Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra. (Foto: Humas Pemprov. Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra
menyambut baik kegiatan Literasi Digital dengan sasaran 20.000 ASN Daerah Bali
yang meliputi instansi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Apresiasi itu diutarakannya dalam sambutan pada acara
pembukaan Literasi Digital bagi ASN Pemprov Bali, Senin (21/8/2023).
Kegiatan yang digelar Direktorat Jenderal Aplikasi
Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI ini berlangsung hybrid. Sementara
Sekda Dewa Indra hadir secara daring melalui aplikasi zoom meeting dari Ruang
Vidcon Kantor Gubernur Bali. Sebagian ASN juga mengikuti dari kantor
masing-masing melalui aplikasi zoom dan live streaming youtube.
Mengusung tema “Transformasi Digital Aparatur Pemerintahan
dan Netralitas Aparatur Pemerintahan di Dunia Digital”, kegiatan berlangsung dari tanggal 21 - 24
Agustus 2023 ini dibagi dalam 8 kelompok dengan sasaran 20.000 ASN yang ada di
Bali.
ASN Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar masuk dalam kelompok
pertama pada Senin (21/8/2023) dengan
jumlah 5.000 peserta.
Berikutnya pada Selasa (22/8/2023), Literasi Digital
menyasar 5.500 ASN Kabupaten Badung dan Buleleng.
Pada Rabu (23/8/2023), kegiatan ini menyasar 5.000 ASN
Kabupaten Bangli, Jembrana, Klungkung dan Gianyar. Dan Kamis (24/8/2023),
literasi digital menyasar 4.500 ASN Pemkab Karangasem dan Tabanan.
Sekda Dewa Indra dalam sambutannya menyebut, Literasi
Digital yang menyasar ASN di Daerah Bali sebagai kegiatan yang luar biasa.
“Ini merupakan kolaborasi antar lembaga yang sangat positif.
Ini bisa dijadikan role model dalam mensukseskan kebijakan nasional lainnya,”
ucapnya.
Ia mengajak ASN Pemprov dan Kabupaten/Kota yang dilibatkan
dapat menyimak dan mengikuti kegiatan dengan baik. Terlebih materi yang
dibawakan oleh para narasumber sangat menarik yaitu digital skill, digital
safety, digital ethics dan digital culture.
Ia yakin, seiring dengan masifnya perkembangan IT, belum
seluruh ASN paham dan cakap dalam memanfaatkan ruang digital. Karena faktanya
masih ada kasus terkena tipu, terpancing di medsos hingga menimbulkan
ketersinggungan hingga nomor telepon kena hack. “Ini tandanya masih ada yang
belum paham bagaimana memanfaatkan media digital. Gunakan kesempatan ini dengan
baik untuk menambah wawasan,” ucapnya.
Acara pembukaan kegiatan Literasi Digital juga diisi
penayangan video arahan Presiden RI Joko Widodo.
Dalam arahannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa
tantangan di ruang digital semakin besar dan sangat banyak. Konten negatif
terus bermunculan, kejahatan di ruang digital seperti hoax, penipuan daring,
perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian
dan radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena menjadi ancaman
bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kewajiban kita bersama untuk meminimalkan konten negatif.
Caranya dengan membanjiri ruang digital dengan konten positif. Banjiri dan isi
terus dengan konten positif,” ajaknya.
Untuk itu, kecakapan digital masyarakat perlu ditingkatkan
agar mampu menciptakan lebih banyak konten kreatif yang mendidik dan
menyejukkan serta menyerukan perdamaian.
Selain itu, ia berharap internet mampu meningkatkan produktivitas
masyarakat, membuat UMKM naik kelas dengan onboarding ke platform e-commerce.
Sehingga dengan demikian, internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi
seluruh lapisan masyarakat.
Masih dalam arahannya, Presiden Jokowi menyebut literasi
digital sebagai kerja besar pemerintah yang membutuhkan dukungan dari berbagai
komponen.
Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi 110 lembaga dan
berbagai komunitas yang terlibat dalam literasi digital nasional. “Saya harap
gerakan ini menggelinding dan terus membesar, mendorong inisiatif komponen lain
untuk melakukan kerja konkret di masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika
Kemenkominfo RI Bonifasius Wahyu Pudjianto menyampaikan, kegiatan ini merupakan
kerja sama BPSDM Kemendagri dan Direktorat Pemberdayaan Informatika
Kemenkominfo.
Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap dengan sasaran 350
ribu ASN di Indonesia. Literasi digital ini diharapkan dapat meningkatkan
kecakapan digital kalangan ASN sehingga mampu berkontribusi menciptakan konten
positif.
Pada kesempatan itu, Bonifasius mengingatkan ASN menjaga
netralitas serangkaian dengan pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2024. (hum)