
Para pembicara pada kegiatan ICS Prodi S3 Bisnis Pariwisata di Desa Wisata Pinge, Sabtu (1/11/2025). (Foto: Perspectives)
TABANAN, PERSPECTIVESNEWS- Politeknik Negeri Bali (PNB) menggelar ICS (International Community
Service) atau PKM untuk Prodi S3 Bisnis Pariwisata di Desa Wisata Pinge, Marga,
Tabanan, Sabtu (1/11/2025).
PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) ini
mengangkat materi tentang ‘Story Telling Techniques and Event Technology’ yang diikuti
80 peserta Gen1 dan Gen2 Mahasiswa Program Doktoral, Pariwisata, PNB.
Ketua Panitia Made Herry Erika Sedana,
M.Tr.Par., M.Sc menyampaikan, ICS diikuti 7 negara dan menghadirkan pembicara tingkat
internasional yang berasal dari China, Jerman dan Belanda.
“Panel sesi I mengangkat materi "High
Impact Story Telling Technique & Engagement with Your Guests", yang dibawakan
pembicara Ratu Agung Bagus Ngurah Putra, Made Herry Erika, Yohannes Safenson
dan Aisyah Amini sementara panel sesi II mengetengahkan topik bahasan "Optimizing ChatGPT and
Event Technolgy ", dengan pembicara Martijn Olde Loohuis, Simon Smaluhn dan
Alice Yan Kan,” terang Erika Sedana.
Erika Sedana menambahkan, bersamaan event tersebut, juga dilaksanakan Dies
Natalis ke-1 Program Doktor Terapan.
“Kami juga akan mengajak semua peserta untuk trekking selama 1 jam untuk
melihat kehidupan desa tradisional Bali, petani lokal yang bekerja di ladang,
dan kuil bersejarah. Hal ini tentunya memberikan pengalaman unik berbasis
budaya dan alam,” sebut Erika.
Angkat Potensi Desa Wisata Pinge
Sementara itu, Ketua PKM di Desa Wisata
Pinge, Prof. Dr. Gede Ginaya, M.Si menjelaskan, PKM untuk Prodi Bisnis
Pariwisata S3 (Program Doktor Terapan) ini berlangsung untuk semester ganjil
(2025-2026).
Terkait kegiatan PKM di Desa Pinge, menurut
Prof. Ginaya, karena jarak antara Desa Pinge dengan PNB di Jimbaran yang tidak
terlalu jauh disamping juga Desa Pinge merupakan desa binaan dan sudah ada MoU
dengan PNB.
“Kami (PNB-red) punya MoU dengan Desa
Wisata Pinge sebagai desa wisata binaan dan itu berlangsung selama 15 tahun.
Melalui kegiatan ini, kami ingin potensi DW Pinge bisa terangkat dan makin
dikenal,” jelas Prof. Ginaya.
Di sisi lain, Koordinator Prodi S3 Terapan
Bisnis Pariwisata PNB, Prof. Dr. I Putu Astawa, SE, MM., menambahkan, PNB
memiliki beberapa kerjasama terkait pengembangan desa wisata. Salah satunya
Desa Wisata Pinge yang sudah berjalan selama 15 tahun.
“Hari ini hari pertama program studi S3 Bisnis
Pariwisata untuk membuktikan kompetensi mereka kepada masyarakat terkait bagaimana
pengelolaan desa wisata khususnya dengan memberikan informasi yang benar (story
telling) dan tidak dikarang-karang,” ungkap Prof. Astawa.
Tujuannya, sebut Prof. Astawa, agar masyarakat
lebih memahami DW Pinge sebenarnya memiliki potensi yang sesuai dengan apa yang
ada, tidak dikarang-karang.
“Itu tujuan yang pertama. Yang kedua, bahwa
setiap mahasiswa yang kami hadirkan di sini adalah mereka yang memiliki
kemampuan di bidang tersebut sesuai dengan disertasi mereka saat mereka nanti sudah
lolos Doktor. Salah satu syarat, dia harus membuat produk inovasi. Nah, inovasi
yang mereka buat saat ini, harus disampaikan ke masyarakat,” ujar Prof. Astawa.
Jadi, lanjutnya, mereka akan menyampaikan bagaimana
produk-produk hasil disertasi yang diberikan kepada masyarakat, menjadi vokasi untuk
memecahkan masalah di lapangan.
“Bukan dalam artian teoritis. Kami langsung
praktik dengan produk. Dan yang dimaksudkan produk itu adalah produk berupa
tata kelola manajemen, ada berupa sistem, dll. Bagaimana dia menyampaikan dalam
story telling yang baik, dengan mengungkap apa yang harus diungkap termasuk dalam
penyampaian teknologi informasinya,” tandas Prof. Astawa.
Seperti diketahui, DW Pinge memiliki
potensi cukup besar untuk dikembangkan. Mengangkat potensi desa berbasis pariwisata
budaya dan alam.
Keunggulan alam di DW Pinge ini ditunjang
oleh persawahan yang sangat potensial untuk jalur tracking, selain sepanjang
persawahan yang ditanami berbagai jenis bunga dan sayur-sayuran, yang ke
depannya bakal menjadi daya tarik wisata alam berbasis budaya yang
berkelanjutan.
Apalagi sudah ada homestay di tiap-tiap
rumah dan fasilitas glamping bagi wisatawan yang ingin menikmati alam
Desa Pinge dalam waktu cukup lama. (lan)