Perspectives News

Tiga IKM di Gianyar Ini Dapat Perhatian dan Apresiasi Ketua Dekranasda Provinsi Bali

 

Ny. Putri Koster saat mengunjungi Dara Collection di Desa Beng, Gianyar yang memproduksi baju rayon bergambar barong, Minggu (30/4/2023)  (Foto: Hum)

GIANYAR, PERSPECTIVESNEWS- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Koster memberikan perhatiannya kepada tiga IKM (Industri Kecil Menengah) di Gianyar.

Saat mengunjungi tiga IKM tersebut, Ny Putri Koster didampingi Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ny Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra serta Istri Wakil Bupati Gianyar Ny Ida Ayu Diana Dewi Agung Mayun, Minggu (30/4/2023).

Ny. Putri Koster beserta rombongan pertama kali mengunjungi  CV. Tarum Bali yang merupakan IKM yang bergerak dalam bidang pewarnaan kain menggunakan bahan organik dari daun tumbuh-tumbuhan serta pembuatan kain tenun Tarum atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan tenun kontemporer Bali.

Dalam kesempatan tersebut, Bunda Putri menyampaikan apresiasinya atas inovasi dari Tarum Bali khususnya dalam proses pewarnaan yang menggunakan bahan organik dan menghasilkan warna-warna sangat cantik dan limbah yang dihasilkan pun tidak berbahaya bagi lingkungan.

Bunda Putri juga meminta agar produk yang dihasilkan, baik yang berupa kain maupun pakaian jadi bisa lebih dikenal dan digunakan oleh masyarakat Bali.

“Pasar lokal yang ada agar dibangun dan diperkenalkan sehingga produk kerajinan ini tidak hanya dikenal di luar Bali tetapi juga dikenal dan digunakan oleh masyarakat Bali. Saya minta agar inovasi, baik itu motif maupun proses pengerjaan terus dilakukan tanpa meninggalkan pakem yang ada sehingga satu sisi hasil kerajinan dapat mengikuti perkembangan yang ada dan di sisi lain apa yang diwariskan para leluhur tetap lestari,” ujarnya mengingatkan.


Bunda Putri menambahkan, berdasarkan survei salah satu Perguruan Tinggi di Bali, hanya 13 persen produk kerajinan yang beredar di pasaran merupakan hasil dari para perajin Bali, sekitar 87 persen produk yang beredar di pasaran dibuat di luar Bali tapi mengatasnamakan produk Bali.

Pendamping orang nomor satu di Bali ini juga mengajak para perajin untuk terus meningkatkan kreativitas baik dalam model busana jadi maupun bahan yang digunakan.

Tidak hanya itu, Ny Putri Koster juga mengingatkan para perajin akan pentingnya Hak Indikasi Geografis (IG). Untuk itu para perajin diminta mendaftarkan produk kerajinannya agar mendapatkan Hak IG sehingga produk kerajinan yang dihasilkan terlindungi secara hukum dan tidak mudah dijiplak atau dipalsukan.

Pemilik usaha CV. Tarum Bali Made Arsana Yasa menyampaikan, usaha yang dirintis dari tahun 2001 ini melakukan pewarnaan terhadap kain dengan menggunakan bahan 5 tumbuhan primer yaitu daun mangga untuk bahan dasar warna kuning, warna merah dari kayu secang, warna  biru dari indigo, warna hitam dan abu abu dari daun ketapang serta warna coklat dan orange dari mahogani. Dari campuran 5 tumbuhan primer tersebut bisa didapatkan lebih dari 500 warna.

Dengan penggunaan pewarnaan organik tersebut tidak hanya warna warna yang dihasilkan lebih redup tetapi juga limbahnya juga tidak berbahaya.

Ny. Putri Koster juga mengunjungi Dara Collection di Desa Beng, Gianyar yang memproduksi baju rayon bergambar barong dimana gambar barong pada kedua sisi baju dilukis oleh para seniman sekitar. Dalam sehari para pelukis bisa melukis gambar barong di sekitar 100 -150 baju.

Ny. Putri Koster juga mengunjungi Mal Bali Collection di Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang memproduksi berbagai pakaian jadi berbahan rayon.

Dalam kesempatan tersebut, Ny. Putri Koster juga melihat langsung proses pembuatan produk kerajinan serta membeli beberapa produk yang dihasilkan para perajin baik berupa pakaian jadi maupun kain.  (hum)

Post a Comment

Previous Post Next Post