Gubernur Koster memberikan sambutan di acara Halalbihalal bersama tokoh muslim dan Ormas Islam, di Hotel Harris-Pop, Cokroaminoto, Denpasar, Sabtu (19/4/2025). (Foto: Ist)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Gubernur Bali I Wayan Koster mengaku saat ini sedang bekerja keras menyusun tim percepatan pelaksanaan pembangunan Bali saat memberikan sambutan di acara Halalbihalal bersama tokoh muslim, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam, Sabtu (19/4/2025), di Hotel Harris-Pop, Cokroaminoto, Denpasar.
“Saya senang bertemu dengan kawan-kawan saya, tokoh-tokoh muslim di MUI Bali. Beliau semua mendukung saya saat Pilgub kemarin, dan sekarang saya minta lagi dukungannya untuk membantu saya dalam percepatan pelaksanaan pembangunan di Bali dengan berbagai permasalahan yang harus segera ditangani,” ujar Gubernur Koster didampingi Wagub Giri Prasta.
Dengan pembawaan yang santai dan banyak senyum, Koster juga memaparkan beberapa masalah serius yang dihadapi Bali saat ini selain macet adalah penanganan sampah plastik hingga infrastruktur dan transportasi publik.
Pihaknya ingin dalam kepemimpinannya periode kedua ini, apa yang dicanangkannya dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2026, bisa dituntaskan.
“Waktu saya krodit. Banyak yang harus diselesaikan, mulai dari macet, infrastruktur, penanganan pengelolaan sampah plastik hingga transportasi publik TMD (Trans Metro Dewata) yang astungkara sudah resmi beroperasi kembali pada 20 April ini. Semula dibiayai dari dana Kementerian Perhubungan senilai Rp 80 miliar. Kini gotong royong pembiayaan pemerintah di wilayah Sarbagita dan Pemprov Bali dengan alokasikan dana senilai Rp 49.7 miliar hingga Desember 2025. Artinya, terjadi penghematan senilai Rp 30 miliar dibanding pembiayaan sebelumnya dari Kemenhub. Pemprov Bali, Pemkot Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan semua sepakat TMD aktif kembali dan juga sepakat dievaluasi agar optimal melayani krama Bali,” rinci Koster.
Terkait pengelolaannya, Koster menyebutkan tidak ada istilah untung rugi karena keberadaan TMD merupakan layanan. Dalam transportasi publik itu, tidak ada hitung-hitungan, karena yang kita penuhi adalah hak masyarakat,” tambahnya.
Demkian pula terkait infrastruktur, Koster juga menjelaskan bahwa pembiayaannya ditangani dengan pola sharing antarkabupaten/kota yang sudah disepakati yakni Pemprov. Bali, Denpasar, Badung dan Gianyar dengan bantuan keuangan khusus (BKK), bersumber dari pajak hotel dan restoran sebesar 10 persen.
“Saya menugaskan Pak Wagub untuk memimpin pembangunan infrastruktur yang akan mulai dilakukan secara bertahap pada 2026 mendatang,” jelas Koster.
Drs. H. Mahrusun Hadyono, M.Pd,
selaku Ketua MUI Bali menyampaikan, Halalbihalal antara umat muslim dengan Pemerintah
Provinsi (Pemprov) bisa diadakan setiap tahun. Selain memperkuat kekeluargaan,
kerja sama dengan pemerintah daerah di Bali juga perlu dijaga dengan baik.
"Ini penting untuk memperkuat kekeluargaan dan kerja sama demi kebahagiaan
masyarakat Bali. Semoga acara ini bermanfaat,” ungkapnya.
Sementara Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Bali, Drs. H. Kt.
Madhuddin Djamal, S.H., M.M memberikan tausiah yang bertema ‘Silaturahmi dan
Kolaborasi Mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali’.
Madhuddin Djamal menjelaskan, menjalin silaturahmi akan mampu menghapus dosa-dosa. “Mau memaafkan kesalahan seseorang maka kita akan diampuni Allah karena masuk surga itu syaratnya adalah tidak melakukan dosa. Nah, agar kita bisa masuk surga, maka kita mesti ikhlas memaafkan siapapun. Dengan menjalin silaturahmi maka dosa kita akan turut diampuni,” ujarnya.
Ketua panitia yang juga ketua Ukhuwah Jurnalis Bali (UJB) M. Ridwan, memaparkan, Halalbihalal MUI bersama Dr. Ir. Wayan Koster ini dihadiri sekitar 300 orang.
“Di acara Halalbihalal ini kami menyampaikan mohon maaf lahir batin. Sesuai tema, kami semua disini ingin berkolaborasi dan bersatu mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju masyarakat Bali yang bahagia dan sejahtera,” kata Ridwan. (lan)