Perspectives News

Sehari, Ratusan Truk Nekat Terobos Jembatan Timbang Gilimanuk Diduga Hindari Tilang

 

Petugas jaga sedang mengarahkan kendaraan angkutan barang di depan pos Unit Pelayanan Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik, Gilimanuk, Rabu (28/5/2025). (Foto: Dik/Perspectives)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Selama 24 jam (sehari-red) ratusan truk pengangkut barang berat terpantau nekat menerobos Unit Pelayanan Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik, Gilimanuk, tanpa pemeriksaan.

Aksi nekat para sopir truk yang dikenal dengan istilah "ngeblong," ini diduga lantaran menghindari tindakan tilang hingga mengabaikan arahan petugas jaga dan terus melaju, menimbulkan sorotan serius yang berdampak pada keselamatan mengingat Jalan Denpasar-Gilimanuk adalah jalur nasional yang sangat vital.

Pengawas Satuan Pelaksana (Wasatpel) UPPKB Cekik, I Made Ria Fran Dharma Yudha mengakui, banyak angkutan barang, khususnya yang masuk Bali, masih membandel. "Padahal sudah diarahkan petugas, rambu arah juga sudah ada," keluhnya.

Dijelaskan, dari data UPPKB Cekik selama dua hari pengawasan 24 jam, dari Senin (26/5/2025) hingga Selasa (27/5/2025), menunjukkan ada 2.557 unit truk yang melintas. Mirisnya, hanya 1.160 unit yang masuk ke jembatan timbang, sedangkan 1.387 unit sisanya langsung melanjutkan perjalanan tanpa mematuhi aturan.

Ia menambahkan, sopir truk-truk berat ini enggan masuk timbangan, bahkan jika ada yang masuk, mereka hanya lewat tanpa mau diperiksa. "Kita tidak berani menghentikan lantaran kendaraan tersebut berat," ujar Dharma Yudha.

Dampak Serius dan Rencana Penertiban

Praktik "ngeblong" ini berdampak serius pada validitas data penimbangan.

Menurut Dharma Yudha, data UPPKB menjadi tidak sinkron dengan data dari atasan. Untuk menyinkronkan data, pihaknya harus berkoordinasi dengan ASDP agar validasi angka tetap di 2.000 unit per hari selama 24 jam.

Hal ini penting demi mempertahankan status UPPKB sebagai kelas I. Jika angka di bawah 2.000, kelas UPPKB akan turun menjadi kelas II, yang berakibat pada berkurangnya sumber daya manusia (SDM) dan kinerja.

Menyikapi maraknya pelanggaran ini, pihak UPPKB Cekik berencana menggelar operasi penertiban gabungan yang melibatkan berbagai instansi terkait. Koordinasi dengan pimpinan, kejaksaan, dan kepolisian telah dijalin. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menertibkan angkutan barang yang tidak patuh dan menegakkan aturan demi keselamatan serta keawetan jalan. (dik)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama