Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya foto bersama usai pembukaan layanan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler di RSUD Bali Mandara, Denpasar, Selasa (28/11/2023). (Foto: Humas Prov. Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pj. Gubernur
Bali SM Mahendra Jaya menegaskan, saat ini rumah sakit (RS) dihadapkan
pada tantangan digitalisasi kesehatan yang membutuhkan pelayanan yang mudah,
cepat terintegrasi, efektif dan efisien.
Untuk itu dibutuhkan komitmen yang kuat, perencanaan yang
baik, pengawasan dan pengendalian secara berkelanjutan agar RSt dapat bertumbuh
dan berkembang untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada
masyarakat.
Salah satunya yakni memiliki sarana prasarana dan alat
kesehatan yang canggih untuk pelayanan kanker, yaitu kedokteran nuklir dan
teranostik molekuler.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra
Jaya dalam sambutannya pada acara pembukaan layanan Kedokteran Nuklir dan
Teranostik Molekuler di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, Denpasar,
Selasa (28/11/2023) pagi.
"Suatu kebanggaan bagi Provinsi Bali memiliki layanan
kedokteran nuklir dan teranostik molekuler yang di Indonesia jumlahnya masih
terbatas," ungkapnya.
Dengan pelayanan ini, Pj. Gubernur Mahendra Jaya berharap ke
depannya akan memberikan dampak yang besar untuk meningkatkan derajat kesehatan
penduduk Bali terutama untuk penanganan penyakit kanker secara komprehensif,
bukan hanya pengobatannya saja tetapi juga yang jauh lebih penting adalah
deteksi dini terhadap penyakit kanker.
"Kita semua menyadari bahwa saat ini kita memasuki era
globalisasi industri 4.0 dan society 5.0 yang memiliki ciri perubahan yang
begitu cepat, penuh ketidakpastian, kompleksitas dan juga ambiguitas yang
tinggi. Untuk itu semua sektor kehidupan harus mampu beradaptasi dengan cepat
dan tepat termasuk juga pada sektor kesehatan," jelas Mahendra Jaya.
Sejalan dengan tema yang diangkat pada Hari Kanker Sedunia
tahun 2023 pada 4 Februari 2023 yang lalu adalah “Close The Care Gap” yang
bermakna ajakan pada semua pihak untuk mengurangi kesenjangan dalam perawatan
kanker.
"Diantaranya terkait panjangnya waktu tunggu pasien
kanker dalam mendapatkan terapi nuklir dan molekuler karena Rumah Sakit yang
berkompeten dalam menangani kanker jumlahnya terbatas, dibandingkan dengan
jumlah pasien kanker. Menjadi sangat strategis dan penting adanya layanan
kedokteran nuklir dan teranostik molekuler pada Rumah Sakit Bali Mandara,"
terangnya.
Ia percaya dengan dibukanya layanan ini maka masyarakat Bali
akan lebih mudah dan cepat mendapat penanganan, dan besar harapan agar Rumah
Sakit Bali Mandara terus dapat meningkatkan fasilitas dan layanan kanker menuju
strata paripurna.
"Kami mohon dapat dibantu oleh Kemenkes melalui Bapak
Dirjen, penambahan sarana dan prasarana alat kesehatan untuk layanan PET CT dan
Cyclotron karena layanan tersebut saat ini belum tersedia di Bali. Kepada
Pimpinan dan jajaran direksi serta seluruh tenaga kesehatan di RSUD Bali
Mandara saya ucapkan selamat dan terima kasih atas pencapaiannya, hari ini
layanan kedokteran nuklir dan Teranostik Molekuler dapat beroperasional.
Teruslah bekerja dengan ikhlas, sepenuh hati dan semangat guna membangun
kesehatan di Provinsi Bali yang kita cintai ini," imbuhnya.
Sementara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Azhar Jaya menyampaikan bahwa Layanan Kedokteran Nuklir dan
Teranostik Molekuler di RSUD Bali Mandara merupakan yang pertama di Provinsi
Bali.
Ia pun berharap, masyarakat Bali yang menderita penyakit kanker
cukup sampai di RSUD Bali Mandara ditangani, tidak perlu lagi sampai dirujuk ke
Rumah Sakit di Jakarta atau daerah lainnya karena kini Bali telah memiliki
fasilitas pelayanan kesehatan yang lengkap.
"Oleh sebab itu, kami akan terus memperkuat Rumah Sakit
baik itu milik Kementerian Kesehatan (RSUP Prof. Ngoerah Sanglah) maupun Rumah
Sakit Bali Mandara. Tentu semua itu bisa terwujud berkat kerjasama dan dukungan
penuh dari Pemerintah Daerah," tutupnya.
(hum)