Ny. Putri Suastini Koster, disambut meriah oleh para boru (wanita-red) dengan tarian Tor-Tor Batak saat mengunjungi Pulau Samosir, Kamis (18/5/2023). (Foto: Hum)
MEDAN,
PERSPECTIVESNEWS- Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster,
disambut meriah oleh para boru (wanita-red) dengan tarian Tor-Tor Batak saat
mengunjungi Pulau Samosir, Kamis (18/5/2023).
Kedatangan sosok pendamping orang nomor satu di Provinsi
Bali tersebut tepatnya di Huta (Kampung) Siallagan, Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Samosir.
Sebelumnya Ny. Putri Koster berkunjung ke Medan, guna
menghadiri HUT Dekranas ke 51 serta Hari Kesatuan Gerak PKK ke 43 yang dihadiri
oleh Ibu Negara Ny. Hj. Iriana Joko Widodo.
Setelah rangkaian acara tersebut, seniman serba bisa ini
kemudian bertolak ke Parapat untuk menyeberang ke Pulau Samosir di Tengah Danau
Toba.
Begitu memasuki area utama Huta Siallagan, Ny Putri Koster
langsung disambut 'Raja' atau tetua marga Siallagan, Gading Jansen Siallagan.
Gading menjelaskan pula deretan Jabu Bolon (rumah
tradisional suku Batak) hingga "Batu Kursi Raja Siallagan". Hal ini
karena memang Batu Kursi Raja Siallagan lah yang menjadi ikon Huta Siallagan.
Selain itu dijelaskan pula, dalam kompleks Huta Siallagan
terdapat satu set kursi yang mengelilingi meja yang terbuat dari batu. Area ini
dinamakan Batu Parsidangan karena konon di tempat inilah Raja Siallagan
mengadili dan menjatuhi hukuman bagi penjahat atau pelanggar hukum adat.
Ny. Putri Koster yang juga bersama rombongan Dekranasda dan
TP PKK Bali juga berkesempatan menikmati alunan musik gondang yang disajikan.
Dengan mengenakan kain khas Batak Ulos, semuanya menari
dengan riang sembari berlenggak lenggok mengikuti para penari yang menampilkan
tarian Tor-Tor.
Selanjutnya, Ny. Putri Koster juga melihat langsung kain
ulos yang merupakan warisan budaya yang sudah turun-temurun dari nenek moyang
orang Batak. Begitu memikat dengan berbagai warna alam yang didominasi hitam,
merah, biru atau putih serta dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau
perak.
Ny. Putri Koster dalam kesempatan tersebut mengungkapkan
rasa kagumnya atas keindahan dan keunikan alam, budaya serta tradisi Batak,
khususnya di Pulau Samosir.
"Setelah bertemu dengan saudara-saudara kita di Pulau
Samosir, serta melihat dari dekat budaya dan kerajinannya, sungguh kita ingin
selalu menjadi generasi yang bisa meneruskan warisan budaya leluhur dan
lelangit kita," katanya disambut teriakan 'Horas!' dari sejumlah Boru di
kesempatan tersebut.
Sementara itu, Lidia Siallagan, warga asli Huta Siallagan
sekaligus petugas pariwisata setempat mengaku cukup takjub dengan kehadiran Ny.
Putri Koster yang dianggap sangat konsen dalam pelestarian kain tenun
tradisional dan kerajinan khas lain.
"Baru kali ini, ada yang seperti Ibu Gubernur Bali,
yang sangat memperhatikan dan mengetahui detail masalah kerajinan tradisional
terutama kain tenun," kata Lidia. (hum)
