Warga negara Azerbaijan berinisial TFO berhasil diringkus setelah melarikan uang ratusan juta rupiah milik money changer di sebuah vila di Kuta, Minggu (27/7/2025) (Foto: rayberd)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Seorang warga negara Azerbaijan berinisial TFO (34)
ditangkap warga karena melakukan aksi perampokan di sebuah vila di Jalan Segara
Merta Kuta, Minggu (27/7/2025). Pelaku berhasil membawa kabur uang ratusan juta
milik sebuah money changer.
Dua karyawan money changer, Mochammad Ezekiel Tan Elang dan
M. Faizal saat mengantar uang ke TKP lehernya dipiting oleh warga negara
Azerbaijan itu lalu mengambil uang yang dibawa korban sebanyak Rp191.150.000
dibawa kabur. Beruntung pelaku TFO berhasil ditabrak tidak jauh dari TKP oleh
korban hingga jatuh. Akhirnya pelaku berhasil diamankan warga.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi menjelaskan,
kejadian berawal dari pelaku menghubungi
operator PT Arta Jaya Dewata untuk menukar uang 12.000 dolar Amerika. Pelaku
minta agar uang tersebut diantar ke TKP.
Diutuslah Ezekiel dan Faizal berangkat ke vila dimaksud
dengan membawa uang Rp191.150.000. “Sesampainya di vila, korban bertemu dengan
pelaku TFO dan disuruh menghitung uang tersebut. Sedangkan terlapor tidak
menunjukkan uang dolarnya,” ungkapnya.
Tiba-tiba dari lantai dua datang teman pelaku bernama Johnny
yang mengaku dari Interpol. Selanjutnya pelaku mencekik dan memiting leher
korban. Namun korban berontak dan berhasil lepas lalu keluar minta bantuan.
Pelaku mengambil motor korban lalu kabur sambil membawa uang ratusan juta
rupiah itu. Korban langsung mengejar dan langsung menabrak pelaku sampai jatuh.
Akibatnya uang tersebut berserakan di jalan. Warga yang melihat kejadian itu
langsung mengamankan TFO, namun Johnny berhasil melarikan diri. “Pelaku sudah
ditahan di Polsek Kuta. Sedangkan pelaku yang bernama Johny ini masih dicari,”
terangnya.
Hasil interogasi, pelaku mengakui telah melakukan pencurian
uang sebesar Rp191.150.000. Pelaku melakukan aksi bersama temannya yang bernama
Johnny namun belum diketahui asalnya. "Johnny ini belum diketahui, apakah
warga negara asing atau warga lokal. Sementara motif yang menjadi latar
belakang timbulnya kejadian ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,"
pungkas Sukadi. (red)