Wali Kota Jaya Negara bersama Wawali Arya Wibawa dan jajaran DPRD Kota Denpasar saat menghadiri Raker bersama Komisi I, II, III dan IV DPRD Kota Denpasar pada Jumat (19/12/2025). (Foto: Hms Dps)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Meski secara resmi telah mengajukan penundaan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung kepada Menteri Lingkungan Hidup (LH), Pemerintah Kota Denpasar terus bergerak dan berkomitmen dalam optimalisasi pengolahan sampah. Dimana, pada awal Tahun 2026, Pemkot Denpasar akan membeli mesin pengolahan sampah dengan kapasitas 200 ton.
Demikian disampaikan Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya
Negara saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi I, II, III dan IV DPRD Kota
Denpasar, Jumat (19/12/2025).
Lebih lanjut dijelaskan, pengolahan sampah di Kota Denpasar
diterapkan dengan tiga zona utama yakni pengolahan sampah di hulu, pengolahan
sampah di tengah dan pengolahan sampah di hilir. Khusus untuk pengolahan sampah
di hulu, Pemkot Denpasar mendorong pembangunan teba moderen/teba vertikal dan
tabung komposter.
"Jadi untuk masyarakat yang kebetulan punya lahan, kami
fasilitasi pembangunan teba moderen, namun bagi yang tidak memiliki lahan, kami
fasilitasi untuk tabung komposter, hal ini juga berlaku untuk kantor
pemerintah, swasta dan lainya yang berada di wilayah Kota Denpasar,"
ujarnya.
Selanjutnya, untuk pengolahan sampah di tengah, Pemerintah
Kota Denpasar terus mengoptimalisasi TPS3R yang hingga kini jumlahnya mencapai
24 unit di wilayah Kota Denpasar. Optimalisasi tersebut akan dilaksanakan
dengan penambahan mesin pengolahan sampah serta tenaga operasional.
"Jadi pada pengolahan sampah di tengah, kami terus
memberikan dukungan untuk optimalisasi TPS3R, dan kini kita sedang proses
membangun di wilayah Sesetan," ujarnya.
Sementara untuk proses pengolahan sampah di hilir, Pemkot
Denpasar terus mengoptimalisasi Pusat Daur Ulang (PDU) di lokasi TPST.
Penambahan mesin terus dilaksanakan, diantaranya mesin gibrig, pencetak paving,
serta mesin pengolah sampah menjadi energi baru terbarukan.
"Kendala-kendala ini akan terus kita optimalisasi,
termasuk penambahan mesin di awal tahun 2026, penambahan tenaga operasional
hingga terus mendorong fasilitasi pembangunan teba moderen dan tabung
komposter," ujar Jaya Negara.
Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede menekankan
bahwa sampah merupakan masalah bersama. Sehingga penanganannya penting menjadi
kesadaran bersama seluruh stakeholder.
"Jadi kita sepakat untuk terus bersinergi menjadi
solusi atas permasalahan sampah, sehingga penanganannya dapat berlangsung
berkelanjutan dari hulu hingga hilir," ujar Ngurah Gede. (ags/hum)
