Wali Kota Jaya Negara saat menerima audiensi Ketua YPS Ida Bagus Gede Sidharta di Kantor Wali Kota Denpasar, Selasa (29/10/2025). (Foto: Hms Dps)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Yayasan Pembangunan Sanur
(YPS) kembali menghadirkan Sanur Village Festival (SVF) yang tahun ini memasuki
pelaksanaannya yang ke-18. 
Gelaran tahunan yang menjadi ikon kawasan pesisir Kota
Denpasar tersebut akan digelar pada 7–9 November 2025 di Muntig Siokan, Pantai
Mertasari, dengan mengusung tema “Guna Dusun”, yang bermakna menjaga
keharmonisan dan kelestarian alam serta hubungan baik antara manusia,
lingkungan, dan sesamanya.
Rencana pelaksanaan kegiatan ini mendapat apresiasi dari
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, saat menerima audiensi Ketua
Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) Ida Bagus Gede Sidharta di Kantor Wali Kota
Denpasar, Selasa (29/10/2025).
Menurut Wali Kota Jaya Negara, penyelenggaraan Sanur Village
Festival bukan hanya sebagai ajang promosi kebudayaan dan pariwisata, tetapi
juga sebagai sarana menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya di kawasan
Sanur.
“Event ini selain memperkenalkan kebudayaan Kota Denpasar
juga memutar roda perekonomian di wilayah Sanur. Oleh karena itu, atas nama
pemerintah kami menyambut baik pelaksanaannya,” ujar Jaya Negara.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Jaya Negara juga
berharap agar pelaksanaan acara hiburan dalam festival ini turut melibatkan
band dan seniman lokal Denpasar, sehingga menjadi wadah bagi talenta muda
daerah.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS), Ida Bagus Gede
Sidharta mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar. 
Ia menjelaskan, festival ini dirancang untuk memadukan
keindahan budaya Bali dengan semangat kebersamaan melalui musik, kuliner, seni,
budaya, dangaya hidup berkelanjutan.
Adapun festival tahunan yang menjadi ikon kawasan pesisir
Kota Denpasar ini diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan sekaligus
memperkenalkan berbagai potensi Sanur. 
“Tujuan festival ini agar orang datang menikmati Sanur
Festival sekaligus mengenal destinasi lain di sekitarnya,” imbuhnya.
Tahun ini, Sanur Festival mengangkat tema “Guna Dusun”,
terinspirasi dari karya sastra geguritan ‘Selampah Laku’ ciptaan tokoh
spiritual Sanur, Ida Pedanda Gede Made Sidemen. 
Menurut Sidharta, “Guna Dusun” bermakna bagaimana setiap
orang dapat memberikan manfaat bagi daerah tempat mereka lahir dan hidup.
“Ini tentang bagaimana kita bisa memberi sumbangsih terhadap
daerah kita sendiri, tempat kita mencari kehidupan. Di mana bumi dipijak, di
situ langit dijunjung. Pariwisata harus memberikan guna bagi Sanur,” ujarnya. 
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang berlangsung lima
hari, Sanur Village Festival ke- 18 tahun 2025 ini hanya digelar selama tiga
hari, dan terpusat di Muntig Siokan, kawasan Pantai Mertasari. Meski lebih
singkat, rangkaian acara tetap beragam dan sarat makna.
“Ada hiburan, kuliner, kegiatan lingkungan, wellness seperti
yoga, juga Run to Sunfest. Kami juga menjajaki olahraga yang sedang populer
seperti padel, serta menghadirkan seni instalasi dan lomba fotografi. Kami
menyadari untuk menjadi ajang tahunan yang dinanti masyarakat maupun wisatawan
mancanegara diperlukan sebuah kreativitas dan inovasi yang selalu berkembang
dan tidak boleh stagnan,” kata dia.
Sidharta menambahkan, Sanur Village Festival ke-18 bukan
sekadar ajang hiburan, tetapi juga wadah kreatif dan refleksi nilai-nilai
sosial, budaya, serta lingkungan.
“Festival ini ruang kreatif bagi warga Sanur, juga gerakan
komunitas yang peduli pada keberlanjutan. Nilai-nilai luhur budaya, sosial, dan
lingkungan tetap kami jaga agar pariwisata Sanur berkelanjutan,” tegasnya.
Ia berharap penyelenggaraan tahun ini kembali menegaskan
peran Sanur sebagai destinasi aman, kreatif, dan inspiratif.
“Sejak awal, Sanur Festival telah menjadi simbol bahwa Sanur
tetap hidup, aman, dan terbuka bagi siapa pun untuk berkarya,” tuturnya.
"Kami mohon dukungan kepada masyarakat agar  Sanur Village Festival ke-18 Tahun 2025
berjalan sesuai yang diharapkan,"imbuhnya. (ayu/hum)
