Sekum Pengprov Kodrat Bali Agung Bagus Tri Candra Arka bakal mendatangkan pelatih tarung derajat dari pusat untuk memoles petarung Bali yang dipersiapkan ke Pra-PON, September nanti. (FOTO: zila)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bali berencana mendatangkan pelatih dari PB Kodrat untuk menggembleng 14 petarung yang dipersiapkan berlaga di Pra-PON, September nanti.
Hingga saat ini 14 petarung Bali itu masih dilatih oleh pelatih lokal di GOR Lila Bhuana Denpasar, seminggu tiga kali. Didatangkannya pelatih dari pusat, nantinya akan menggebleng dari sisi teknik, fisik dan mental.
“Dengan didatangkannya pelatih dari pusat, diharapkan para atlet nantinya mendapat tambahan ilmu sehingga akan lebih siap lagi berlaga di Pra-PON,” ucap Sekum Pengprov Kodrat Bali, Agung Bagus Tri Candra Arka, Minggu (28/5/2023) di Denpasar.
Seperti diketahui, Kodrat Bali telah membentuk tim definitif tarung derajat untuk perhalatan Pra-PON. Dari 14 orang itu, 5 di antaranya adalah petarung yang turun di Kejurnas 2022 lalu.
“Sebelum Pra-PON atau awal September mendatang, kami ada rencana mendatangkan pelatih dari perguruan pusat untuk penguatan mental anak-anak. Secara kebutuhan itu sangat penting, di samping teknik dan fisik sudah diberikan oleh pelatih di sini,” ujar Tri Candra Arka sembari mengatakan persiapan tim kini masih 40 persen.
Kemudian agenda kedua yakni mengadakan try in dengan menjajal seluruh petarung di Bali dalam tajuk latih tanding. “Kabar baiknya, dalam agenda try in itu, tim Kabupaten Malang akan try out di Bali dan kami ajak mereka sparring partner sekalian,” tegas pria yang akrab disapa Gung Cok ini.
Gung Cok mengakui jika Bali tanpa target medali di ajang Pra-PON nanti. Meskipun di Pra-PON 2019 lalu, tarung derajat Bali keluar sebagai juara umum. “Emas itu adalah bonus prestasi. Tapi target utama kami adalah lolos PON sebanyak-banyaknya,” imbuhnya.
Dikatakan Gung Cok, PON tahun ini cukup berat. Satu kelas itu terdiri dari 10 petarung, kuotanya 8 diambil dari Pra-PON sementara 2 lainnya adalah jatah tuan rumah (Aceh dan Sumut) yang lolos langsung.
“Kalau dulu di Papua itu ada 8 petarung di satu kelas. Menang sekali saja sudah perunggu (semifinal), kalau sekarang (PON 2024) harus menang empat kali baru dapat emas,” pungkasnya. (zil)