Perspectives News

Diduga Mengantuk, Truk Tabrak Tugu Simpang Empat Jembrana

 

Kondisi truk setelah mengalami laka tunggal menabrak sebuah tugu di tengah jalan umum Denpasar-Gilimanuk KM 95-96, tepatnya di Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat dini hari (2/5/2025), sekitar pukul 06.00 Wita. (Foto:dok.Polres Jembrana).

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Sebuah kecelakaan lalu lintas tunggal terjadi di wilayah hukum Polres Jembrana pada Jumat dini hari (2/5/2025), sekitar pukul 06.00 Wita. Insiden ini melibatkan sebuah truk Mitsubishi AG-8617-UR yang hilang kendali (out of control) dan menabrak sebuah tugu di tengah jalan.

Kecelakaan tersebut terjadi di jalan umum jurusan Denpasar-Gilimanuk KM 95-96, tepatnya di Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Pengemudi truk, yang diketahui bernama Sutara, seorang pria berusia 53 tahun beralamat di Dusun Kedondong, Indramayu, Jawa Barat, mengalami luka robek di bagian kepala belakang akibat benturan tersebut. Beruntung, korban dalam keadaan sadar setelah kejadian.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, truk yang dikemudikan Sutara bergerak dari arah barat menuju timur. Setibanya di lokasi kejadian, yang merupakan simpang empat dengan kondisi jalan beraspal baik dan dilengkapi marka jalan utuh, diduga pengemudi mengantuk.

"Diduga karena mengantuk, pengemudi tidak menyadari kendaraannya bergerak ke kanan dan menabrak tugu yang berada di tengah simpang empat," ujar Aldri Setiawan.

Iptu Aldri menambahkan bahwa saat kejadian, cuaca terpantau cerah meskipun hari masih pagi dan kondisi lalu lintas sedang. Akibat kecelakaan ini, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

Pihaknya mengimbau bagi para pengemudi untuk selalu mengutamakan keselamatan dan memastikan kondisi fisik yang prima saat berkendara, terutama di jalur-jalur utama seperti Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk. (dik)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama