Peluncuran Infinity Hackathon OJK-Ekraf 2025 di Ruang Pusat Inovasi OJK, OJK Infinity, di Jakarta, Rabu (8/0/2025). (Foto: OJK)
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf/Badan Ekraf) terus berupaya mendorong akselerasi ekonomi kreatif melalui inovasi digital untuk memperkuat ekosistem ekonomi nasional.
Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi
Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, dalam
kegiatan Peluncuran Infinity Hackathon OJK-Ekraf 2025 dengan mengusung tema “Akselerasi
Ekonomi Kreatif melalui Inovasi Digital dan Desentralisasi”, yang
diselenggarakan di Ruang Pusat Inovasi OJK, OJK Infinity, Jakarta, Rabu.
Dalam sambutannya, Hasan mengatakan bahwa momentum Hackathon
OJK–Ekraf tahun ini menjadi tonggak kolaborasi dan sinergi dalam menyambut
inovasi-inovasi secara khusus di sektor ekonomi kreatif.
“Transformasi digital akan menjadi game changer yang
berpotensi mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif nasional kita ke
depannya,” kata Hasan.
Hasan berharap bahwa ekosistem ekonomi kreatif digital yang dibangun
tidak hanya inklusif, tapi juga mencakup seluruh wilayah Indonesia, karena
hotspot ekonomi kreatif tersebar hampir di seluruh wilayah negeri.
Menurutnya, OJK dan Kementerian Ekraf/Badan Ekraf berkomitmen untuk
terus bersama-sama mengembangkan ekosistem inovasi digital di industri kreatif,
setidaknya melalui empat program unggulan: mengembangkan skema pendanaan,
menyelenggarakan kompetisi, mengembangkan proyek digitalisasi industri, dan
menyediakan sarana komunikasi.
Hasan juga menegaskan harapan OJK bersama
Kementerian Ekraf/Badan Ekraf untuk menghadirkan solusi yang mampu menjawab
tantangan pembiayaan dan perlindungan hak kekayaan intelektual bagi pelaku
industri kreatif nasional.
Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kementerian Ekraf/Badan
Ekraf, Muhammad Neil El Himam, dalam sambutannya mengapresiasi dukungan OJK
dalam penyelenggaraan Hackathon OJK-Ekraf 2025, serta kerja sama antara Ekraf dan OJK untuk mencari
solusi terkait pembiayaan berbasis kekayaan intelektual.
“Ekonomi kreatif menurut data BPS tahun 2024,
menyumbangkan kepada PDB sebesar Rp1.500 triliun, dengan tenaga kerja yang
terlibat 26 juta orang dan ekspor lebih dari 20 miliar dolar. Kami yakin
pertumbuhan paling cepat ada di sektor-sektor digital-aplikasi, game,
teknologi baru, bahkan musik,” kata Neil.
Ia percaya, dengan bantuan program Hackathon
ini, dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi para
kreator, terutama dalam hal pengelolaan dan distribusi royalti yang transparan
dan akuntabel.
Neil juga berharap melalui program Hackathon
ini dapat menjadi jembatan untuk mencapai apa yang diimpikan selama ini, yaitu
pembiayaan berbasis kekayaan intelektual di sektor ekonomi kreatif.
Melalui
hackathon ini, OJK bersama Kementerian Ekraf/Badan Ekraf juga memberikan ruang
bagi komunitas dan pelaku industri dalam menciptakan solusi blockchain yang
inovatif dan berdampak nyata bagi ekonomi kreatif Indonesia.
Infinity
Hackathon OJK-Ekraf 2025 mengusung visi menjadi pendorong utama inovasi Web3
untuk memperkuat dan memajukan ekosistem ekonomi kreatif Indonesia.
Misi
hackathon ini mencakup penciptaan solusi inovatif untuk meningkatkan
transparansi dan keamanan aset digital, perlindungan hak cipta dan kepemilikan
digital para creator, serta mendorong adopsi teknologi blockchain dan Web3 yang
relevan di seluruh rantai nilai ekonomi kreatif nasional.
Hackathon juga
mengajak para inovator untuk mengeksplorasi dan mengembangkan solusi berbasis
Web3 yang dapat mengatasi berbagai tantangan sektor ekonomi kreatif. Tantangan
tersebut meliputi perlindungan hak cipta digital, peningkatan transparansi
rantai pasok produk kreatif, hingga pembukaan akses pembiayaan
terdesentralisasi (DeFi) bagi para kreator.
Hadir dalam
kegiatan peluncuran ini, Deputi Komisioner Pengawas Inovasi Teknologi Sektor
Keuangan OJK Luthfy Zain Fuady, Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan IAKD
OJK Djoko Kurnijanto, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK Ludy Arlianto, Direktur
Teknologi Digital Baru Kementerian Ekraf/Badan Ekraf Dandy Yudha Feryawan, dan Direktur
Eksekutif Asosiasi Blockchain Indonesia Asih Karnengsih, serta perwakilan
BlockDevId.
Infinity
Hackathon OJK-Ekraf 2025 mengusung lima subtema, yakni:
1.
Digital
Rights & Authentication - Solusi untuk verifikasi hak cipta dan kepemilikan
digital karya kreatif.
2.
Transparent
Creative Supply Chain - Sistem yang meningkatkan transparansi dan
keterlacakan produk kreaitf dari produksi hingga distribusi.
3.
DeFi
for Creative Economy - Pemanfaatan teknologi keuangan terdesentralisasi
untuk mendukung pembiayaan, monetisasi, dan pengelolaan aset kreatif.
4.
NFT-Power
Creativity - Inovasi berbasis Non-Fungible Tokens (NFT)
untuk menciptakan model bisnis baru dan monetisasi karya kreatif.
5.
Game-Fi:
Play-to-Earn & Beyond - Pengembangan konsep game yang
mengintegrasikan DeFi dan NFT untuk menciptakan peluang ekonomi baru bagi
kreator dan pemain.
Penyelenggaraan
Hackathon OJK-Ekraf 2025 merupakan wujud nyata dari kolaborasi lintas sektor;
regulator, pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan komunitas, yang dikenal
dengan konsep Pentahelix dalam Pusat Inovasi OJK.
Melalui
Infinity Hackathon OJK-Ekraf 2025, OJK dan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan
Ekonomi Kreatif berharap dapat mempercepat transformasi digital sektor ekonomi
kreatif, memperkuat kolaborasi antara teknologi dan kreativitas, serta membuka
peluang ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan di era desentralisasi. (ojk/lan)