Wabup Ipat didampingi Sekretaris TP PKK Kabupaten Jembrana, Ny. Inda Swari Patriana Krisna dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, saat membuka lomba cipta menu B2SA, di Ballroom Gedung Kesenian Bung Karno, Kamis, (21/8/2025). (Foto: Humas Jbr)
JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Sebanyak 5 kecamatan di Kabupaten Jembrana turut berpartisipasi dalam lomba cipta menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), dengan tema ‘Kuliner Jembrana Berbasis Pangan Lokal Tahun 2025’, yang diselenggarakan di Ballroom Gedung Kesenian Bung Karno, Kamis, (21/8/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pentingnya konsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman, mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam pengembangan atau menciptakan menu beragam bergizi seimbang.
Acara dibuka oleh Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat), didampingi Sekretaris TP PKK Kabupaten Jembrana, Ny. Inda Swari Patriana Krisna.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, jajaran Forkopimda, para Asisten Sekda.
Dalam sambutannya, Wabup Ipat menjelaskan masalah gizi menjadi fokus perhatian pemerintah diantaranya stunting yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kurangnya asupan gizi yang kronis sehingga anak tumbuh terlalu pendek pada usianya.
Konsumsi pangan yang berkualitas yang ditunjukkan dengan keragaman jenis pangan dan keseimbangan gizi dalam pola konsumsi pangan sehari-hari dibutuhkan tubuh agar dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
Oleh karena itu secara masif dan kontinyuitas yang baik, pemerintah melakukan upaya diversifikasi konsumsi pangan dimana upaya tersebut dilakukan tidak hanya untuk mengganti beras secara total, tetapi mengubah pola konsumsi masyarakat sehingga masyarakat mengkonsumsi lebih banyak jenis pangannya baik untuk jenis pangan sumber karbohidrat, sumber protein serta sumber vitamin dan mineral yang menjadikan kualitas gizi lebih baik.
Sementara Ny. Putri Koster dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya kompetisi, melainkan sarana mengangkat kreativitas masyarakat dalam mengolah potensi pangan lokal yang beragam, bergizi, dan seimbang.
“Kita tidak harus bergantung pada beras. Dari pekarangan dan lingkungan sekitar, banyak tanaman yang bisa diolah menjadi menu sehat, bergizi, dan bervariasi,” ujarnya.
Ia mengajak kader PKK untuk terus menggerakkan partisipasi masyarakat, khususnya keluarga, dalam menyiapkan makanan sehat berbasis pangan lokal.
Menurutnya, hasil lomba harus berlanjut dalam praktik sehari-hari, bukan sekadar seremonial.
Selain menyoroti pangan, Ny. Putri Koster yang juga Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Palemahan Kedas (PADAS) turut mensosialisasikan pengelolaan sampah. Ia menekankan pola lama membuang sampah ke TPA tidak lagi relevan karena menimbulkan masalah lingkungan.
“Pengelolaan sampah harus dimulai dari rumah, sekolah, desa, hingga tempat umum. Sampah organik bisa dikelola dengan komposter atau teba modern, sedangkan sampah anorganik ditangani desa melalui TPS3R atau TPST,” jelasnyamentara Dalam sambutannya, Ny. Putri Koster menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya kompetisi, melainkan sarana mengangkat kreativitas masyarakat dalam mengolah potensi pangan lokal yang beragam, bergizi, dan seimbang.
“Kita tidak harus bergantung pada beras. Dari pekarangan dan lingkungan sekitar, banyak tanaman yang bisa diolah menjadi menu sehat, bergizi, dan bervariasi,” ujarnya.
Ia mengajak kader PKK untuk terus menggerakkan partisipasi masyarakat, khususnya keluarga, dalam menyiapkan makanan sehat berbasis pangan lokal.
Menurutnya, hasil lomba harus berlanjut dalam praktik sehari-hari, bukan sekadar seremonial.
Selain menyoroti pangan, Ny. Putri Koster yang juga Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Palemahan Kedas (PADAS) turut mensosialisasikan pengelolaan sampah. Ia menekankan pola lama membuang sampah ke TPA tidak lagi relevan karena menimbulkan masalah lingkungan.
“Pengelolaan sampah harus dimulai dari rumah, sekolah, desa, hingga tempat umum. Sampah organik bisa dikelola dengan komposter atau teba modern, sedangkan sampah anorganik ditangani desa melalui TPS3R atau TPST,” jelasnya
Melalui lomba ini diharapkan masyarakat khususnya peserta dapat berkreasi menciptakan/mengembangkan resep yang beragam, bergizi, seimbang dan aman dengan memanfaatkan bahan pangan lokal serta dapat diaplikasikan sebagai menu keluarga sehari - hari.
Adapun hasil lomba cipta menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) yang diselenggarakan tercatat: Juara 1 Kecamatan Negara, Juara 2 Kecamatan Melaya, Juara 3 Kecamatan Pekutatan, Juara 4 Kecamatan Jembrana, dan Juara 5 Kecamatan Mendoyo. (humasJ)