaduan harmonis antara modernitas dan tradisi. Selain itu,
turut tampil koleksi menawan dari Darmawan Silver, Bara Silver, Puspa Mega, dan
Geocraft.
Kegiatan ini akan berlanjut dengan DBFW Session 2 pada 2–8
Desember 2025, yang diharapkan menjadi momentum lanjutan dalam memperkuat
ekosistem kriya dan fesyen berbasis budaya menuju Bali dan Indonesia yang
kreatif, berdaya, dan berkelas dunia. (hms/lan)
