Wagub Cok Ace saat membuka Kongres Nasional IGES ke-10, di Sanur, Kamis (25/5/2023) (Foto: Hum)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana
Sukawati (Cok Ace) membuka Kongres Nasional The Indonesian Gynecological
Endoscopy Society (IGES) ke-10 sekaligus Pertemuan Ilmiah Tahunan dari The
International Society for Gynecologic Endoscopy (ISGE) di Prime Plaza Sanur
Hotel, Kamis (25/5/2023).
Wagub Cok Ace mengucapkan terimakasih atas dipilihnya Bali
sebagai tempat kongres untuk isu yang sangat penting.
Menurutnya, kesehatan reproduksi khususnya reproduksi wanita
merupakan isu strategis bidang kesehatan karena dampaknya sangat luas dan
menyangkut berbagai aspek kehidupan.
Ia menambahkan kesehatan wanita juga merupakan parameter
kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat.
“Kematian ibu masih menjadi tantangan utama di dunia, tidak
terkecuali di Indonesia. Dimana salah satu outcome RPJMN 2020-2024 bidang
kesehatan adalah meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi,” ujarnya.
Ia melanjutkan, saat ini teknologi dan alat kesehatan dalam
menunjang tindakan pembedahan berkembang sangat pesat. Adanya teknologi ini
memungkinkan pembedahan dilakukan dengan minimal invasif yang memberikan
keuntungan baik kepada operator maupun kepada pasien, dimana salah satunya
adalah Endoskopi Ginekologi, tambahnya.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi diselenggarakannya
kegiatan ini, dan saya berharap akan dihasilkan strategi-strategi dan penguatan
dalam pelayanan kesehatan reproduksi khususnya bidang ginekologi sehingga
memberikan ilmu yang baru bagi para dokter kita di Bali khususnya, sehingga bisa
memberikan pelayanan prima bagi masyarakat,”tutupnya.
Sementara itu, Presiden Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, SpOG(K) menyampaikan, Kongres IGES
ke-10 ini juga dirangkaikan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan dari ISGE yang pesertanya
datang dari beberapa negara Asia, Afrika dan negara lainnya.
Menurutnya, kongres ini pertama kali dilaksanakan kembali
setelah pandemi, itu sebabnya antusias dari para peserta sangat tinggi.
Lebih lanjut, Yudi Mulyana menyampaikan, endoskopi
ginekologi adalah praktik bedah yang membantu mendiagnosis gangguan wanita yang
paling umum, seperti perdarahan vagina yang sangat kecil, masalah infertilitas
dan polip endometrium (pertumbuhan non-kanker pada dinding rahim bagian dalam,
red).
Ini menggunakan perangkat optik kecil dan ramping untuk
mendiagnosis masalah tersebut. Untuk itu, dalam kongres yang akan berlangsung
dari tanggal 24-27 Mei akan membahas seputar teknologi endoskopi ginekologi,
endoskopi treatment serta isu lainnya. (hum)