Pemkab Jembrana Sigap Pantau Kondisi TKI Sakit di Polandia

 

Pemkab Jembrana melalui Disnakerprin menyambangi keluarga I Komang Adi Kristiana, seorang PMI asal Jembrana, Selasa (6/5/2025). (Foto: Dok/Disnakerprin Jembrana)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah Kabupaten Jembrana menunjukkan respons cepat dan kepedulian tinggi terhadap warganya di perantauan. Melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin), mereka intens memantau kondisi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jembrana, I Komang Adi Kristiana (23), yang saat ini tengah berjuang melawan penyakit di Polandia.

Informasi terkini yang disampaikan Kepala Bidang Tenaga Kerja Disnakerperin Jembrana, Putu Agus Arimbawa, Adi adalah pemuda asal Banjar Sekar Kejula, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, didiagnosis menderita Tuberkulosis (TBC). Saat ini, ia harus menjalani isolasi di sebuah rumah sakit di Polandia demi pemulihannya.

"Kondisi kesehatan mengharuskan tenaga kerja kita ini menjalani isolasi di rumah sakit. Kami terus memantau perkembangan kesehatannya dari waktu ke waktu," tegas Arimbawa di Negara, Selasa (6/5/2025).

Terungkap bahwa Adi telah mengadu nasib di negeri Eropa Timur itu sejak tahun 2022, bekerja di sektor peternakan ayam. Masa baktinya di perusahaan tersebut telah usai pada 25 Maret 2025. Bahkan, perusahaan penyalur tenaga kerja telah berinisiatif menghubungi Adi untuk mempersiapkan kepulangannya ke Tanah Air.

Namun, takdir berkata lain, Adi harus berjuang dengan kesehatannya dan dirawat di rumah sakit sejak 10 April.

Komunikasi antara Adi dan keluarganya di Jembrana sempat terjalin hingga 28 April. Namun, setelah tanggal tersebut, kabar dari Adi terhenti, menimbulkan kekhawatiran di benak keluarga.

Merespons situasi yang mengkhawatirkan ini, Disnakerperin Jembrana bergerak cepat. Mereka langsung melakukan penelusuran informasi dan menghubungi perusahaan penyalur tenaga kerja untuk mendapatkan kejelasan mengenai kondisi Adi.

"Memang benar, yang bersangkutan saat ini tidak dapat dihubungi secara langsung karena sedang menjalani perawatan intensif. Namun, kami terus mendapatkan informasi terbaru dari pihak perusahaan dan juga teman-teman sesama pekerja asal Bali yang berada di sana," jelas Arimbawa.

Lebih lanjut, Arimbawa mengungkapkan rasa syukur atas solidaritas sesama pekerja migran asal Bali di Polandia. Beberapa rekan kerja Adi secara bergantian menjaga dan memberikan perhatian di rumah sakit. Kabar baiknya, biaya pengobatan Adi sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Sementara itu, tanggung jawab untuk memulangkan Adi ke Indonesia setelah kondisinya memungkinkan, berada di tangan perusahaan penyalur tenaga kerja.

"Prinsipnya jelas, semua pihak memiliki tanggung jawab sesuai dengan porsinya masing-masing. Kami juga telah menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk memastikan penanganan kasus ini berjalan dengan baik," imbuh Arimbawa.

Sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab, Disnakerperin Jembrana juga telah menyambangi kediaman keluarga Adi. Mereka memberikan penjelasan secara langsung mengenai kondisi terkini Adi serta alasan mengapa komunikasi sempat terputus.

"Kami telah menyampaikan penjelasan yang komprehensif serta memberikan dukungan moral dan motivasi kepada pihak keluarga, terutama kedua orang tuanya, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan tetap tenang dalam menghadapi situasi ini," pungkas Arimbawa, menunjukkan komitmen Pemkab Jembrana dalam melindungi dan memperhatikan warganya di manapun mereka berada.  (dik)

 

 

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama