.jpg)
Pelaksanaan NextDev Roadshow Bali ke-11, di Denpasar, Jumat (31/10/2025). (Foto: Telkomsel)
BALI, PERSPECTIVESNEWS- NextDev ke-11 Telkomsel kembali hadir. Memasuki
dekade kedua, NextDev hadir dengan fokus utama AI-Powered Innovation
Curriculum, yang dirancang untuk mencetak technopreneurs unggul
dalam menciptakan solusi digital berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan
dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI-Artificial Intelligence).
NextDev ke-11 ini
merupakan program impact incubator dari Telkomsel untuk
memberdayakan technopreneurs tahap awal di Indonesia. Fokus AI
diterapkan sejak tahap seleksi, memprioritaskan technopreneurs dengan
integrasi AI dalam solusi digital mereka.
Bahkan, Manager
Mobile Consumer GTM and Channel Partnership Region Bali Nusra, Herywanto
menegaskan, NextDev
hadir bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai tempat untuk
membangun kolaborasi, dan memperkuat ekosistem technopreneurs di Indonesia.
“Telkomsel
fokus untuk menciptakan technopreneurs unggul melalui kurikulum inovasi berbasis
AI. Kami percaya bahwa melalui acara ini, para inovator muda di Bali dapat
membawa gagasan yang segar dan menjadikannya solusi nyata yang bermanfaat untuk
masyarakat,” jelas Herywanto memberikan pemaparan saat NextDev Roadshow
Bali ke-11, di
Denpasar, Jumat (31/10/2025).
Ditambahkan
Herywanto, NextDev Telkomsel konsisten mendorong inovasi berbasis
data yang memberikan manfaat bagi industri dan masyarakat, serta memperkuat
ekosistem digital Indonesia.
“Kami berkomitmen
sebagai impact incubator yang mendukung technopreneurs Indonesia melahirkan solusi digital yang inovatif serta memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," ujarnya.
Bisnis Tumbuh Berbasis AI
Founder/CEO On-Journey, Gede Indra Raditya Martha, S.TI.,
M.Kom, CDBPro saat menjadi Pithcing di NextDev ke-10, di Denpasar. (Foto: Indra Raditya)
On-Journey (PT. Stargazer Teknologi Indonesia), satu
perusahaan startup teknologi yang bergerak di bidang pariwisata (Tourism-Tech)
di Bali, memanfaatkan AI sebagai basis bisnis untuk memudahkan wisatawan dalam
mendapatkan layanan yang relevan dan personal dari produk & paket wisata travel
agent mitra On-Journey.
Seluruh layanan & teknologi seperti AI, Blockchain &
Big-data ini dihadirkan dalam platform SaaS (Software as a Service) sekaligus
memperkuat ekosistem pariwisata dengan membantu memberdayakan dan menambah
kemampuan travel agent konvensional dalam bersaing secara digital, serta
menghidupkan desa wisata, daya tarik wisata serta destinasi wisata yang
tidak terekspos.
"Ini sekaligus memastikan bahwa AI bisa menyelesaikan masalah
pada indutri pariwisata, salah satunya dengan rekomendasi & distribusi
wisatawan ke titik-titik yang tidak ramai/kurang terekspos sehingga memitigasi overtourism
pada suatu titik yang ramai seperti Bali Selatan, tetapi tetap memberikan paket
wisata yang relevan kepada wisatawan, jelas Founder/CEO On-Journey, Gede Indra
Raditya Martha, S.TI., M.Kom, CDBPro. kepada perspectivesnews.com, di
Denpasar, Bali, Senin (24/11/2025).
Alumni NextDev ke-10 Telkomsel ini mengaku bersyukur dan
bangga bisa bergabung dalam program NextDev dan mendapatkan pengalaman berharga
sebagai technopreneurs.
“Selama mengikuti program ini, kami mendapatkan begitu
banyak insight mendalam tentang bagaimana mengembangkan bisnis secara
berkelanjutan. Yang berkesan adalah kesempatan berjejaring dengan para founder,
investor, dan pelaku industri digital lainnya. Dukungan mereka benar-benar
mempercepat proses belajar dan pertumbuhan bisnis Tourism-Tech kami, dan portofolio
di NextDev ini memperkuat positioning dan validasi dari produk teknologi
kami,” jujur Indra, sapaan akrab pengusaha, insinyur, peneliti sekaligus dosen
ini.
Bagi Indra, pemanfaatan AI di bidang pariwisata akan
berdampak pada ekosistem pariwisata itu sendiri, bukan hanya pada wisatawan, tetapi pada pelakunya seperti travel agent untuk mendapatkan insight
dari industri pariwisata itu sendiri dan mempermudah mereka memoles produk
wisata yang lebih tepat sesuai dengan kondisi market.
Mengusung ‘tema’ Connecting Traveller with Travel Agent
to Explore Hidden Gem Destinations and Contribute to The Tourism Ecosystem’,
Indra ingin menekankan bahwa pemanfaatan AI bagi technopreneur di era
digitalisasi adalah sebuah keniscayaan.
“Solusi digital yang inovatif seperti pemanfaatan AI dalam industri
pariwisata, tidak hanya mampu melengkapi dan mendigitalisasi travel agent
konvensional tetapi juga memberikan pemahaman bahwa masih banyak destinasi
wisata, daya tarik wisata maupun desa wisata di Bali bahkan di seluruh
Indonesia yang belum mencapai potensi maksimalnya,” tutup Indra.
Manfaatkan AI Tingkatkan Kualitas Layanan
Pimred tirto.id, Rachmadin Ismail saat menjadi narasumber di sebuah kegiatan di Bali. (Foto: Lan)
Rachmadin Ismail, Pemimpin Redaksi (Pimred) tirto.id sepakat
jika semua provider memanfaatkan AI sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan
kepada pelanggannya.
“Semua provider sebaiknya juga memanfaatkan AI untuk
kualitas layanannya. AI sebagai solusi digital, mampu merespon secara cepat, akurat,
efisien dan personal. Ini yang dibutuhkan provider untuk meningkatkan performa perusahaan,”
jelas Rachmadin yang juga dosen tamu di Politeknik Negeri Jakarta ini.
Meski nyaris sempurna, lanjut Rachmadin, provider juga harus
mewaspadai terhadap kekurangan AI diantaranya, ketergantungan pada data dan keterbatasan
pemahaman konteks selain keamanan dan privasi.
Terkait NextDev ke-11, Rachmadin mengapresiasi pelaksanaannya.
“Saya mengapresiasi Telkomsel yang terus berkomitmen untuk memberdayakan
talenta digital dalam berbagai kegiatan seperti IndonesiaNext dan NextDev ke-11
dengan pemanfaatan AI. Bukti nyata bahwa AI untuk semua, dari Telkomsel untuk Indonesia,
sudah terlaksana dengan baik,” sebut Rachmadin saat berada di Bali. (ari)

