Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana saat
menghadiri Pelatihan Banten Oton Tumpeng Pitu yang digelar WHDI Kota Denpasar
bersama PKK Banjar Langon, Desa Sanur Kaja yang digelar di Bale Banjar Langon,
Desa Sanur Kaja pada Minggu (18/5/2025). (Foto: Humas Kota Denpasar)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS
- Pemerintah Kota Denpasar bekerja sama dengan Wanita Hindu Dharma
Indonesia (WHDI) Kota Denpasar kembali menggelar Pelatihan Banten Oton Tumpeng
Pitu. Kegiatan yang dihadiri langsung Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani
Wiradana selaku Penasihat WHDI Kota Denpasar. Kali ini menyasar PKK Banjar
Langon, Desa Sanur Kaja yang digelar di Bale Banjar Langon, Desa Sanur Kaja
pada Minggu (18/5/2025).
Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana disela
kegiatan mengatakan bahwa Banten Ayaban Tumpeng Pitu merupakan salah satu jenis
bebantenan dasar yang sering digunakan. Dimana, jenis banten ini identik dengan
banten oton, piodalan pelinggih serta kegunaan lainya.
Dikatakannya, pelatihan ini tidak hanya untuk mengenalkan
banten kepada masyarakat, melainkan mengajak masyarakat untuk bisa membuat
secara mandiri. Hal ini utamanya dari segi teknik pembuatan maupun makna yang
terkandung di dalamnya.
"Jadi kami melalui WHDI akan terus mensosialisasikan
tentang banten yang merupakan dasar bagi umat Hindu Bali, semoga melalui
pelatihan ini, Wanita Hindu Bali, khususnya Kota Denpasar dapat membuat dan
mengetahui makna bebantenan," ujarnya.
Salah satu Narasumber, Ni Wayan Sukerti menjelaskan materi yang diajarkan dalam
pelatihan membuat Banten kali ini adalah Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu.
Dimana, banten terdiri dari "Ulun Banten" yakni Pejati, Gebogan,
Pengambean, Peras Soda, dapetan Pokok. Selain itu terdapat pula Sesayut
(Sesayut Pebersihan, Sesayut Sida Purna, Sesayut Pageh Urip) dan Tebasan Pemiak
Kala, juga Segehan Manca Warna,
Bayakaonan dan Prayascita.
"Selain tata cara pembuatan, juga akan dijelaskan
langsung filosofi dari masing-masing komponen Banten tersebut serta tata cara
pengaplikasian dalam upacara otonan ditambah sesi tanya jawab," jelasnya.
Ditambahkan Sukerti, pelatihan banten kepada masyarakat ini
merupakan program rutin tahunan dimana setiap tahunnya dilaksanakan sebanyak
delapan kali atau empat kecamatan mendapat giliran dua kali pelatihan. Untuk
tahun ini kegiatan dimulai pada tanggal 7 Mei 2025 dan berakhir pada 19 Mei
2025.
"Pelatihan pembuatan Banten ini juga sebagai media
saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan tentang pembuatan Banten
melalui sesi tanya jawab," ucap Sukerti.
Salah seorang anggota PKK Banjar Langon, Desa Sanur Kaja, Ni
Nyoman Sariani mengaku senang mengikuti pelatihan ini. Dimana, melalui
pelatihan ini pihaknya menjadi mengetahui tata cara pembuatan banten oton. Dimana,
banten ini hampir pasti akan dibuat oleh setiap keluarga Hindu.
"Semoga pelatihan ini digelar berkelanjutan, meski
demikian, sebagai dasar saya rasa sudah memberikan gambaran, tinggal dilatih kembali
dirumah saja," ujarnya. (ags)