Tim Medis RSUP Prof.
Dr. I.G.N.G. Ngoerah dan RSUD Kota Mataram melakukan tindakan pemasangan akses
Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) kepada pasien gagal ginjal
kronik di ruang operasi RSUD Kota Mataram (Foto: Humas RS Ngoerah)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat sistem layanan
kesehatan daerah, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah melaksanakan pendampingan
pemasangan akses Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) di RSUD Kota
Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (15/06/2025) sampai Selasa (17/06/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional pengampuan
layanan prioritas di bidang Uronefrologi, yang bertujuan meningkatkan kapasitas
dan mutu pelayanan di rumah sakit daerah.
Tim RSUP Ngoerah yang terlibat dalam pendampingan ini
terdiri atas dua dokter konsultan, yakni Dr. dr. Yenny Kandarini, Sp.PD-KGH,
selaku konsultan ginjal-hipertensi, dan Dr. dr. Gede Wirya Kusuma Duarsa, Sp.U(K),
M.Kes, konsultan urologi. Keduanya didampingi oleh perawat terlatih, I Ketut
Adi Sumantara.
Selama tiga hari pelaksanaan, tim tidak hanya memberikan
layanan klinis langsung kepada pasien yang membutuhkan terapi CAPD, tetapi juga
melakukan transfer pengetahuan dan edukasi teknis kepada tenaga medis RSUD Kota
Mataram. Pendampingan ini bertujuan memperkuat kompetensi lokal dalam
penanganan gagal ginjal kronik melalui terapi CAPD sebagai salah satu pilihan
yang efektif dan berkelanjutan.
“Pendampingan ini menjadi langkah konkret dalam mendekatkan
layanan nefrologi berkualitas kepada masyarakat daerah. Selain membantu pasien
secara langsung, kami juga ingin memastikan bahwa tenaga kesehatan lokal
memiliki kemampuan teknis yang setara,” ujar Dr. dr. Yenny Kandarini,
Sp.PD-KGH, mewakili tim pendamping.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, RSUP Ngoerah kembali
menunjukkan perannya sebagai rumah sakit rujukan nasional yang tidak hanya
menjadi pusat layanan tersier, tetapi juga aktif dalam pembinaan, pengembangan,
dan penguatan jejaring pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperluas akses terapi CAPD
di luar pusat rujukan utama, sekaligus mempercepat pencapaian target nasional
dalam peningkatan layanan penyakit ginjal secara merata. (r/angga)