Perspectives News

Gelombang Tinggi Hantam Jembrana, Puluhan Rumah Rusak Berat

 

Gelombang tinggi menerjang pesisir selatan Kabupaten Jembrana, Rabu (28/5/2025) siang, menyebabkan kerusakan signifikan pada puluhan rumah warga dan sejumlah tempat usaha. (Foto: Ist/Perspectives)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Gelombang tinggi menerjang pesisir selatan Kabupaten Jembrana pada Rabu (28/5/2025) siang, menyebabkan kerusakan signifikan pada puluhan rumah warga dan sejumlah tempat usaha.

Bencana ini memaksa sebagian warga untuk mengungsi demi keselamatan, sementara pihak berwenang terus melakukan pendataan dan penanganan.

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana hingga Kamis (29/5/2025), dampak terparah terjadi di pesisir Pengambengan. Gelombang dilaporkan mencapai hingga 200 meter dari area sekitar Menara Suar Pengambengan.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Arthana Putra mengatakan, ada sekitar enam rumah terdampak, dengan tiga di antaranya mengalami kerusakan pada tembok dan fondasi tanah yang amblas akibat abrasi. Salah satu rumah warga yang terdampak tersebut, seluas 10 x 6 meter, sudah dikosongkan oleh pemiliknya.

"Mereka telah mulai mengungsi di rumah saudara sekitar lokasi," jelas Agus Arthana.

Selain terjangan gelombang, banjir rob juga memperparah kondisi di sekitar areal Pabrik PT. Dwipa Mina Nusantara di Pengambengan.

Jebolnya tanggul pabrik sepanjang kurang lebih 100 meter menyebabkan air laut merembes dan menggenangi areal permukiman warga.

Sementara itu, di Pantai Perancak, Desa Perancak, gelombang tinggi berdampak pada area sepanjang 200 meter, meluas hingga ke areal sebelah timur dari penangkaran penyu sekitar 50 meter dari bibir pantai.

Air laut sempat memasuki permukiman warga dengan ketinggian semata kaki sebelum berangsur surut, merusak empat rumah dan satu tempat usaha rumah makan.

Kondisi tak jauh berbeda terjadi di Pantai Pebuahan, di mana belasan warga terdampak terjangan gelombang pasang. Sejumlah warga bahkan terpaksa mencari tempat tinggal baru karena khawatir akan keselamatan mereka jika tetap bertahan di lokasi tersebut.

Menyikapi situasi ini, Babinsa Pengambengan Kopda Mashudi yang turut memantau kondisi di lapangan, mengimbau masyarakat untuk senantiasa siaga dan waspada terhadap potensi ancaman abrasi lanjutan.

"Pentingnya pelaporan dini kepada aparat bila terjadi gejala atau situasi yang berpotensi membahayakan. Koordinasi dengan tokoh masyarakat dan elemen desa lainnya juga terus kami perkuat guna memastikan upaya tanggap darurat berjalan optimal dan menyeluruh," tegasnya.

Pihak BPBD Jembrana bersama instansi terkait terus melakukan asesmen dan berkoordinasi untuk langkah-langkah penanganan lebih lanjut bagi warga terdampak. (dik)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama