JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS
- Sejumlah klub besar Tanah Air menyatakan dukungannya terhadap kebijakan
terbaru mengenai jumlah pemain asing di Super League yang semula diputuskan I-League (PT Liga
Indonesia Baru) sebanyak 8 pemain, kini disesuaikan menjadi maksimal 7 pemain.
Penyesuaian ini merupakan respons atas desakan Ketua Umum
PSSI, Erick Thohir, yang juga mendorong transformasi kompetisi agar lebih
memberi ruang bagi pengembangan pemain lokal, khususnya kelompok usia U23.
Klub-klub seperti Bali United, Arema FC, Persijap Jepara,
PSM Makassar, Persita Tangerang, dan Persija Jakarta secara tegas menyatakan
komitmen mereka terhadap kebijakan ini.
Mereka menilai bahwa pengurangan jumlah pemain asing bukan
hanya sebagai langkah strategis menjaga kualitas kompetisi, tetapi juga sebagai
bentuk tanggung jawab dalam mencetak generasi baru pesepak bola Indonesia
"Saya dukung usulan yang ditekankan Ketum PSSI karena
pengurangan jumlah pemain asing dari 8 menjadi 7 adalah bagian dari pendekatan
strategis untuk menjaga keseimbangan antara kualitas kompetisi dan komitmen
terhadap pengembangan pemain lokal. Termasuk peningkatan peran pemain U23 di
level klub," ujar Presiden klub PSM Sadikin Aksa, Kamis (17/7/2025).
Hal senada juga diungkapkan Pieter Tanuri. Pemilik Bali
United ini menyatakan pengurangan jumlah
pemain asing bukanlah bentuk pembatasan, melainkan peluang.
"Peluang bagi pemain muda Indonesia untuk berkembang,
menunjukkan kualitas, dan menjadi bagian penting dari masa depan sepak bola
nasional. Bali United mendukung penuh kebijakan ini sebagai bagian dari
transformasi kompetisi yang lebih sehat dan orientasnya jangka panjang,"
ujarnya.
Ahmad Zaki Iskandar, Presiden Persita Tangerang, juga
menyambut baik penyesuaian regulasi pemain asing di I-League musim depan.
Ia menilai bahwa pengurangan jumlah pemain asing dari 8
menjadi 7 merupakan tantangan positif bagi pemain lokal untuk meningkatkan daya
saing dan kualitas permainan mereka.
"Regulasi baru ini adalah tantangan yang sehat bagi
pemain lokal. Dengan berkurangnya kuota pemain asing, kami berharap talenta
muda Indonesia bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan bermain dan berkembang.
Persita mendukung penuh langkah ini sebagai bagian dari transformasi kompetisi
yang lebih berimbang dan berkelanjutan," ujarnya.
Tak hanya para pemilik klub, Asosiasi Pemain Profesional
Indonesia (APPI) turut menyampaikan dukungan terhadap kebijakan tersebut. APPI
menilai bahwa peningkatan jam bermain bagi pemain muda akan berdampak positif
terhadap keberlanjutan karier para atlet dan memperkuat struktur pembinaan di
level klub. (djo)