Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana foto
bersama usai membuka Exposure Unjuk Karya Pengembangan Toleransi dan Kolaborasi
Pro Eksistensi Berbasis Komunitas, yang digelar di Ruang Kerta Gosana Gedung
Kantor Bupati, Puspem Badung, Selasa (3/6/2025). (Foto: Humas Pemkot Denpasar)
MANGUPURA,
PERSPECTIVESNEWS - Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana
berkesempatan membuka sekaligus menghadiri acara bertajuk Exposure, Unjuk Karya
Pengembangan Toleransi dan Kolaborasi Pro Eksistensi Berbasis Komunitas, yang
digelar di Ruang Kerta Gosana Gedung Kantor Bupati, Puspem Badung, Selasa (3/6/2025).
Acara ini dibuka dengan tema Merawat Toleransi, Menebar Damai
dalam Keberagaman di Pulau Dewata Bali,
dihadiri oleh berbagai perwakilan komunitas umat beragama yang membahas tentang
isu, serta berdiskusi mengenai pemecahan masalah terkait pentingnya menjaga
toleransi antarumat beragama.
Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan, Kota Denpasar sebagai
pusat ibu kota Provinsi Bali, merupakan rumah dari berbagai latar belakang
agama budaya dan suku bangsa dalam keberagaman. Inilah falsafah menyama braya
tumbuh sebagai akar kearifan yang dapat menyatukan perbedaan.
“Menyama braya bukan hanya sekedar semboyan tetapi sebuah
cara yang sudah diwariskan secara turun temurun sebagai langkah mencapai tujuan
bersama di tengah perbedaan," ujar Sekda Alit Wiradana.
Alit Wiradana menambahkan, Pemkot Denpasar di bawah
kepemimpinan Wali Kota Jaya Negara dan Wakil Wali Kota Arya Wibawa, senantiasa
berkomitmen memperkuat ekosistem sosial yang inklusif melalui kegiatan dialog
lintas agama, dan komunitas serta penguatan generasi muda sebagai agen
toleransi. Dengan terus menjaga spirit Vashudhaiva Khutumbakam semangat
toleransi dan persaudaraan ini menciptakan Kota Denpasar yang senantiasa
menjadi kota yang damai, rukun dan toleran.
Sementara Ketua Panitia Exposure Kluster Denpasar Bali, Emma
Rosada mengatakan acara ini merupakan kegiatan puncak dari serangkaian kegiatan
dan terus berlanjut secara nasional.
“Kota Denpasar merupakan salah satu dari lima kota besar di
Indonesia sebagai Role Model Kota dengan Toleransi Tinggi yakni Yogyakarta,
Banjarmasin, Denpasar, Ambon dan Kupang. Yang mana menjaga toleransi merupakan
suatu keharusan karena Indonesia memiliki latar belakang suku agama yang
berbeda-beda dituntut untuk hidup berdampingan,” ujarnya. (arya)