Perspectives News

Bali Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Tchoukball Pantai, Target Dipertandingkan di SEA Games

 


Timnas tchoukball Indonesia (merah) saat menghadapi Benin (kuning) pada 3rd World Beach Tchoukball Championships 2025 yang berlangsung di Pantai Seminyak, Kamis (7/8/2025). (Foto: djo)

BADUNG, PERSPECTIVESNEWS - Tchoukball merupakan olahraga tim yang unik, fleksibel dan relatif baru. SItuasi ini yang membuat Tchoukball ingin memperluas jangkauannya. Olahraga yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli biologi di Swiss bernama Hermann Brandt, mencoba untuk lebih terkenal layaknya olahraga baru lain.

Dari data yang ada seperti penuturan Presiden Federasi Internasional Tchoukball (FITB) periode 2025-2029, Delane Lim, tercatat ada 65 negara yang sudah aktif mengembangkan Tchoukball, salah satunya Indonesia. Itu sebabnya, Bali ditunjuk sebagai 3rd World Beach Tchoukball Championships 2025 yang berlangsung di Pantai Seminyak pada 7-10 Agustus 2025.

Total ada 15 negara ambil bagian dalam kejuaraan dunia kali ini. Dari sinilah, mimpi agar Tchoukball mendunia, semakin besar. Olimpiade menjadi taret akhir, namun sebelumnya masih banyak proses yang harus dilakukan.

Misalnya memperkenalkan Tchoukball lebih luas lagi di kawasan Asia Tenggara. Hingga sekarang, sudah ada enam negara Asia Tenggara yang aktif di dunia Tchoukball. Bisa dipertandingkan secara resmi di SEA Games, merupakan target jangka pendek yang wajib dieksekusi dengan baik.

Menurut Delane Lim, Tchoukball masuk dalam kategori emerging sports. "Masuk ke Olimpiade tentu menjadi mimpi besar. Tapi langkah awalnya adalah pengenalan luas di Asia Tenggara," ucapnya, Kamis (7/8/2025).

"Kami menargetkan Tchoukball bisa masuk SEA Games 2029 di Singapura, dan lebih besar lagi pada 2031 saat Indonesia menjadi tuan rumah," imbuh Delane.

Menurutnya, saat ini sudah ada enam negara Asia Tenggara yang memiliki federasi resmi Tchoukball. “Kami telah menyelenggarakan delapan pertandingan regional dan menyusun rencana pengembangan selama enam tahun ke depan untuk menjadikan Tchoukball sebagai bagian dari liga major kawasan,” beber pria asal Singapura ini.

Target Realistis

Di sisi lain Ketum PTBSI Paulus Khoe menyampaikan target realistis untuk tim Indonesia dalam kejuaraan dunia kali ini. "Kami menargetkan minimal lima besar di kejuaraan dunia kali ini. Ini target optimistis namun realistis," kata Paulus.

Ia menjelaskan bahwa sejak Tchoukball resmi bergabung dengan FORMI pada 2015, pihaknya terus berupaya mengembangkan olahraga ini secara nasional.

"Saat ini sudah ada 14 provinsi dalam struktur organisasi kami. Sepuluh di antaranya sudah aktif dalam pelatihan dan pertandingan. Kami berharap ke depan seluruh provinsi di Indonesia bisa memiliki pengurus dan aktivitas Tchoukball," katanya.

Sedangkan Presiden FITB periode 2021-2025 Chris Huang, menyatakan bahwa kejuaraan dunia Tchoukball diadakan setiap empat tahun, melibatkan tim-tim kuat dari berbagai benua. Bali sendiri sempat menjadi tuan rumah tepatnya pada 2017. Saat itu kejuaraan dunia di gelar di Pantai Sanur.

Soal peta kekuatan, Chris Huang menyebut bahwa Taiwan masih bisa mendominasi karena di perhelatan kejuaraan dunia empat tahun lalu, Taiwan menjadi juara.

"Taiwan merupakan juara bertahan, namun Singapura, Inggris, Republik Ceko, Kamerun, dan Benin juga menjadi pesaing tangguh," ungkap Chris.

Terkait Tchoukball yang digelar di pantai, ia menyebut hal tersebut sebagai masa depan olahraga ini karena atmosfernya yang menyenangkan dan inklusif.

“Olahraga ini pertama kali diciptakan di Swiss oleh seorang direktur rumah sakit. Seiring waktu, Tchoukball berkembang dan kini digelar di lima benua, termasuk Asia, Eropa, dan Afrika. Setiap dua tahun, selalu ada turnamen tingkat benua,” jelasnya.  (djo)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama