Peserta Lokakarya Penyiapan dan Migrasi
OJS Jurnal ke Server E-journal Universitas Udayana berfoto bersama usai
kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit JUPI di Aula Lecture Building, Kampus
Jimbaran, Jumat (1/8/2025) (Foto: Angga/perspectivesnews)
BADUNG,
PERSPECTIVESNEWS - Upaya peningkatan kualitas
publikasi ilmiah di Universitas Udayana terus dilakukan secara sistematis.
Salah satunya melalui penyelenggaraan Lokakarya Penyiapan dan Migrasi OJS
Jurnal ke Server E-journal Universitas Udayana yang digelar oleh Unit JUPI pada
Jumat (1/8/2025) di Aula Lecture Building, Kampus Jimbaran.
Kegiatan ini menghadirkan Ketua Unit JUPI
sebagai narasumber utama dan diikuti oleh para pengelola jurnal di lingkungan
Universitas Udayana serta sejumlah pengelola jurnal dari perguruan tinggi lain.
Lokakarya bertujuan memberikan pemahaman teknis dan strategi migrasi jurnal
dari sistem lama menuju server terintegrasi milik universitas.
Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I
Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D., dalam arahannya menyampaikan pentingnya pengelolaan
jurnal secara profesional dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa jurnal bukan
hanya media diseminasi hasil riset, namun juga berpotensi menjadi sumber
pemasukan institusi.
“Jurnal harus benar-benar dikelola dengan
baik agar tidak hanya menjadi wadah publikasi, tetapi juga dapat menjadi income
generating bagi Universitas Udayana maupun unit pengelolanya,” ujar rektor.
Lebih lanjut, rektor menyoroti perlunya
komitmen dan passion dari setiap pengelola jurnal dalam menjaga kualitas dan
keberlangsungan publikasi ilmiah. Ia menyampaikan bahwa pihak universitas telah
menyiapkan infrastruktur server yang memadai, sehingga proses migrasi
diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
“Marilah kita berkomitmen untuk
meng-upgrade kondisinya pada platform yang ada saat ini,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, universitas juga akan
memberlakukan kebijakan Article Processing Charge (APC) sebagai upaya mendukung
keberlanjutan pengelolaan jurnal dan peningkatan mutu konten. Rektor turut
mengajak para pengelola untuk menyampaikan tantangan atau kendala yang dihadapi
agar dapat dicari solusi di tingkat pimpinan.
Sementara itu, Ketua JUPI Unud, Gede Arda,
S.TP., M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa lokakarya ini dilatarbelakangi oleh
masih banyaknya pengelola jurnal yang merasa kesulitan dalam proses migrasi.
“Kami ingin memastikan semua pengelola
jurnal memahami alur dan strategi migrasi ini. Saat ini sudah diputuskan
seluruh jurnal akan dikelola pada server baru yang lebih responsif,” jelasnya.
Untuk mengatasi beban server yang tinggi
pada sistem sebelumnya, Unit JUPI kini membagi pengelolaan ke dalam empat
server utama, masing-masing menangani maksimal 35 jurnal. Dari sekitar 150
jurnal yang terdata, saat ini telah dialokasikan 103 jurnal aktif untuk migrasi
tahap awal.
Sebagai tambahan dukungan, Unit JUPI juga
menyediakan 10 akun member yang bisa dimanfaatkan oleh pengelola jurnal dengan
menghubungi staf terkait.
Melalui langkah ini, Universitas Udayana
menunjukkan keseriusan dalam membangun ekosistem publikasi ilmiah yang
terstruktur, responsif, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun
internasional. (angga)