Bali United saat kalah di kandang melawan PSIM Yogyakarta,
1-3 Sabtu malam lalu (Foto:Alex MOBU)
GIANYAR, PERSPECTIVESNEWS - Bali United menelan kekalahan pertama di kandang sendiri setelah pada pekan ke-6 Super League 2025/2026 ditekuk PSIM Yogyakarta 1-3 pada Sabtu 20 September 2025 lalu di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Pelatih Bali United Johnny Jansen menyayangkan kekalahan itu
karena Bali United didukung oleh ribuan penonton fanatisnya, yang selalu
mensupport setiap langkah Serdadu Tridatu.
Bahkan, pelatih berpaspor Belanda itu sangat kecewa dengan
hasil 1-3 untuk tim tamu PSIM Yogyakarta itu.
Pertandingan dimulai dengan penampilan kedua tim yang
impresif dimana babak pertama mampu dikuasai oleh tuan rumah sebelum akhirnya
tim tamu menguasai jalannya pertandingan.
“Saya sangat kecewa dengan hasil pertandingan ini. Kami di
babak pertama mampu menguasai pertandingan dan ada beberapa momen yang belum
berani dilakukan oleh para pemain di lapangan,” ujar coach Johnny, Senin
(22/5/2025).
Seperti diketahui, di laga tersebut Bali United sempat
unggul melalui col dicetak Mirza Mustafic dari titik putih setelah Video
Assistant Referee menyatakan terjadi handball di kotak penalti Laskar Mataram—julukan
PSIM.
Bali United unggul 1-0 di menit ke-17 sebelum akhirnya
dikejar oleh PSIM Yogyakarta pada menit ke-33, gol kedua di penghujung babak
pertama, dan gol ketiga PSIM di menit ke-79.
Tiga gol tamu dicetak oleh Raka Cahyana, Ezequiel Vidal dan Anton
Quinten yang membawa skuad Van Gastel membawa tiga poin dari Bali.
Menurut coach Johnny, hasil kalah 1-3 dari PSIM menjadikan
evaluasi penting jelang pekan berikutnya menjalani partai tandang.
“Di babak kedua, kami harusnya bisa menambah gol dari
peluang yang didapatkan oleh Ricky tetapi gagal. Tentu ini menjadi evaluasi
untuk kami lebih baik di laga berikutnya,” ungkap Coach Johnny dikutip dari laman baliunitedfc.
Menurut dia, kekompakan dan koneksi antarlini belum terjalin
dengan baik terutama kombinasi pemain muda dengan pemain asing yang dimiliki
oleh Serdadu Tridatu musim ini.
“Situasi yang masih membutuhkan waktu dimana kami sedang
membangun tim dengan pemain muda dan mendatangkan beberapa pemain asing dari
Eropa. Terkadang bagus dan terkadang menurun dan itu wajar dalam sebuah tim.
Yang utama saat ini adalah proses dan membutuhkan waktu agar tim ini semakin
baik di laga berikutnya,” jelas mantan pelatih PEC Zwolle tersebut.
Dengan kehilangan poin di kandang, Bali United mengawali
musim kompetisi kali ini dengan cukup berat mengingat baru meraih satu
kemenangan, tiga hasil imbang dan dua kekalahan.
Pekan depan, Serdadu Tridatu akan melakoni partai tandang ke
Semen Padang FC dan berharap mampu mencuri poin dari markas yang menjadi saksi
kala meraih juara Liga 1 2019 silam.
(djo)