Gubernur Koster saat memimpin rapat evaluasi peningkatan pelayanan terminal internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Senin (22/9/2025) (Foto: Humas Pemprov Bali)
BADUNG,
PERSPECTIVESNEWS - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai merupakan
gerbang masuk utama bagi wisatawan asing maupun domestik ke Bali. Bandara ini
merupakan pusat pariwisata dan melayani jutaan penumpang setiap tahun dengan
peran vital dalam perekonomian Bali.
Pelayanan di Bandara
Internasional I Gusti Ngurah Rai harus ditingkatkan agar berkelas dunia dengan
standar berkualitas, efisien, akurat, aman, bersih, serta berdaya saing.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster,
Senin (22/9/2025) memimpin Rapat Evaluasi Peningkatan Pelayanan Terminal
Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai. Rapat merupakan tindaklanjut dari
pertemuan sebelumnya pada Sabtu (23/8/2025) lalu.
Ketika itu, Koster menyoroti sejumlah persoalan yang masih
harus dibenahi, antara lain antrean panjang pada pelayanan imigrasi dan
lemahnya pengawasan terhadap orang asing pada pelayanan Imigrasi.
Koster juga menyoroti proses pengambilan bagasi dengan waktu
tunggu mencapai 1-1,5 jam, ditambah conveyor belt (ban berjalan bagasi) kurang
cepat dan kurang bersih, serta pelayanan informasi kurang baik. Pada kesempatan
kali ini, Gubernur mendengar penjelasan tindaklanjut dari sejumlah persoalan
yang terjadi.
Kepala Kantor Otban Wilayah IV, Cecep Kurniawan menyampaikan
Angkasa Pura Indonesia Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai sedang/telah
melaksanakan kegiatan meningkatkan pelayanan bandara yaitu melaksanakan
pekerjaan perluasan koridor terminal dan pembangunan connecting gate
internasional dengan menambahkan nuansa budaya nusantara dan memperluas konsep
green-airport.
Pekerjaan ini merupakan optimalisasi gedung terminal antara
lain beautifikasi area toilet (termasuk perbaikan toilet rusak dan peningkatan
kebersihan), counter check-in dan penyediaan counter PWA pada lokasi strategis.
Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai Sunaryo menyampaikan
Kantor Pelayanan Bea Cukai Ngurah Rai telah melaksanakan kegiatan untuk
meningkatkan pelayanan di bidang bea cukai, yaitu penyediaan jalur tersendiri
bagi penumpang yang belum mengisi form (target pelaksanaan pada bulan Nopember
2025), penyusunan Instruksi Kerja dan optimalisasi petugas penanganan antrian
Electronic Customs Decleration (ECD). Selain itu juga perluasan/penambaan area
layanan, penambahan jumlah personel untuk membatu penumpang untuk mengisi ECD.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Winarko
menyampaikan bahwa untuk mengurai antrean khususnya pada jam sibuk, Imigrasi
Ngurah Rai telah menugaskan Petugas Polsus yang secara aktif membantu memecah
antrean dengan mengarahkan penumpang menggunakan Autogate maupun counter manual
sesuai kebutuhan.
Perwakilan JAS Air Port Services selaku penyedia jasa ground
handling menyampaikan untuk memberikan pelayanan maksimal, pihaknya telah
melakukan penambahan personel. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas
penanganan bagasi, mengurangi waktu tunggu penumpang serta meningkatkan
efisiensi proses penurunan bagasi.
Dengan penambahan personel, proses penurunan bagasi dapat
berjalan lebih lancar dan cepat, sehingga penumpang dapat lebih cepat
mendapatkan bagasi mereka.
Sementara dari Gapura menyampaikan telah menindaklanjuti hasil rapat sebelumnya yakni dengan Improvement Tambahan untuk First & Last Baggage. Penambahan tenaga porter dedicated pada 10 menit pertama ATA untuk percepatan First Baggage. Sistem double line loading/unloading pada peak arrival agar Last Baggage tidak tertinggal di bulk. Implementasi early bag separation (priority/transfer bag dipisahkan lebih awal) serta penetapan time target (First Bag ≤ 15 menit, Last Bag≤ 30 menit) dengan monitoring real-time oleh PIC.
Terakhir, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara
Ngurah Rai Bali, Ahmad Syaugi Shahab melaporkan jika saat ini sedang proses
pelaksanaan program optimalisasi gedung terminal dalam menunjang kegiatan
operasional maupun komersial di bandara dengan kondisi traffic penumpang yang
terus meningkat.
Menyikapi keluhan terkait keberadaan marketing transportasi
di terminal kedatangan penumpang, pihaknya sudah menertibkan agen marketing
transportasi menawarkan jasa yang mengganggu penumpang. Pertemuan rutin bersama
mitra Land Transportasi bandara untuk mengingatkan agar menawarkan jasa dengan
tidak mengganggu penumpang dan tertib.
Pada kesempatan ini, Gubernur Koster mengapresiasi atas
progres yang telah dilakukan untuk mewujudkan Bandara Internasional I Gusti
Ngurah Rai lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan atau
penumpang. Dikatakan Koster, apa yang dilakukan saat ini merupakan komitmen
bersama untuk mewujudkan pariwisata Bali yang berkualitas. Lebih lanjut,
kolaborasi dan sinergi menjadi kunci untuk menyukseskan tujuan tersebut.
“Bandara (I Gusti Ngurah Rai-red) ini, merupakan wajahnya
Bali, wajahnya Indonesia. Untuk itu, kita ingin Bandara ini bagus, pelayanannya
bagus, fasilitasnya juga bagus. Kita ingin mewujudkan pariwisata yang
berkualitas, wisatawan yang datang ke Bali juga harus yang berkualitas. Jadi
kita semua harus memiliki tujuan yang sama untuk Bali,” ungkapnya. (hum/lan)