perspectivesnews.com: Tabanan
Showing posts with label Tabanan. Show all posts
Showing posts with label Tabanan. Show all posts

Sunday, September 10, 2023

Cegah PMK, Satgas Bali Gelar Gebyar Vaksinasi PMK di Tabanan Tekankan Pentingnya Kolaborasi Multi Sektor

 

Satgas Provinsi Bali berfoto bersama usai menggelar gebyar vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, di Wantilan Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Sabtu, (9/9/2023). FOTO: Humas Pemprov Bali)

TABANAN, PERSPECTIVESNEWS - Dalam upaya pembatasan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan  ternak, melindungi kelompok hewan dengan nilai tinggi, dan mengurangi dampak ekonomi akibat penyebaran PMK, Sekretaris Satuan Petugas (Satgas) Provinsi Bali, I Made Rentin hadir langsung di tengah pelaksanaan Gebyar Vaksinasi PMK, di Wantilan Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Sabtu, (9/9/2023).

Upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi PMK di Provinsi Bali, dilakukan secara cepat agar penularannya pada hewan ternak tidak semakin meluas dan mengakibatkan kualitas daging menjadi rusak, akibat apa yang disebabkan oleh denaturasi protein pada otot skeletnya, namun daging hewan ternak yang terserang PMK pada dasarnya tidak mengalami ketercemaran yang bisa merusak kesehatan masyarakat.

“Serangan PMK saat ini sudah pasti menjadi ancaman serius pada posisi Indonesia, terutama stabilitas ekonomi dari hasil ternak. Setidaknya, serangan ini sudah memperlihatkan gerakan yang semakin masif. PMK yang semula ditemukan di Jawa Timur, saat ini juga mulai menghantui daerah lain salah satunya Bali,” ucap Made Rentin.

Penyebaran ini, kata dia, tidak saja menimbulkan kecemasan para peternak, tapi juga sekaligus kekhawatiran masyarakat umum. Tetapi untuk diketahui bahwa reseptor virus ini hanya terdapat pada sapi, kambing, domba, babi dan kerbau. Dan PMK ini tidak ditemukan pada manusia.

Made Rentin yang juga Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali meminta agar kolaborasi multi sektor terus digenjot dan diperkuat dalam segala hal, khususnya dalam upaya peningkatan percepatan vaksinasi PMK di Provinsi Bali.

Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali melaksanakan Gebyar Vaksinasi PMK.

"Kegiatan penanganan PMK saat ini harus mengikuti pola penanganan PMK pada tahun 2022. Dimana saat itu Provinsi Bali mengukir kisah sukses dengan tingkat capaian vaksin PMK yang tinggi serta pemotongan bersyarat berjalan lancar dan tuntas. Hari ini, Gebyar Vaksinasi PMK dilaksanakan dengan menyasar 1000 hewan ternak, sekalipun kasus PMK sudah nihil, tetapi kegiatan vaksinasi menyasar hewan ternak harus tetap digenjot, agar kita tidak kecolongan,” imbuhnya Made Rentin.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dr. I Wayan Sunada menambahkan target penanganan PMK di Bali tahun 2024 Bali bebas PMK dengan cara capaian vaksinasi PMK yang tinggi dan merata di Bali.

Gebyar vaksin PMK ini dihadiri perwakilan Satgas Penanganan PMK se-Bali, Dinas yang menangani peternakan dan kesehatan hewan se-Bali, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Balai Besar Veteriner Denpasar, Universitas Udayana, PDHI Bali, AIHSP Bali dan tokoh-tokoh kesehatan hewan di Bali. (lan)

Thursday, August 17, 2023

Wagub Cok Ace Pimpin Apel Kehormatan dan Renungan Suci Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-78


Wagub Cok Ace saat memimpin Apel Kehormatan dan Renungan Suci Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-78, Kamis (17/8/2023) dini hari.  (Foto: Humas Pemprov. Bali)  

TABANAN, PERSPECTIVESNEWS- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam Apel Kehormatan dan Renungan Suci dalam rangka peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-78 tahun 2023.

Prosesi upacara yang rutin berjalan tiap tahun tersebut dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pancaka Tirta, Tabanan, pada Rabu (16/8/2023) malam dan berakhir pada Kamis (17/8/2023) dini hari.

Dalam renungan tertulis yang dibacakan Wagub yang akrab disapa Cok Ace tersebut, Apel Kehormatan dan Renungan Suci ini dimaksudkan untuk memperingati jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Kami menyatakan hormat yang sebesar-besarnya atas keikhlasan dan kesucian Perjuangan saudara-saudara sebagai pahlawan, pengabdian demi kebahagiaan negara dan bangsa," ujarnya dalam renungan tertulis tersebut.

Disebutkan pula, Penglingsir Puri Ubud ini, sejumlah 639 pejuang TNI dan Polri serta 253 Pejuang Rakyat dan 9 Pahlawan Tak Dikenal yang berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan dimakamkan di TMP Pancaka Tirta yang terletak di pusat kota Tabanan tersebut.

Apel Kehormatan dan Renungan Suci yang juga ini dimulai tepat pukul 24.00 Wita dengan prosesi penyalaan obor dan pemadaman lampu penerangan di areal TMP.

Mengiringi renungan suci tertulis dan doa yang dipanjatkan seluruh peserta apel untuk mengenang kembali jasa para pahlawan pendahulu bangsa.

Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Bupati Tabanan Komang Gde Sanjaya, Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan, Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, hingga Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, I Gede Susila nampak hadir mengikuti apel kehormatan.

Nampak pula Kapok Sahli Pangdam IX/Udayana Brigadir Jenderal TNI Pranito Dwinarwan dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry. Apel juga dihadiri Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali,  jajaran TNI, Polri, Satpol PP, Pramuka, pelajar serta peserta lainnya.  (hum)

Tuesday, August 8, 2023

Terobosan Gubernur Koster Hasilkan Bunga Gemitir Bali Sudamala Dikagumi Rektor IPB

 


Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Arif Satria (kiri) saat bersama Gubernur Wayan Koster saat ikut melaunching varietas Gemitir Bali Sudamala di Kebun Percobaan Bali Gemitir, Desa Antapan, Baturiti Tabanan, Selasa (8/8/2023) (FOTO: Humas Pemprov)

TABANAN, PERSPECTIVESNEWS - Revolusi pertanian baru yang dilakukan Gubernur Bali, Wayan Koster dengan mengembangkan sistem pertanian organik, membuat Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Arif Satria terkagum-kagum atas capaian Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, sekaligus memberikan harapan baru terhadap dunia pertanian di Indonesia yang lahir dari Bali.

Kekaguman Rektor IPB, Arif Satria terungkap tatkala ikut melaunching varietas Gemitir Bali Sudamala bersama Gubernur Wayan Koster dan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, di Kebun Percobaan Bali Gemitir, Desa Antapan, Baturiti Tabanan, Selasa (Anggara Umanis, Kuningan) 8 Agustus 2023.

Arif Satria, menilai Wayan Koster adalah sosok Gubernur Bali yang memiliki visi begitu dahsyat dengan Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, dan visinya yang diwujudkan dengan mendorong sistem pertanian organik di Bali tidak dimiliki gubernur lain di Indonesia.

Ia mengatakan, sistem    pertanian    organik    melalui    Peraturan    Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 adalah upaya nyata Gubernur Wayan Koster mengembalikan ekosistem alam, dan langkah luar biasa ini merupakan sebuah komitmen yang sangat penting untuk didukung.

“Karena perjuangan yang dilakukan Bapak Wayan Koster membuat saya teringat oleh sebuah novel berjudul ‘The Silent Spring’ yang menceritakan tentang bagaimana di Amerika ada musim semi yang semu akibat masuknya pestisida dan bahan-bahan kimia hingga membuat serangga-serangga sudah tidak ada lagi, hingga menyebabkan daerah dataran sawah yang dulunya riuh dengan suara serangga, burung, dan binatang alam lainnya yang sangat indah, tiba-tiba sepi atau tidak ada. Karena semua ekosistem alam itu dirusak pestisida dan bahan kimia tersebut,” ujar Rektor IPB.

Oleh sebab itu, pelaksanaan sistem pertanian organik melalui Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2019, menjadikan Wayan Koster pemimpin yang telah melakukan revolusi pertanian baru di Indonesia yang berangkat dari Bali.

Ditambahkan, apa yang dilakukan Gubernur Koster, membuat kita harus belajar dari alam, sebelum alam memberi pelajaran (marah) kepada kita. Walaupun sejatinya, alam itu sudah mengajarkan kepada kita tentang kehidupan.

“Karena itu saya mengapresiasi terobosan Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster yang telah menciptakan benih bunga Gemitir Bali Sudamala terdiri dari 5 warna, yaitu warna merah, putih, kuning, emas, dan oranye sebagai varietas lokal untuk dijadikan sebagai kemandirian produk-produk hortikultura yang telah dimanfaatkan untuk upacara keagamaan, hiasan dekorasi dan Gemitir Bali Sudamala mampu diversifikasi menjadi produk teh, kue, skin care untuk merawat kulit wajah, hingga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Inilah harapan baru pertanian di Indonesia yang lahir dari Bali,” pungkasnya.

Gubernur Wayan Koster menjelaskan, pengembangan benih bunga Gemitir Bali Sudamala mulai dilakukannya diawali pada tanggal 2 Agustus 2019 dengan menugaskan Tim Peneliti Prof. Dr. M. Syukur (IPB), Dr. Syarifah Iis Aisyah (IPB), Prof. Dr. Dewi Sukma (IPB), dan Prof. Dr. Dewa Suprapta (Unud). Penelitian dilaksanakan mulai tahun 2020, dan pada akhir tahun 2022 sudah mampu menghasilkan benih yang bisa ditanam.

Benih bunga Gemitir Bali Sudamala yang dihasilkan mulai ditanam oleh Gubernur Bali, Wayan Koster pada, Rabu (Buda Paing, Landep) 31 Mei 2023, dan secara perdana berhasil dipanen pada, Rabu (Buda Umanis, Julungwangi), 19 Juli 2023 dengan menghasilkan 5 warna, yaitu warna merah, putih, kuning, emas, serta oranye.

Pengembangan benih bunga Gemitir Bali Sudamala yang dilakukan Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng sebagai langkah nyata untuk memberikan kesejahteraan kepada para petani di Bali sesuai prinsip Trisakti Bung Karno yang salah satunya mewujudkan Berdikari secara Ekonomi, sekaligus menghentikan laju impor benih bunga gemitir melalui Transformasi Perekonomian Bali dengan Ekonomi Kerthi Bali.

Penghentian laju impor benih bunga gemitir yang dilakukan Gubernur Wayan Koster dengan mengajak peneliti di Perguruan Tinggi mengembangkan benih bunga Gemitir Bali Sudamala juga sebagai penegas bahwa Kita sebagai negara agraris, bisa berdaulat di bidang pangan.

Perlu diketahui, selama ini petani menanam benih bunga gemitir impor senilai Rp30 miliar per tahun. Kebutuhan Bali terhadap bunga gemitir sangatlah tinggi dengan jumlah yang besar untuk upacara adat dan keagamaan hingga dekorasi. Sehingga perdagangan bunga gemitir di pasar-pasar setidaknya mencapai Rp200 miliar per tahun. Dalam 2-3 tahun ke depan, Petani Bali sudah menanam benih bunga Gemitir Bali Sudamala yang dikembangkan sendiri di Bali, sekaligus tidak ada lagi yang namanya impor. (lan)

Saturday, August 5, 2023

Manggala Utama PAKIS Bali Ny. Putri Koster Buka Bantas Festival

 

Manggala Utama PAKIS Provinsi Bali Ny. Putri Koster mendapat sambutan dari masyarakat ketika membuka pelaksanaan Bantas Festival, di Tabanan, Jumat (4/8/2023).  (Foto: Humas Pemprov. Bali)

TABANAN, PERSPECTIVESNEWS- Manggala Utama Pasikian Paiketan Krama Istri (PAKIS) Provinsi Bali Ny. Putri Koster membuka secara resmi pelaksanaan Bantas Festival, di Lapangan Umum Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Jumat (4/8/2023).

Ny. Putri Koster yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dan aktif selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan festival yang bertujuan sebagai wadah edukasi dan membangkitkan kreativitas dengan merangkul sejumlah IKM/UMKM di wilayahnya, diharapkan memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk ikut serta ambil bagian dalam perputaran ekonomi, baik itu perekonomian keluarga maupun perekonomian desa dan wilayahnya.

Dengan mengangkat tema "Bangkit dan Maju Bersama", Bantas Festival yang pertama kali dilaksanakan ini diharapkan mampu memberikan imbal balik yang positif bagi warga dan pelaku IKM/UMKM di Desa Bantas.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali ini juga mengajak semua pihak khususnya warga Bantas untuk ikut menjaga taksu wilayah desa dan daerahnya dengan memproteksi masuknya budaya luar, termasuk salah satunya penggunaan atau penjualan pakaian bekas yang di impor dari luar negeri.

"Kita sebagai Bangsa Indonesia yang berbudaya luhur dan memiliki martabat, lebih baik menjaga kelestarian budaya kita, salah satunya ikut serta mempertahankan produksi kain tenun tradisional khas daerah kita tinggal, dengan cara ikut menggunakan. Misalnya kain endek dan songket, wajib kita turut menggunakan agar produksi songket atau endek tidak punah, sehingga produksi tetap dilakukan dan perekonomian berputar. Oleh sebab itu, minimalisir bahkan jika perlu jangan lagi kita menggunakan pakaian bekas yang di impor dari luar negeri. Mari kita hargai tubuh kita dengan menggunakan pakaian yang dibuat dari kain hasil tenunan IKM/UMKM masyarakat lokal kita," tegasnya.

Selebihnya, selaku Manggala Utama PAKIS Bali, Ny. Putri Koster menyampaikan agar anggota PAKIS yang ada di masing-masing desa untuk membekali diri dengan pengetahuan terkait hal-hal yang pantas dan tidak pantas untuk dikembangkan di wilayahnya. Sehingga dengan kemampuan yang baik dan berkualitas akan mampu menjadi anggota PAKIS yang aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas untuk menjaga kelestarian budaya yang ada, salah satunya tahu dan paham akan keberadaan Tari Rejang sebagai tarian sakral yang tidak dapat dipentaskan di tempat dan waktu yang kurang tepat.

Wanita yang juga dikenal sebagai inisiator terselenggaranya Festival Bali Jani yang menampilkan kesenian modern dan kesenian tradisional di Art Center Denpasar ini, tentu menjadi inspirasi bagi seniman lain untuk lebih aktif berkarya untuk tampil dan dirangkul dalam satu wadah secara nyata.

Ketua Panitia Wayan Sunadi menyampaikan, Bantas Festival ini adalah kegiatan yang pertama kali diselenggarakan dan digagas oleh Made Artana dengan tujuan menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-78 tahun sekaligus untuk menyuguhkan sarana hiburan rakyat. Kegiatan ini melibatkan pelaku IKM/UMKM seperti pameran lukisan dan handycraft.

Bantas Festival yang diselenggarakan selama tiga (3) hari akan diisi dengan beberapa lomba, seperti melukis, mewarnai dan musik.

Diharapkan, untuk ke depan Bantas Festival dapat menjadi kalender tahunan yang rutin dilaksanakan secara berkelanjutan.

Pembukaan Bantas Festival secara resmi ditandai dengan pemukulan kentungan oleh Ny. Putri Koster didampingi oleh Ketua Panitia Penyelenggara Wayan Sunadi. Nampak juga tampil puluhan ibu-ibu TP PKK Desa Bantas dalam parade Gebogan yang berjalan melingkar mengelilingi lapangan setempat.  (hum)

Thursday, July 20, 2023

Wagub Cok Ace Hadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-30

 

Wagub Cok Ace menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-30, di Tabanan, Kamis (20/7/2023).  (Foto: Humas Pemprov. Bali) 

TABANAN, PERSPECTIVESNEWS - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-30 dengan tema menuju keluarga bebas stunting untuk indonesia maju, bertempat di Gedung Kesenian I Ketut Mario-Kabupaten Tabanan, Kamis (20/7/2023).

Dalam sambutannya, Wagub Cok Ace mengatakan, keluarga merupakan unit terkecil di dalam masyarakat terdiri dari ayah, ibu dan anak yang memegang peranan penting dalam upaya pencegahan stunting.

Keluarga diharapkan memiliki kesadaran untuk memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan. Bagi keluarga yang memiliki anak remaja, agar dipastikan remaja kita mempunyai perilaku hidup dan pergaulan yang sehat. Bagi keluarga yang memiliki Ibu Hamil dan balita agar memanfaatkan layanan posyandu dan puskesmas untuk memantau kesehatan ibu hamil serta pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Selain itu, saya harap keluarga juga terus memperkaya pengetahuan tentang gizi dan pengasuhan anak agar optimal. Perlu kita ingat bahwa pemuda hebat tumbuh dari anak anak yang diasuh dan dididik oleh keluarga yang kuat. Maka pada Peringatan Hari Keluarga Nasional ke 30 ini, saya titip kepada seluruh Mitra Kerja, Jajaran Pemerintah Provinsi dan Daerah serta Masyarakat Bali untuk terus memperkokoh peranan keluarga dalam mencetak generasi penerus yang bebas Stunting, fisiknya, mentalnya maupun kehidupannya, agar kelak mereka menjadi generasi yang mampu bersaing dan berprestasi di dunia," ungkapnya.

Wagub Cok Ace yang juga merupakan salah satu Guru Besar di ISI Denpasar mengatakan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, dimana prevalensi stunting di Indonesia turun 2,8% yakni 24,4 % di Tahun 2021 menjadi 21,6% pada Tahun 2022.

Sedangkan untuk Provinsi Bali sendiri, prevalensi stunting mengalami penurunan dari 10,9% pada Tahun 2021 menjadi 8% pada Tahun 2022, dan tetap mempertahankan posisi kasus terendah se-Indonesia.

Kendati demikian, kita tetap harus berupaya agar kasus stunting di Provinsi Bali menurun bahkan harus Zero stunting. Berdasarkan hasil SSGI kita juga melihat masih ada beberapa Kabupaten yang angka prevelensi stuntingnya di atas rata-rata Provinsi Bali yaitu Kabupaten Jembrana 14,2%, Buleleng 11%, Karangasem 9,2%, dan Bangli 9,1%.

“Untuk itu saya harap kerjasama mitra kerja dalam percepatan penurunan stunting harus tetap dilaksanakan untuk mencapai target yang telah ditetapkan," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menyampaikan HARGANAS merupakan momentum untuk membangkitkan kembali kesadaran kolektif akan arti penting keluarga dalam tatanan kehidupan sosial terutama dalam pencegahan stunting.  (hum)

Gubernur Koster Berhasil Bikin Terobosan Kembangkan Benih Bunga Gemitir

 


Gubernur Wayan Koster saat panen raya dan stek bunga Gemitir Bali Sudamala di Kebun Percobaan Bali Gemitir, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Tabanan pada, Rabu (19/7/2023) (FOTO: Humas Pemprov)

TABANAN, PERSPECTIVESNEWS - Gubernur Bali, Wayan Koster melakukan panen raya dan stek bunga Gemitir Bali Sudamala di Kebun Percobaan Bali Gemitir, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Tabanan pada, Rabu (Buda Umanis, Julungwangi) 19 Juli 2023.

Pada panen raya ini gubernur didampingi Tim Peneliti Gemitir Bali Sudalama dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta selaku Anggota Tim Peneliti IPB, para petani, hingga pengurus Tim Penggerak PKK Desa Antapan.

Bunga gemitir yang dipanen Gubernur Bali, Wayan Koster adalah hasil terobosan Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng di dalam pengembangan benih bunga gemitir yang diberi nama “Gemitir Bali Sudamala” dengan memiliki 5 jenis warna, seperti warna merah, putih, emas, kuning dan orange.

Dalam kesempatannya, Gubernur Koster meluapkan kebahagiannya, karena apa yang telah dipikirkannya sejak menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, akhirnya bisa terwujud melaksanakan pengembangan varietas bunga gemitir sebagai upaya nyata Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali mensejahterakan para petani di Bali dengan menekan arus impor bunga gemitir yang sudah terjadi bertahun-tahun di Pulau Bali.

Atas keberhasilan ini, Gubernur Koster menugaskan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali untuk segera memperluas pengembangan varietas bunga Gemitir Bali Sudamala melalui pola benih dan stek ke seluruh Bali dengan melakukan uji coba di dataran tinggi dan di dataran rendah.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini lebih lanjut berpesan, agar bunga Gemitir Bali Sudamala yang sudah mendapat pengakuan dari Kementerian Pertanian sebagai bunga khas endemik Bali, agar segera dipatenkan sebagai tanaman milik Pemerintah Provinsi Bali.

Sementara itu, GM Bali Gemitir Group, Agus Ervani Sjoekoer didampingi Tim Peneliti Gemitir Bali Sudalama dari Institut Pertanian Bogor (IPB) di hadapan Gubernur Bali, Wayan Koster melaporkan hasil penelitian pengembangan benih bunga gemitir yang diberi nama Gemitir Bali Sudamala.

“Dalam kurun waktu 70 hari terakhir, Kami berusaha menjadikan bunga Gemitir Bali Sudamala dikembangkan menjadi benih, bibit, dan stek yang diolah dengan memanfaatkan pupuk organik dari kotoran sapi, sebagai upaya kita dalam mengurangi bahan kimia,” kata GM Bali Gemitir Group, Agus Ervani Sjoekoer saat mendampingi Gubernur Bali, Wayan Koster melakukan panen raya dan stek bunga Gemitir Bali Sudamala di Kebun Percobaan Bali Gemitir, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Ia mengatakan telah mengundang para penyemai bunga gemitir di Bali untuk melihat langsung hasil dari pengembangan bunga Gemitir Bali Sudalama dan mereka langsung memberikan penilaian terhadap kontur bunga yang dinilai hasilnya bagus, memiliki nilai ekonomi, serta telah memenuhi syarat untuk dipasarkan. Output dari pengembangan Gemitir Bali Sudamala ini sudah sangat siap untuk mengurangi dan menyetop impor pembenihan.

“Para penyemai sampai mencari-cari dimana mendapat bibit unggul Gemitir Bali Sudamala. Namun kami sampai saat ini belum melepas bibit bunga Gemitir Bali Sudamala ke pasaran, karena harus menjalani tahapan uji coba lagi di beberapa ketinggian termasuk akan di uji coba di wilayah dataran rendah,” ujarnya.

Menurut dia, setelah dilakukan berbagai uji coba, nantinya tanggal 8 Agustus 2023 Gubernur Bali Wayan Koster bersama Tim Peneliti Gemitir Bali Sudalama dari IPB secara resmi sudah bisa mendistribusikan bibit ini kepada petani-petani di Bali, karena secara umum fisik tanaman Gemitir Bali Sudamala sudah bisa menghasilkan bunga yang indah dengan cara pembenihan dan perbanyakan dari stek. (lan)

Blog Archive

Teknologi

Sports

Jembrana