Pembangunan IKN Nusantara menerapkan konsep green infrastructure (infrastruktur hijau) sebagai smart city (kota cerdas) yang mengedepankan prinsip global dengan kearifan lokal. (Foto: Dok/IKN)
BALI, PERSPECTIVESNEWS- Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menerapkan konsep infrastruktur hijau atau green infrastructure sebagai smart city (kota cerdas) yang mengedepankan prinsip global dengan kearifan lokal.
"Pembangunan IKN menerapkan konsep infrastruktur
hijau (ramah lingkungan) atau green
infrastructure," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR
Diana Kusumastuti dikutip dari Antara,
Rabu (11/5/2022).
Menurut Diana, hal ini dilakukan di IKN dengan desain untuk
mengangkat konsep pengembangan kota yang cerdas, inovatif, dan inklusif dengan
mengedepankan prinsip global dengan kearifan lokal.
"Dan untuk mewujudkan smart city, IKN juga
dikembangkan sebagai kota modern untuk memenuhi standar infrastruktur berkelas
dunia. Ini juga mengaplikasikan teknologi pintar untuk mewujudkan kota layak
huni," katanya.
IKN Nusantara yang dibangun untuk menyongsong Indonesia Emas, tidak hanya berfungsi sebagai kota pintar tetapi juga sebagai tempat modern yang menerapkan teknologi pintar untuk menciptakan kota yang layak huni, berketahanan dan berkelanjutan.
"Kita juga mengimplementasikan teknologi modern energi
terbarukan bersama Kementerian ESDM dan juga pembangunan gedung pintar. Kami
juga bersama-sama Bappenas dan kementerian lain memiliki sejumlah Key Performance Indicator (KPI) khusus
untuk menjaga lingkungan yang berkelanjutan di IKN," kata Diana.
Kementerian PUPR terus berkomitmen untuk melakukan
pembangunan infrastruktur yang berbasis lingkungan dengan mengedepankan
sejumlah prinsip.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan
Infrastruktur IKN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis
H Sumadilaga mengatakan IKN adalah kota masa depan atau kota bagi generasi muda
masa kini.
Dengan demikian diharapkan generasi muda secara inklusif
dapat berkontribusi dan berpartisipasi untuk mengakomodasi inovasi pada tiga
area yang diprioritaskan pertumbuhannya dari sektor kesehatan, energi dan ekonomi.
MoU dengan Perusahaan Raksasa Teknologi di Silicon Valley
Deputi Teknologi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi. (Foto: Dok/IKN)
Seperti diberitakan, pada Senin, 14 November 2023, bertempat
di San Jose, California, Amerika Serikat, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyepakati
kerja sama dengan sejumlah perusahaan raksasa teknologi di Silicon Valley ini,
Cisco, Autodesk dan ESRI.
“Kerja sama ini dalam rangka mewujudkan IKN sebagai smart city,” kata Ali Berawi, Deputi
Teknologi Hijau dan digital OIKN.
Ia mencontohkan, kerja sama dengan Cisco yang bisa
menjadikan gedung-gedung di IKN nanti punya sistem digital dari sisi pengolahan
data dan keamanan terpadu.
Sejumlah petinggi Badan Otorita IKN mengunjungi pusat
teknologi Silicon Valley di San Fransisco, California, Amerika Serikat, Senin
(13/11/2023).
Kunjungan ini untuk menjalin kerja sama dan penandatanganan
nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perusahaan teknologi terkemuka.
Pejabat IKN yang hadir adalah Kepala Badan Otorita IKN Bambang
Susantono, Deputi Teknologi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi, Direktur
Transformasi Hijau Tonny Agus Setiono, Staff Khusus Manajemen Pengetahuan
Indrayanto Cahyadi serta Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw.
Sebelumnya, menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan
IKN memiliki konsep besar yaitu smart
forest city yakni kota yang dikelilingi oleh hutan hijau yang asri dengan
teknologi modern.
"Konsep besar adalah smart forest city. Banyak hijaunya dan hutannya. Semua dikelola
teknologi modern," kata Jokowi di sebuah acara di Jakarta seperti yang
dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/2/2022).
Presiden Jokowi mengungkapkan, pemerintah telah menggagas
teknis-teknis agar dapat mewujudkan konsep smart
forest city.
“Pertama, 70 persen wilayah IKN harus menjadi area hijau. Harus
itu," tegas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan, pemerintah juga
telah membuat konsep agar transportasi di IKN mayoritasnya adalah transportasi
publik, bukan kendaraan pribadi.
Ia menyebutkan, sebanyak 80 persen kendaraan yang ada di IKN
atau mobilitas didukung transportasi publik. "80 persen itu didukung
energi hijau sehingga di IKN diperkirakan oleh city planner dari satu titik ke titik lain itu memakan waktu 10
menit," jelasnya.