Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung ditargetkan meraih medali pada Kejuaraan Dunia 2025 di Paris, Prancis, 25-31 Agustus 2025. (Foto: PBSI)
JAKARTA,
PERSPECTIVESNEWS - Pelatih tunggal putri pelatnas PBSI Imam Tohari
menargetkan medali untuk anak asuhnya Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma
Wardani dalam Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Paris, Prancis, 25-31 Agustus.
“Saya berharap tunggal putri bisa membawa medali. Anak-anak
juga pasti ingin, karena sudah lama tak ada medali,” kata Imam di Pelatnas PBSI
Cipayung, Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Harapan besar tunggal putri untuk bisa meraih medali memang
besar mengingat sudah lama sektor ini paceklik prestasi.
Emas terakhir di Kejuaraan Dunia diraih pada 1993 melalui
Susi Susanti. Adapun medali terakhir yang diraih tunggal putri adalah perunggu
melalui Lindaweni Fanetri pada edisi 2015 di Jakarta. Untuk merealisasikan
target tersebut, Imam terus menggenjot persiapan Gregoria dan Putri KW.
“Persiapannya tinggal sepekan lagi. Fokus kami pemantapan
teknik, strategi, dan feeling permainan, karena undian lawan juga sudah
keluar,” kata Imam.
Imam memprediksi perjalanan anak asuhnya di Paris tidak
mudah. Pada babak pertama, Gregoria akan menghadapi wakil Republik Ceko, Petra
Maixnerova, dan berpeluang bertemu Sim Yu Jin (Korea Selatan) sebelum
menghadapi juara bertahan An Se-young (Korea Selatan) jika terus melaju.
Sementara Putri KW akan mengawali kejuaraan melawan wakil
Hong Kong, Lo Sin Yan Happy, dan berpotensi menantang unggulan keenam asal
Jepang, Tomoka Miyazaki, di babak 16 besar.
“Bukan berarti meremehkan babak pertama dan kedua, tetapi
fokus utama ada di babak 16 besar, karena mulai bertemu para unggulan. Siapa
yang siap di situ, itulah yang punya peluang,” ujar Imam menambahkan.
Dengan persiapan matang dan strategi yang tepat, Imam
berharap Gregoria dan Putri KW mampu memecah paceklik medali tunggal putri
Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025. (red)