Gubernur Koster meresmikan dimulainya pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025–2125, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center Denpasar, Senin (22/12/2025). (Foto: Hum Prov. Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Gubernur Bali Wayan
Koster menghadiri sekaligus meresmikan dimulainya pelaksanaan Haluan
Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025–2125, yang
dilaksanakan di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center Denpasar, Senin
(22/12/2025).
Pelaksanaan haluan ini menjadi tonggak penting dalam menata
arah pembangunan Bali secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan
terintegrasi untuk satu abad ke depan yang wajib dijadikan acuan oleh seluruh
penyelenggara pemerintahan dan pemangku kepentingan di Bali.
“Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Bali Era Baru ini bukan
sekadar dokumen perencanaan, tetapi arah perjuangan Bali untuk menjaga alam,
manusia, dan kebudayaan secara utuh dan berkelanjutan,” tegas Gubernur Wayan
Koster.
Salah satu arah kebijakan utama yang ditegaskan dalam
pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali adalah mempertahankan lahan pertanian serta
pengendalian alih fungsi dan alih kepemilikan lahan produktif.
Kebijakan ini dipandang strategis untuk menjaga keseimbangan
alam Bali, melindungi ruang hidup krama Bali, serta memastikan keberlanjutan
sistem pangan dan lingkungan secara Niskala dan Sekala.
Pengendalian alih fungsi lahan tidak hanya dimaknai sebagai
kebijakan tata ruang semata, namun juga sebagai bentuk pemuliaan alam yang
sejalan dengan filosofi Sad Kerthi, khususnya Wana Kerthi dan Danu Kerthi, guna
menjaga keharmonisan hubungan manusia dengan alam beserta seluruh isinya.
Pemerintah Provinsi Bali menegaskan bahwa tindakan tegas akan dilakukan
terhadap pelanggaran tata ruang demi menjaga kesucian dan kelestarian wilayah
Bali.
Sejalan dengan kebijakan tersebut, Haluan Pembangunan Bali
100 Tahun Bali Era Baru juga menempatkan kebudayaan Bali sebagai hulu
pembangunan. Pemuliaan Desa Adat, penguatan Subak, serta pelestarian tradisi
dan kearifan lokal menjadi fondasi utama dalam membangun Bali yang
berkepribadian dalam kebudayaan.
Kebijakan ini menegaskan bahwa pembangunan Bali tidak dapat
dilepaskan dari adat, tradisi, seni-budaya, dan nilai luhur warisan leluhur
yang telah teruji sepanjang zaman.
Secara singkat, arah kebijakan Haluan Pembangunan Bali Masa
Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025–2125 diarahkan pada pelestarian dan
pemuliaan alam Bali, antara lain melalui perlindungan kesucian gunung, laut,
dan danau, pengendalian alih fungsi lahan pertanian, pelarangan aktivitas yang
merusak ekosistem alam, serta penguatan pengelolaan sampah berbasis sumber dan
pembatasan penggunaan plastik sekali pakai.
“Saya akan melakukan penertiban dan bersih-bersih secara
tegas terhadap segala bentuk pelanggaran yang merusak alam Bali. Pembangunan
tidak boleh mengorbankan kelestarian Bali,” ujar Gubernur.
Pada aspek manusia Bali, arah kebijakan difokuskan pada
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti ketersediaan udara dan air
bersih, penguatan pangan organik, peningkatan kualitas pendidikan dan
kesehatan, serta penguatan jaminan sosial guna mewujudkan sumber daya manusia
Bali yang unggul dan berdaya saing.
Sementara itu, pada aspek ekonomi dan kebudayaan, arah
kebijakan diarahkan pada transformasi perekonomian melalui Ekonomi Kerthi Bali
yang berbasis sumber daya lokal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, penguatan
industri berbasis budaya dan produk lokal Bali, serta penataan pariwisata Bali
yang berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat.
Seluruh arah kebijakan tersebut diselenggarakan dalam satu
kesatuan wilayah dengan konsep Satu Pulau, Satu Pola, dan Satu Tata Kelola,
serta dilaksanakan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan
terintegrasi berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi.
Acara peresmian ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali,
pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Bali, Forkopimda Provinsi Bali, Ketua TP PKK
Provinsi Bali, Bupati/Wali Kota dan pimpinan DPRD Kabupaten/Kota se-Bali,
pimpinan instansi pusat, perguruan tinggi, serta undangan lainnya.
Dengan dimulainya pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali Masa
Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025–2125, Pemerintah Provinsi Bali mengajak
seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat Bali untuk berpartisipasi aktif,
bersinergi, dan bergerak bersama dalam menjaga keutuhan, keunggulan, martabat
dan kemuliaan Bali sepanjang zaman. (hum)
