Antisipasi Risiko, Jaga Keandalan Layanan, PLN UP2D Bali Simulasi Tanggap Darurat

 


Pegawai PLN melakukan simulasi penggunaan APAR pada saat terjadi kebakaran. (Foto: PLN)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Bali melaksanakan Simulasi Tanggap Darurat sebagai bagian dari upaya memperkuat kesiapsiagaan personel dalam menjaga keandalan operasional kelistrikan, terutama di lingkungan kerja yang berstatus Objek Vital Nasional (Obvitnas).

Kegiatan yang digelar ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa setiap potensi keadaan darurat, khususnya kebakaran, dapat direspons dengan cepat dan tepat demi menjamin pelayanan listrik yang stabil bagi pelanggan.

Simulasi dimulai dengan briefing untuk memberikan arahan teknis kepada seluruh peserta sebelum memasuki rangkaian latihan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan praktik penggunaan APAR, pengoperasian hydrant, serta proses evakuasi sesuai standar keselamatan.

Selain itu, regu P3K juga melaksanakan prosedur pertolongan pertama terhadap “korban” insiden kebakaran. Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan evaluasi oleh Team Leader K3L dan Keamanan, Ari Hidayanto, guna memastikan setiap tahap pelaksanaan berjalan efektif dan sesuai standar kedaruratan.

Manajer PLN UP2D Bali, Petrus Irwan Ichwansaputra, menegaskan bahwa simulasi tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan teknis petugas dalam menghadapi situasi berisiko, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen PLN dalam memenuhi ekspektasi pelanggan akan layanan listrik yang andal.

“Pelaksanaan simulasi tanggap darurat merupakan langkah penting untuk memastikan seluruh personel siap menghadapi berbagai kemungkinan. Kesiapsiagaan ini berdampak langsung pada keandalan sistem kelistrikan, sehingga pelanggan dapat menikmati layanan yang lebih stabil dan terjamin keamanannya,” ujar Petrus.

Sebagai pengelola infrastruktur kritis dalam kategori Obvitnas, UP2D Bali memandang kegiatan simulasi ini sebagai upaya strategis untuk menjaga keberlanjutan operasional sekaligus meminimalkan risiko gangguan listrik akibat keadaan darurat.

Dengan personel yang terlatih dan peralatan yang dipastikan berfungsi optimal, risiko kerusakan maupun downtime dapat ditekan, sehingga proses pengaturan distribusi listrik tetap berjalan tanpa hambatan.

Kesiapsiagaan ini juga memperkuat keamanan instalasi kelistrikan, yang pada akhirnya memastikan layanan kepada pelanggan tetap optimal, aman, dan stabil. Selain melindungi aset vital, simulasi ini menumbuhkan budaya tanggap darurat di lingkungan kerja, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang kelistrikan.

Melalui kegiatan ini, PLN UP2D Bali kembali menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat aspek keselamatan dan keandalan sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan di seluruh Bali.  (lan/*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama