DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS– Peristiwa tragis dialami remaja putri berinisial MDS (16). Ia tewas setelah dibunuh oleh pacarnya sendiri bernama I Kadek Juniarta (18).
Kejadian yang dialami korban bermula dari kedatangannya ke rumah pelaku di Jalan Gunung Batur, Gang Carik III nomor 5, Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat, Selasa (7/2/2023) sekitar pukul 14.30 Wita.
Sampai di sana, korban dan pelaku yang telah menjalin kasih sejak Juni 2022 ini sempat melakukan hubungan badan layaknya suami istri.
Setelah itu, korban yang masih berstatus pelajar salah satu SMK di Denpasar ini meminta pelaku bertanggung jawab untuk menikahinya karena dirinya telah hamil.
“Korban mengaku hamil tiga bulan dan meminta pelaku bertanggung jawab untuk menikahinya,” terang Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas, Rabu (8/2/2023).
Pelaku yang kesal dengan permintaan tersebut kemudian menyuruh korban untuk pulang. Saat korban berjalan, pelaku lalu menjerat leher korban dari belakang dengan menggunakan selendang.
“Korban berontak dan selendang terlepas,” beber Kapolresta saat ekspose pengungkapan kasus pembunuhan di Mapolsek Denpasar Barat.
Pelaku lalu mencekik leher korban dari arah depan hingga pingsan. Setelah itu pelaku kembali mengambil selendang untuk dipakai lagi menjerat korban sampai korban tewas.
Khawatir diketahui oleh keluarganya, pelaku menarik tubuh korban ke sebuah kamar di rumahnya yang difungsikan sebagai gudang.
Korban lalu disandarkan di pintu gudang dalam posisi duduk dan kaki terlentang. Setelah itu pelaku pergi menuju Monang Maning untuk membantu ibunya berjualan.
“Tidak lama, pelaku dihubungi oleh kakaknya dan menyampaikan ada orang pingsan, selanjutnya pelaku pulang ke rumah dan menceritakan peristiwa tersebut kepada bapak dan kakaknya,” tutur Kapolresta.
Keluarga pelaku yang panik lalu menghubungi BPBD Kota Denpasar. Karena menemukan kejanggalan, pihak BPBD yang datang langsung berkoordinasi dengan kepolisian.
Setelah dilakukan upaya pendekatan, pelaku yang awalnya berbelit-belit ini akhirnya mengakui perbuatannya mencekik leher korban dikarenakan terus didesak agar bertanggung jawab. (yus)