Larangan Parkir dengan Water Barrier Cegah Truk Istirahat di Jalur Berbahaya

 


Satlantas Polres Jembrana bersama Dishub, Rabu (29/10/2025) segera memasang water barrier untuk melarang total parkir truk di lokasi areal ACK Rambut Siwi, Mendoyo. (Foto: Satlantas Jembrana)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Kecelakaan maut yang menewaskan seorang PNS di Tabanan usai menabrak truk tronton yang parkir di bahu Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di depan Anjung Cerdas Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Mendoyo, akhirnya memicu tindakan tegas.

​Satlantas Polres Jembrana bersama Dinas Perhubungan Jembrana pada Rabu (29/10/2025) memasang water barrier untuk melarang total parkir truk di lokasi tersebut. Lokasi ini dikenal sebagai jalur cepat dengan medan turunan, seringkali menjadi “jalur tengkorak” yang merenggut nyawa akibat parkir liar.

​"Kita pasang larangan parkir dengan water barrier di depan TKP Lakalantas kemarin," tegas Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan.

​Iptu Aldri mengakui, sebelumnya rambu larangan parkir sudah pernah dipasang di lokasi rawan ini, namun sayangnya rambu tersebut menghilang. Pemasangan water barrier ini diharapkan menjadi solusi permanen untuk mencegah truk beristirahat di jalur cepat yang sangat berbahaya.

​Pihak kepolisian juga menyoroti akar masalah lain: minimnya rest area di wilayah tengah Jembrana, khususnya Kecamatan Mendoyo. Saat ini, fasilitas tempat istirahat hanya tersedia di ujung barat (Gilimanuk) dan ujung timur (Pengeragoan).

​"Truk yang melintas biasanya harus beristirahat untuk mendinginkan ban dan memberikan waktu istirahat untuk sopirnya. Ini sangat penting untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan," jelas Iptu Aldri.

​Kondisi ini memaksa para sopir truk beristirahat di pinggir jalan, meskipun itu bukan tempat yang aman. Mengingat vitalnya peran istirahat bagi keselamatan perjalanan, Satlantas Polres Jembrana akan berkomunikasi dengan pemerintah daerah.

​"Kami berupaya mencoba komunikasi dengan pemerintah agar bisa diusulkan untuk menyediakan rest area di kawasan tengah Jembrana seperti Kecamatan Mendoyo," tutupnya.

​Inisiatif pemasangan water barrier ini menjadi langkah darurat untuk menghentikan praktik parkir liar yang sudah berkali-kali menelan korban jiwa, sekaligus menyoroti kebutuhan mendesak akan fasilitas rest area yang memadai di Jembrana.  (dik)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama