Pameran Kolekif 23 Seniman Bertajuk ‘Liana Reverie: Vivid Colours’ di Nuanu Resmi Dibuka

 

Suasana pembukaan bertajuk Liana Reverie: Vivid Colours’, di Labyrinth Art Gallery, Nuanu, resmi dibuka Jean Couteau sebagai kurator dan sejarawan seni, Sabtu (8/11/2025). (Foto: Lan)

NUANU, PERSPECTIVESNEWS- Pada Sabtu (8/11/2025), Labyrinth Art Gallery, Nuanu dipenuhi pengunjung yang ingin menyaksikan sekaligus menikmati puluhan karya kolektif 23 seniman dari Bali hingga Kalimantan yang bertajuk Liana Reverie: Vivid Colours’, resmi dibuka Jean Couteau sebagai kurator dan sejarawan seni.

“Kita menyadari bila kemanapun kita pergi di Bali, betapa keseimbangan tradisional antara manusia dan alam sering terganggu oleh kehadiran manusia. Walau kerap dikatakan keseimbangan dua sisi tersebut ada dalam Tri Hita Karana-THK, namun keseimbangan tersebut kini terancam,” ungkap Jean Couteau dalam sambutannya.

Maka, lanjutnya, dengan melihat pameran seni masing-masing karya seniman, pihaknya berharap agar kesadaran ekologis kita semua, kesadaran tentang problematika tentang alam harus dihadapi dan dijadikan renungan kita bersama. “Jadikan itu pelajaran yang berharga bagi kita semua untuk menjaga alam dengan lebih baik,” harapnya.

Pameran berlangsung dari 8 Nopember 2025 hingga 20 Januari 2026 merupakan kolaborasi antara Labyrinth Art Gallery, LucyDream Art, dan Philo ArtSpace. Ini sekaligus menekankan komitmen Nuanu untuk kolaborasi antar dunia seni dan perkembangan budaya di Bali.

Sementara itu Lev Kroll, CEO of Nuanu Creative City mengatakan, seniman-seniman yang mengeksplorasi harmoni antara manusia dan alam adalah sesuatu yang sangat dekat di hati kami.

“Ini menjadi landasan nilai kami bahwa kreativitas dan kekayaan ekologi harus bersinergi, dan seni adalah medium yang dapat menjaga integritas budaya, menciptakan kesadaran dan memperkuat semangat kolaborasi yang merupakan inti Nuanu secara keseluruhan,” sambung Lev Kroll.

Salah satu lukisan karya Nyoman Sujana Kenyem berjudul ‘Panorama in Tree Hole’ 2025, turut dipamerkan di Nuanu.  (Foto: Lan)

Pameran 23 seniman dari Jawa, Bali, dan Kalimantan ini melibatkan nama-nama A.M. Dante, Aly Waffa, Andi Sules, Anthok S, Aris Suantara, Ayu Murniati, Egy Alfandy, Ermy Herfika, Holy, I Ketut Putrayasa, I Nyoman Sujana Kenyem, Irena Adre Isabella, Keke Kendisan, Made Gunawan, Moelyoto, Ni Komang Atmi Kristiadewi, Ni Wayan Sutariyani, Putu Adi Suweca, Rangga Pamungkas, Reza Olitalia, Rezzo Masduki, Tatang B.Sp, and Tommy F. Awuy.

Liana Reverie: Vivid Colours hadir sebagai refleksi kolektif tentang bagaimana manusia dapat menemukan tempatnya kembali dalam alam semesta, melalui warna yang hidup (vivid colours), material organik, dan mengartikan kembali apa itu ketergantungan. Setiap karya seni menciptakan dialog antara imajinasi dan kekayaan alam, memberikan nafas segar dalam ruang galeri.

Amalia Ahmad, Founder of Philo ArtSpace menambahkan, pihaknya bangga mempersembahkan karya dari para seniman dalam pameran kolektif di Labyrinth Art Gallery, bekerja sama dengan Jati Nusa Lestari.

“Partisipasi kami mencerminkan kepercayaan kami bahwa seni adalah ekspresi terhadap emosi, cahaya, dan koneksi, sebuah cermin untuk merefleksikan hidup itu sendiri. Kami dengan bangga mengikuti pameran ini bersama Labyrinth Art Gallery untuk mendukung para seniman yang berkarya untuk menjelajahi keharmonisan dan perubahan ritme alam yang selalu berganti,” sambung Alexa Genoyer, Founder, LucyDream Art.

Bagi Nuanu, setiap pameran seni adalah eksplorasi bagaimana seni menghubungkan manusia dengan dunia yang terus berubah, dan dalam edisi ini bertujuan untuk mendengarkan cara alam berbicara, kemudian diterjemahkan oleh manusia melalui kreativitas.  (lan)

 

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama